Sudah habis kesabarannya. "KALIAN YANG HARUS MATI! KALIAN YANG TIDAK PANTAS HIDUP! KALIAN YANG MANUSIA KEJI! KALIAN YANG PEMBUNUH! MATI! KALIAN YANG HARUS MATI!"
Teriakan Gracie benar-benar mampu membuat para bangsawan terdiam dan terkejut. Termasuk Pierre yang menghadiri persidangan itu bersama sang raja. Ia masih tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Gracie.
"Lebih baik kau cari putri mahkota lain yang akan menjadi permaisuri mu nanti. Aku sudah salah untuk memilih nya. Ia tidak pantas untuk mengemban tugas ratu. Kau tidak memiliki perasaan kepada nya kan?" Tanya sang raja kepada Pierre.
Pierre terdiam beberapa saat lalu menganggukkan kepalanya. "Iyaa ayah."
"Woah lihat? Lihat gadis rendahan itu! Dengan beraninya dia menengadah menatap kami para bangsawan yang drajat nya lebih tinggi? Memang ya, gadis rendahan tetaplah rendahan."
"Pftt rendahan? Kalian bilang aku rendahan? Lalu kalian apa kabar? Status sosial saja bangga. Kalian justru lebih rendah daripada ku! Aku akan menjadi saintess! Kalian seharusnya patuh pada ku!" Ucap Gracie menatap nyalang bangsawan itu.
"Pftt hahahaha apa tadi katanya? Saintess? Dia bilang saintess? Hahaha bahkan kau tidak layak untuk menjadi saintess. Coba ku tebak, kau melakukan semua ini untuk membuktikan jika kekuatan saintess mu ada kan?"
Pertanyaan itu mampu membuat Gracie pucat pasi dan diam tak berkutik.
Tuk
Tuk
TukSang hakim langsung mengetukkan palu kayu untuk menghentikan perselisihan mereka. "Sudah cukup. Sudah cukup kalian membuat persidangan suci ini menjadi kotor."
"Atas bukti-bukti yang sudah ada. Maka, kami nyatakan jika Gracie Danielle ditangkap atas kasus pembunuhan hewan-hewan tak berdosa dan dua wanita yang menjadi korbannya. Hari ini, Gracie Danielle akan berada di kurungan penjara bawah tanah selama-lamanya." Ucap sang hakim memutuskan.
Setelah pengucapan sang hakim, Gracie langsung dibawa oleh beberapa kesatria untuk pergi. "Tidak! Kalian tidak bisa menangkap ku! Lepaskan aku! Aku bukan pelakunya! Bukan aku sialan!"
Kepergian Gracie mengundang senyuman puas oleh para bangsawan. Kini, mereka telah lega karena pelaku keji itu sudah ditangkap.
Begitupun dengan Pierre. Akhirnya ia bebas dari seorang gadis yang membuatnya selalu menahan sabar.
***
"Kita akan beristirahat disini. Perjalanan menuju benua Asia masih jauh." Ucap Arthur membantu Beverly untuk keluar dari dalam kereta kuda.
Benar, Beverly bersungguh-sungguh ingin pergi dari kehidupan para tokoh utama. Ia berpikir, jika ia terus berada di lingkungan mereka. Maka, akan ia pastikan jika nanti akan ada nyawa seseorang yang melayang kembali, dan ia tak akan biarkan hal itu terjadi.
"Apa nona masih memikirkan pelaku pembunuhan itu?" Tanya Arthur kala menyadari raut wajah Beverly yang tak ceria semenjak hari kemarin.
"Aku hanya masih tak percaya jika Gracie pelakunya. Ia tidak mungkin melakukan hal itu, tidak mungkin. Membunuh hewan-hewan tak bersalah, lalu dua manusia yang harus tiada. Dia seseorang yang mempunyai hati suci." Jawab Beverly menatap Arthur yang kini menghelakan nafasnya lelah.
Arthur telah menjelaskan siapa pelaku dibalik pembunuhan yang terjadi. Hal itu benar-benar membuat Beverly terkejut setengah mati.
"Sudah ku bilang bukan? Kau jangan menyalahkan diri mu sendiri ketika sesuatu terjadi dari luar prediksi mu. Tanpa kau melakukan hal itu pun, seseorang pasti akan datang dan hal hal itu akan terjadi tanpa bisa terlekkan." Ujar Artemis di dalam pikiran Beverly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue Favorite Characters [END]
FantasyApa yang ada di dalam pikiran mu ketika seseorang mengulang kehidupan 99 kali di dunia asing? Roseanne Ilyana, kerap disapa Rose. Bereinkarnasi ke dalam novel yang sangat ia gemari hingga tak terhitung berapa kali gadis itu baca. Tiba-tiba, secara a...