PART 24

14.6K 881 55
                                    

Jeng! Jeng! Jeng!
Padahal di IG tadi pagi aku udah bilang batal update, karena bab 24 yang sebelumnya bakal aku hapus, tapi ternyata udah berhasil aku ketik ulang & sekarang udah jadi. Semoga suka 🤭

Happy reading, guys!

***

PART 24

Shintya menatap heran bos serta kekasih bosnya. Karena kedua orang itu terlihat tidak sehangat dan semesra biasanya. Padahal, sejak mereka baru akan berangkat, kedua orang itu terlihat sangat menempel seperti prangko dan amplop. Nyaris tidak bisa terpisahkan. Bahkan setelah insiden jatuhnya Gea kemarin, yang menyebabkan Martin harus menggendong perempuan itu, tak lantas membuat hubungan mereka jadi memburuk. Malah saat makan malam kemarin, bosnya itu sengaja menyiapkan salah satu tempat untuk dinner romantis berdua bersama Nara sebelum mereka semua akan bertolak pulang hari ini. Karena sekitar jam 10 nanti, mereka semua sudah akan kembali.

Lalu, kenapa pagi ini hubungan kedua orang itu malah terlihat agak merenggang dan terasa sangat kaku?

Shintya tidak mengerti, sebenarnya hal apa yang telah terjadi? Apakah ia telah melewatkan sesuatu?

Tetapi, apa pun itu, ia tidak mungkin bertanya secara langsung kepada salah satu orang itu. Sehingga ia pun hanya menelan diam-diam rasa penasarannya saat itu.

Berbeda dengan Shintya merasa heran, Ardan malah sibuk menebak-nebak jika pasangan itu pasti sedang ribut besar karena semalam bosnya itu sempat bertemu secara diam-diam bersama mantan kekasihnya di dekat salah satu balkon. Tempat itu memang sepi, karena hari sudah malam, dan bekas hujan pun masih terasa. Wajar kalau orang-orang lebih memilih untuk bergelung di dalam kamar. Meski beberapa orang ada yang tetap berkeliaran di sekitaran resort untuk sekadar minum, ataupun makan di tengah malam. Seperti dirinya. Karena semalam ia pun tak sengaja memergoki kedua orang itu saat akan kembali masuk ke dalam kamar. Walau dari kejauhan, tapi Ardan yakin jika dirinya tidak salah mengenali orang. Jelas-jelas yang semalam itu memang sosok bosnya, tapi bukan dengan kekasih pria itu, melainkan dengan Gea—si mantan.

Ardan tahu kalau Gea memang mantan kekasih bosnya. Karena kasak-kusuk itu sudah cukup lama terdengar. Bosnya memang playboy, tapi gosip tentang kedekatan pria itu dengan Gea di masa lalu, akan selalu menjadi buah bibir di kantor. Apa lagi Gea itu sudah cukup terkenal sebagai seorang simpanan, ataupun gadis nakal. Tiap kali ada karyawan yang bertemu—atau meeting—dengan klien di luar, dan mereka tak sengaja mengetahui kalau Gea sedang menjadi simpanan si A, atau sedang bersama si B, pasti ujung-ujungnya akan ada karyawan lain yang menyeletuk, “Gea yang katanya mantan Pak Martin itu?”

Dan semalam Ardan memergoki mereka yang sedang berciuman di balkon. Makanya Ardan mengira kalau bos dan kekasih bosnya itu pasti sedang ribut akibat kejadian di balkon saat itu.

Ardan tampak menghela napas pelan, lalu memulai sarapannya pagi itu di salah satu meja yang ia huni sendirian. Mungkin hubungan si bos yang masih seumur jagung itu, akan segera kandas seperti yang dulu-dulu.

Selama ini Ardan tahu kalau Martin memang tidak pernah berselingkuh, tapi ... kalau sudah menyangkut tentang Gea, ia akui jika bosnya itu terkadang bertindak dengan sangat bodoh.

Terakhir kali, yang diketahui oleh Ardan, Martin sempat memberikan bantuan kepada Gea saat perempuan itu tersandung masalah dengan salah satu beauty vlogger ibu kota. Orang itu cukup terkenal, karena followers dan subcribers-nya sudah sangat banyak. Malahan ia sendiri yang ditunjuk oleh bosnya untuk ikut turun tangan, dan membantu kasus Gea. Karena Gea ketahuan habis check in dan ternyata telah menjadi selingkuhan si suami dari beauty vlogger itu selama beberapa bulan. Bahkan sempat beberapa kali menerima uang transferan, yang kalau ditotal sudah hampir 150 juta.

DinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang