17. Antagonis Noella

13.8K 1.1K 22
                                    

Kesibukan Beverly masih berlanjut dengan jadwal ke-enamnya.

"Astaga, mata cantik nona masih terlihat sembab." Ujar Bella khawatir saat melihat mata sembab Beverly tak kunjung menghilang.

"Lagipula kak Erly nangis mengapa sih? Mengapa tidak cerita?" Tanya Kaylee saking khawatir nya ia menjadi kesal karena Beverly tak bercerita sedari kemarin.

Seusai pulang dari undangan putri Archduke, Beverly tiba di kediaman dengan keadaan kurang baik. Pakaian yang lagi-lagi tersobek dan kotor. Lalu tangisan Beverly semakin kencang setiap detiknya.

Tangisan ini baru pertama kali mereka lihat setelah meninggal nya kedua orang tua Beverly. Ada apa sebenarnya?

"Nona, coba ceritakan kepada saya. Opet mana yang telah menyakiti nona?" Tanya Bella serius dan diangguki oleh Kaylee.

"Sudahlah. Itu kejadian kemarin. Aku hanya merasa bersalah kepada seseorang yang terluka karena aku." Ucap Beverly semakin melangkahkan kakinya menjauh dari mereka.

Hari ini adalah hari dimana Beverly harus mendatangi undangan dari putri Duke. Yaitu Noella sang antagonis utama. Tak mungkin jika Beverly tidak menghadiri undangan itu. Tentunya gaun berat itu selalu senantiasa menemaninya.

Tak membutuhkan waktu lama, kini mereka telah tiba di taman dekat danau yang terdapat banyak bunga-bunga indah dengan beberapa kupu-kupu hinggap diatasnya. Disana, Beverly melihat terdapat sekumpulan para gadis yang mengenakan gaun sama beratnya dengan Beverly.

"Apa Noella mengundang bangsawan lain? Astaga, Apa dia akan melakukan sesuatu kepada ku?" Batin Beverly was-was. Pasalnya, ia belum menyiapkan apa-apa.

"Salam nona Noella, nona Beverly telah tiba." Ujar sang pelayan membuat perhatian para lady teralihkan.

"Erly!" Teriak bersamaan empat gadis saat melihat kedatangan Beverly.

"Oh, Kak Veena, kak Maggie, kak Renee, Gracie!" Ucap Beverly antusias.

"Kalian saling mengenal?" Tanya Noella mewakili pertanyaan dari para bangsawan lain.

"Dia itu yang ku ceritakan, Noella." Ucap Praveena menjawab pertanyaan Noella.

"Ah, ternyata dia." Ucap Noella dengan wajah tanpa ekspresinya.

Aura sang antagonis memang tidak ada lawan! Menyeramkan!

"Apa salah dan dosaku sayang?" Batin Beverly miris mendapatkan tatapan datar itu.

"Duduklah. Kau boleh pergi." Ucap Noella bermaksud kepada Bella, Kaylee dan pelayannya.

"Tapi-" Ucapan Kaylee terhenti kala Bella menariknya pergi.

"Kak Erly bisa dalam bahaya. Lihat saja wajah datar itu. Menyeramkan!" Bisik Kaylee kepada Bella.

"Tidak apa-apa, nona akan aman." Ucap Bella menenangkan.

"Sini Erly, duduklah." Ucap Praveena menepuk kursi kosong disebelahnya.

"Terimakasih kak Veena." Ucap Beverly tersenyum.

"Tidak masalah." Ucap Praveena tersenyum lembut. "Benar juga! Apa sekarang kau baik-baik saja? Lihat matamu, sembab seperti itu. Kak Adelard memang keterlaluan!"

"E-eh tidak kak. Ini bukan salahnya. Tapi ini salah ku karena menghalangi latihan mereka." Ucap Beverly merasa bersalah.

"Loh memang nya apa yang terjadi?" Tanya Maggie dibuat bingung dengan pembahasan pertama yang tak diketahuinya.

Kejadian yang membuat Beverly menangis dan merasa bersalah adalah karena kakak Adelyn, yang bernama Adelard. Sang wakil ketua kesatria Cornelius. Pedang anggota kesatria tak sengaja terkena Adelard yang seharusnya mengenai Beverly. Adelard menyelamatkan Beverly dari goresan pedang itu.

Rescue Favorite Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang