28. Artemis

12.5K 973 7
                                    

"Aku? Aku Beverly. Sebut saja Erly." Jawab Beverly tersenyum manis hingga menyipitkan matanya.

"Cantik." Ucap spontan Arthur lontarkan.

"Cantik? Siapa? Aku? Yah, aku akui jika aku cantik sih." Angguk Beverly menganggukkan kepalanya tersenyum.

Cukup. AYO KEMBALIKAN PUJIAN TADI!

"Sudahlah terserah nona saja." Ucap Arthur berjalan tertatih-tatih menuju pohon untuk bersandar.

Ia yakin gadis itu tidak akan memberitahukan kebenarannya. Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk mengawasinya diam-diam. Seperti yang diperintahkan oleh tuan-nya.

Beverly yang melihatnya lantas langsung membantu. Kali ini, uluran tangannya tak ditepis oleh Arthur.

"Mengapa kau bisa luka seperti ini sih?" Tanya Beverly membantu Arthur untuk duduk dan bersandar di pohon.

"Nona sendiri mengapa ada disini?" Tanya Arthur dengan menahan rasa sakit pada luka-lukanya.

"Mengapa kau memanggilku nona terus? Memangnya aku tuan mu?!" Tanya Beverly protes.

Beverly menyadari itu. Ia merogoh sesuatu di dalam sakunya. Lalu, terlihatlah suatu benda berbentuk kristal bercahaya hijau digenggamannya yang kini ada digenggaman Arthur.

"Kau mempunyai ini?!" Tanya Arthur terkejut.

"Ah, ini langka ya? Gue baru inget. Iyaa aku memilikinya. Di mansion ku banyak." Jawab Beverly yang separuh dimengerti oleh Arthur dan separuhnya tidak.

Kristal yang diberikan oleh Beverly adalah batu sihir penyembuh luka. Hanya segelintir orang memilikinya dan tentunya orang-orang berstatus sosial tinggi.

Beverly yang mempunyai segudang harta karun tentunya memiliki berbagai batu sihir di dalamnya. Walaupun bukan batu sihir seperti sihir di cerita fantasi. Hanya batu sihir penyembuh dan penghangat.

"Bagaimana bisa warna mata dan suara nona berubah?" Tanya Arthur tanpa menatap Beverly.

"Oh perihal itu? Ingin tahu saja atau ingin tahu sekali?" Tanya Beverly menaik turunkan alisnya.

"Tidak usah jawab jika tidak ingin menjawabnya." Jawab Arthur.

Beverly terdiam. Ia lebih memilih memandangi sinar rembulan dibalik celah daun-daun pohon tinggi.

"Maaf, aku tidak bisa memberitahukannya." Ucap Beverly setelah sekian lama diam membisu.

Bukannya Beverly tidak ingin memberitahukan. Tapi, hal ini adalah suatu rahasia penting yang hanya dimiliki olehnya. Bahkan, jika Vernon meminta pun tidak akan ia beritahukan karena perjanjian dengan sang mantan raja iblis.

Benar. Terdapat jiwa mantan raja iblis yang entah datang darimana bersemayam di jiwa Rose, bukan pada tubuh Beverly. Entahlah, jiwa Rose sendiri tak mengerti apa yang terjadi.

Kejadian ini bermula saat kehidupannya yang ke-65. Di kehidupan itu, jiwa Rose benar-benar merasakan frustasi dan ingin mati saja dengan cara menancapkan benda tajam pada jantungnya.

Namun, aksinya terhenti kala semuanya menjadi gelap. Ia hanya melihat suatu layar diruangan gelap dimana itu adalah tangannya yang menggenggam pisau.

"Kau bodoh. Mengapa melakukan hal ini sehingga menarik jiwa ku kemari?!" Ucap seseorang kesal yang bergema dipendengaran Beverly.

Tidak ada sosok pemilik suara, namun ia melihat wajahnya dipantulan cermin berbeda. Itu bukan matanya, dan itu bukanlah suaranya.

"Kau siapa?!" Tanya takut dan marah jiwa Rose.

Rescue Favorite Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang