34. Perginya Beverly

11.7K 933 7
                                    

Orang yang menjadi topik utama di persidangan kini tengah menunggangi kuda bersama pemuda bernama Arthur untuk pergi entah kemana. Tapi, yang pasti tidak di penjara bawah tanah.

"Arthur, apa yang kau lakukan?! Mengapa membawa ku keluar?! Biarkan aku dipenjara, aku bersalah. Aku bersalah!" Marah Beverly memukuli dada bidang Arthur.

Alangkah terkejutnya ia saat melihat keberadaan Arthur di ruang penjara bawah tanah. Pemuda itu membawanya lari dari penjara.

"Maaf nona, saya hanya menjalankan perintah tuan." Jawab Arthur menahan sakit di dadanya. Mengapa pukulan seorang perempuan tidak main? Sakit sekali!

"Lebih baik kau pergi Rose. Tidak baik untuk berdiam di Enchancia." Ucap Artemis dalam pikiran Beverly.

"Tapi, bagaimana dengan Vernon?" Tanya Beverly sedih.

"Kau masih saja memikirkan pemuda itu disaat kau sendiri menjadi tersangka? Kalo ini aku tidak setuju dengan mu. Kau harus pergi terlebih dahulu hingga keadaan menjadi tenang." Ucap Artemis menolak keras keinginan Beverly.

"Nona tidak perlu khawatir. Tuan telah menyediakan tempat untuk nona sementara hingga keadaan menjadi pulih." Ucap Arthur.

Beverly menatap Arthur. Pemuda tampan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya menghancurkan Pierre dan Gracie. "Yah, mungkin ini lebih baik untuk kebahagiaan Gracie."

"Terimakasih, Arthur." Ucap Beverly tersenyum manis.

"Dengan senang hati nona." Ujar Arthur tersenyum.

Beverly kembali terdiam, pikirannya masih berkecamuk akan kematian Bella. Ia masih merasa bersalah dengan para tokoh disini. Tidak seharusnya ia mengubah alur cerita hanya karena menginginkan Vernon bahagia. Tidak seharusnya Bella tiada, tidak seharusnya itu terjadi.

"Jika saja aku tidak melamar Vernon. Jika saja aku tidak berinteraksi dengan para tokoh, dan jika saja aku tidak menerima ajakan Vernon saat pelantikan Baronetess, semua ini tidak akan terjadi." Batin Beverly dengan murung.

Arthur menyadari itu. "Nona, tidak perlu dipikirkan. Percayakan semuanya kepada tuan. Ia akan menyelesaikannya dengan baik."

Beverly tersenyum mendengarnya. "Apakah aku boleh meminta satu permintaan?"

"Apa itu?" Tanya Arthur.

"Aku ingin anggota-anggota Dangerous mu menjaga Vernon. Dia Grand Duke di Enchancia. Kau tidak lupa dengan nyawa dibalas nyawa kan? Aku sudah menyelamatkan mu, sekarang kau harus menyelamatkan Vernon sebagai gantinya." Ujar Beverly menatap raut wajah Arthur yang kini hanya tersenyum.

"Akan aku lakukan, nona. Karena itu sudah menjadi kewajiban ku dan anggota-anggota ku." Ucap Arthur membuat Beverly mengerutkan keningnya bingung.

"Kewajiban? Kewajiban karena aku sudah menolong mu?" Tanya Beverly.

"Itu salah satunya. Bersiaplah nona, kita akan berlaju cepat, berpegangan yang kuat." Ucap Arthur yang langsung mengendarai kuda dengan cepat.

***

Sedangkan Vernon, pemuda itu  sibuk dengan mencari bukti yang membuktikan Beverly tidak bersalah. Hingga mencarinya ke rumah makan Beverly.

Setelah mencari bukti dimana pun, ia masih belum menemukannya. Dan berakhir di rumah makan Beverly yang ia yakini terdapat bukti disana.

Maxwell yang mengikuti Vernon kemana pun turut merasakan frustasi. Pasalnya, pemuda bernama Vernon itu selalu mengacak-acak tempat untuk mencari bukti. Masih beruntung tidak melayangkan nyawa.

"Apa kau tahu gelang ini milik siapa?" Tanya Vernon kepada Lingga di rumah makan.

Lingga dan beberapa pelayan di rumah makan itu terkejut melihatnya. "Ini gelang milik Bella!" Ucap Lingga dengan yakin dan disetujui oleh yang lainnya.

Rescue Favorite Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang