"Kamu mengenalnya?" Tanya Drake.
Beverly tidak mungkin tidak mengenal dua pemuda yang tengah berdiri di depan pintu itu. Apalagi pemuda bersurai hitam bermata kuning keemasan dengan tubuh tinggi, tatapan tajam menghunus dan rahang tegas itu. Siapa lagi kalau bukan tokoh favorit nya? Yaitu, Vernon sendiri.
Pemuda satu nya lagi adalah sang tokoh utama yang kini tersenyum lebar menatap Beverly. Tentu pemuda itu adalah Pierre.
"Iyaa aku mengenalnya." Jawab Beverly menganggukkan kepalanya. "Ada apa gerangan kalian datang kesini?"
"N-nona... Nona tidak boleh melupakan salam." Bisik salah satu pengawal Beverly dengan gugup.
Beverly menepuk keningnya. Lalu, ia memberikan salam dengan membungkukkan sedikit tubuhnya sembari mengangkat sedikit rok nya.
"Salam sang cahaya-"
"Oh, halo Beverly. Sudah lama kita tidak berjumpa." Ucap Pierre merangkul bahu Beverly yang sukses mendapatkan pelototan tajam dari Vernon.
"Maaf putra-" ucap Beverly kembali disela.
"Panggil aku dengan nama saja, jangan bersikap formal dan anggap saja kita temanan lama. Kini aku tengah menyamar." Bisik Pierre di dekat telinga Beverly.
Hal yang dilakukan Pierre sontak membuat para penduduk desa Daekrahm bertanya-tanya. Ada hubungan apa pemuda berambut pirang itu bersama gadis cantik baik hati ini?
Beverly rasanya ingin tertawa melihat ekspresi serius Pierre. "Astaga, sekarang aku sungguh lihat sifat kekanak-kanakan Pierre, bolehkah aku tertawa? Lucu sekali."
BatinnyaVernon dengan wajah masam nya melepaskan kasar tangan putih Pierre dari bahu Beverly dan menjauhkannya.
"Hey, apa yang kau lakukan!" Kesal Pierre menunjuk Vernon dengan jari telunjuknya.
Sedangkan Vernon hanya menyilangkan kedua tangannya didada seraya mengangkat alisnya seolah berkata 'apa'.
"Baiklah. Aku akan menuruti permintaan mu Pierre. Jadi, jangan salah kan aku jika aku bertindak sesuka hati." Ucap Beverly tersenyum.
"Apa yang dikatakan cerewet itu?" Tanya Vernon menatap tajam pada Beverly.
"Hey! aku bisa mendengar nya ya!" Marah Pierre berkacak pinggang menatap kesal Vernon.
"Ayo bantu aku dan penduduk desa untuk menyimpan barang-barang ini." Ucap Beverly menatap Vernon dan Pierre bergantian.
Kedua pemuda itu menghiraukan perkataan Beverly dan sibuk dengan tatap-tatapan tajam yang saling menghunus itu.
"Apa sekalang tulun salju? Mengapa dingin sekali?" Tanya Tyra dengan polos.
Beverly berdecak kesal melihat itu. Hendak ingin berkata namun ia urungkan niatnya kala terdengar ketukan langkah kaki yang memasuki rumah.
"Nona Halina?" Panggil Drake mengalihkan perhatian orang-orang di dalam rumah.
"A-astaga akhirnya kau datang juga. Kami sudah menunggumu. Mengapa baru datang sekarang?" Tanya seorang wanita paruh baya datang menghampiri wanita yang bernama Halina.
"Maaf, aku datang terlambat." Ucap Halina sendu.
"Tidak, tidak apa-apa, kau datang saja kami sudah sangat senang." Ujar wanita paruh baya yang dikenal Beverly bernama Cora, berusia sama dengan Drake.
Beverly hanya berkerut bingung menatap wanita berkulit putih yang serasi dengan rambut, mata dan pakaiannya. Lebih tepatnya berpura-pura bingung. Tidak mungkin ia mengatakan jika ia mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue Favorite Characters [END]
FantasyApa yang ada di dalam pikiran mu ketika seseorang mengulang kehidupan 99 kali di dunia asing? Roseanne Ilyana, kerap disapa Rose. Bereinkarnasi ke dalam novel yang sangat ia gemari hingga tak terhitung berapa kali gadis itu baca. Tiba-tiba, secara a...