Vernon menganggukkan kepalanya. Ia menatap Maxwell dan dua kesatria dihadapannya. "Jangan beritahukan keberadaan Eve ke siapapun. Termasuk nyonya viscountess, dan kalian."
Tentunya mereka menganggukkan kepalanya mematuhi. Selain karena tidak ingin Beverly kenapa-kenapa, mereka pun takut jika kepala mereka yang harus terpenggal.
"Aku akan menemui Beverly." Ucap Vernon melangkahkan kakinya untuk pergi.
Namun, langkahnya terhenti kala suara kesatria pembawa kabar itu membuatnya kesal dan marah bukan main.
"Maaf ketua, sang raja memerintahkan untuk menghadap kepadanya." Ucap kesatria itu dengan perasaan takut. Pasalnya, mata milik pemuda bernama Vernon itu bagaikan singa memangsa musuhnya.
"Sial. Tidak bisakah orang tua itu untuk sekali saja tidak membuat ku kesal?!" Ucap kesal Vernon.
Perasaan terkejut mulai menyelimuti mereka. Bagaimana tidak? Pemuda dingin itu melontarkan kata lebih dari tiga! Ingat, tiga!
Mereka menjadi tidak terkejut kala mengingat sedari tadi, pemuda itu berkata lebih dari tiga.
"Mengapa yang mulia meminta tuan Vernon untuk datang?" Tanya Maxwell.
"Karena untuk menangani kasus pembunuhan ini dan menemukan pelakunya." Jawab kesatria itu.
"Kami sudah menemukan pelakunya. Akan aku berikan kepada tuan Adelard. Jadi selesai kan?" Tanya Maxwell kembali.
"Maaf tuan Maxwell, yang mulia pun memerintahkan untuk menenangkan para bangsawan dari keresahan yang terjadi." Jawab kesatria dengan tak enak.
Vernon mendekati Maxwell dan menepuk pundak pemuda itu. "Kali ini, ku percayakan pada mu."
Setelahnya, Vernon pergi meninggalkan raut wajah shock dari Maxwell. Sungguh? Sungguh pemuda itu menyerahkan tugas menyebalkan ini padanya?
Bagaimana tidak menyebalkan? Keresahan para bangsawan harus selalu beradu argumen sekian lamanya hingga para bangsawan itu tenang. Berat? Tentu saja! Ia harus menelan sabar. Jika Vernon melakukan hal itu, tentunya tidak akan lama. Ketika pemuda itu mengeluarkan tatapan tajam, dan itu akan berakhir seketika.
"Habislah sudah." Ucap Maxwell meluruhkan tubuhnya.
Khaleda meringis melihatnya. Ia tahu jika keresahan para bangsawan membuat sakit telinga. "Mohon sabar ya." Ucapnya menepuk-nepuk pundak pemuda itu.
"Ya dewa... Bisakah kau hilangkan beban ini?"
***
Seperti yang dikatakan oleh Maxwell untuk memberikan bukti jika Beverly tidak bersalah kepada Adelard selaku wakil kesatria Cornelius.
Reaksi Adelard sama terkejutnya dengan Maxwell saat mengetahui siapa pelaku sebenarnya. "Apakah orang ini yang melakukan pembunuhan keji pertama ketika banyak nya hewan terbunuh dan seorang manusia?"
"Tuan Vernon berpikir seperti itu. Saya hanya menyampaikan apa yang ingin di sampaikan oleh beliau. Serta, bukankah aneh jika pembunuhan itu terjadi saat nona Beverly pergi? Bukankah nona Kaylee sendiri mengatakan jika sehari dari kekaisaran, nona Beverly tersesat dan ditemukan oleh seorang pemuda? Lagipula, jarak antara kekaisaran dan kerajaan cukup jauh serta memakan banyak waktu.
Lalu, tabib mengatakan jika kematian korban dan hewan-hewan itu sudah sedari lama, sehingga menimbulkan bau bangkai yang membusuk? Tidak mungkin jika nona Beverly membunuh hewan-hewan itu dan wanita yang menjadi korban itu disaat kematian hewan-hewan dan wanita itu terjadi saat nona Beverly sudah di kekaisaran.
Bahkan, jika nona Beverly melakukan itu, ia akan ketahuan karena melakukan kejahatan di istana karena kecerobohan jika ia tidak mengetahui tata letak yang sepi dimana dan jam kerja kesatria. Maka, disini kita bisa lihat jika yang melakukannya adalah yang tinggal di istana.Lalu, tuan Vernon menemukan jika identitas wanita itu adalah pelayan pribadi dari nona Gracie." Jelas panjang Maxwell menatap wajah Adelard yang benar-benar terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue Favorite Characters [END]
FantasyApa yang ada di dalam pikiran mu ketika seseorang mengulang kehidupan 99 kali di dunia asing? Roseanne Ilyana, kerap disapa Rose. Bereinkarnasi ke dalam novel yang sangat ia gemari hingga tak terhitung berapa kali gadis itu baca. Tiba-tiba, secara a...