"Ada satu hal yang harus ku beritahukan." Ucap Artemis tiba-tiba.
Beverly yang tengah menatap cermin pun mengerutkan keningnya. "Ada apa?"
Terdiam beberapa saat, Artemis akhirnya berucap. "Bella telah mati."
Deg
"K-kau bohong kan?" Tanya Beverly tak percaya.
"Tidak untuk a-"
"KAU BOHONG! BELLA TIDAK MUNGKIN MATI! B-bella... Bella tidak mungkin mati..." Lirih Beverly meluruhkan tubuhnya.
Artemis terdiam. Ia pun ragu untuk mengatakan ini. Sudah sedari kemarin ia berdiam dan tidak mengatakannya. Namun, jika terus didiamkan justru akan semakin membuat Beverly sakit.
"Lebih baik kau segera ke Enchancia." Ujar Artemis membuat Beverly menganggukkan kepalanya.
"Akan ku pastikan perkataan mu salah!" Ucap yakinnya.
"Terserah kau."
***
Di sebuah ruangan luas terdapat seorang anak kecil perempuan yang tengah susah payah untuk melaksanakan kewajibannya sebagai anak.
"BERAPA KALI AKU BILANG JIKA MENCUCI GAUN KU HARUS 5 KALI HINGGA BERSIH!" Teriak seorang anak perempuan 3 tahun lebih dewasa darinya. Ia melempar kasar gaun digenggamannya kepada seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang tengah membersihkan lantai.
Benar, itulah kewajibannya sebagai anak yang dikatakan anak haram oleh ibu tirinya. "Astaga Filipa, kau mengapa marah-marah begitu? Apa anak jalang lagi yang membuat mu marah?" Tanya seorang wanita berpakaian ketat dan terbuka.
Anak perempuan yang berusia 5 tahun itu sudah duduk bergetar saat mendengar suara ibu tirinya. "IYAA BU! ANAK JALANG GRACIE ITU YANG MELAKUKANNYA!"
BRUKK
"DASAR ANAK SIALAN TIDAK TAHU UNTUNG!" Wanita itu menendang kasar tubuh seorang anak kecil hingga menabrak meja lancip dan membuat kepalanya berdarah.
"Hikssss m-maafkan aku nyonya maafkan aku hikssss a-aku... Aku tidak sengaja melakukannya hikssss maafkan aku..." Tangis Gracie kecil yang bersimpuh di kaki ibu tirinya.
Dug
Wanita itu menendang kuat tubuh kecil itu hingga kembali membentur keras lantai dingin itu. "Tidak sudi kaki ku disentuh oleh anak jalang seperti mu sialan!"
"Filipa, berikan cambukan itu kepada ku!" Titah wanita itu yang diangguki patuh oleh putrinya.
Sedangkan Gracie kecil langsung berlutut meminta ampun sembari menangis terisak yang amat sakit. "Ampun nyonya hikssss a-ampun hikss ma-maafkan s-saya hikss maafkan saya..."
"Ini Bu." Ucap Filipa memberikan cambukan panjang itu kepada ibunya.
"Sekarang kau lihat Filipa, bagaimana ibu mu menghukum anak tidak tahu di untung ini!" Ucap wanita itu sedikit berteriak sembari bersiap.
"A-ampun hiksss am-"
"RASAKAN INI!"
CTASSS
"ARGHHHHH"
CTASSS
"ARGHHHHHHH"
"HAHAHAHA RASAKAN INI SIALAN!"
CTASS CTASS
"ARGHHHHHHH hikss.... Ampun nyonya ampun..."
"Grac...Gracie... Heii bangun... Gracie, kau kenapa? GRACIEEEE!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue Favorite Characters [END]
FantasyApa yang ada di dalam pikiran mu ketika seseorang mengulang kehidupan 99 kali di dunia asing? Roseanne Ilyana, kerap disapa Rose. Bereinkarnasi ke dalam novel yang sangat ia gemari hingga tak terhitung berapa kali gadis itu baca. Tiba-tiba, secara a...