Double up nih, tapi bab ini hampir full narasi. Sekilas tentang masa lalunya Martin ✨
Happy reading!
***
PART 03
Namanya Geanna Nindira, atau yang biasa disebut Gea. Dia cantik, tinggi, tubuhnya bagus, serta mempunyai lesung pipi yang terlihat sangat manis. Hanya saja, Martin akui kalau perilaku gadis itu tidak semanis dan secantik wajahnya. Karena Gea sekarang adalah seorang simpanan. Dia perayu ulung. Bahkan dia juga bisa di-booking oleh semua orang.
Maksudnya, semua orang yang mempunyai banyak uang, dan tertarik untuk dilayani oleh Gea.
Martin mengenal Gea saat ia masih menjadi seorang mahasiswa. Saat itu kenakalannya hanya sebatas bolos kuliah, menjahili teman, serta berbohong kepada ibunya mengenai ia yang pamit ingin kerja kelompok, tapi aslinya ia malah menghabiskan waktu untuk nongkrong di luar. Atau ... melakukan beberapa kebohongan tipis lainnya. Seperti menilap uang bensin, ataupun menyembunyikan uang jajan milik adiknya. Walaupun sesungguhnya ia tidak pernah kekurangan uang. Karena ia pun terlahir sebagai anak orang kaya. Kedua orang tuanya memiliki beberapa usaha dengan omzet yang lumayan besar. Sebut saja salah satu resort terkenal yang terletak di Bali, Lombok, serta Jogja. Atau beach club yang selalu ramai dan digemari oleh berbagai macam orang nyaris di semua usia. Bahkan tempat spa yang sering didatangi oleh influencer serta artis ternama ibu kota.
Saat itu Martin merasa sangat tertarik kepada Gea. Alasannya simple, karena Gea cantik, dan dia memang terlihat sangat menarik. Tanpa tahu kalau ternyata perempuan itu adalah perempuan yang bisa di-booking. Padahal saat itu Gea terlihat seperti gadis cantik pada umumnya, dia bekerja di cafe tempat di mana Martin dan teman-temannya sering nongkrong bersama.
Namun, siapa yang menduga kalau ternyata Gea adalah seorang wanita panggilan. Dan begitu mengetahui tentang pekerjaan sampingannya Gea, tentu saja Martin merasa kecewa, marah, dan beberapa kali mencoba untuk terus menyangkal. Bahwa si penjaga kasir yang dikaguminya itu tidak mungkin melakukan pekerjaan semacam itu. Hanya saja, Emir, salah satu teman baiknya, tampak berusaha keras menyadarkan dirinya. Kalau Gea memang tidak sebaik yang ia kira. Bahkan Emir juga berkata, kalau ingin jatuh cinta, lebih baik jatuh cinta kepada orang lain saja. Jangan Gea. Karena hal itu pasti akan terasa sangat susah.
Selain karena kondisi keluarga mereka yang jauh berbeda, Emir bilang kalau ibunya Martin pasti tidak akan menyukai sosok Gea begitu mengetahui siapa gadis itu sebenarnya.
Namun, Martin yang saat itu sempat merasa bimbang, karena semua perkataan Emir terasa sangat benar, pada akhirnya memilih untuk tetap bersama Gea. Apa lagi saat itu Gea juga mayakinkan dirinya, kalau sesungguhnya gadis itu terpaksa. Keadaanlah yang membuat Gea melakukan itu semua. Karena Gea adalah anak tertua, dan dia harus menghidupi seluruh anggota keluarganya. Lantaran ayah gadis itu telah lama meninggal dunia.
Martin jatuh iba. Ia yang awalnya hanya pernah memberikan beberapa hadiah kecil kepada Gea, akhirnya jadi sering membantu gadis itu dengan cara memberinya uang. Hingga hubungan mereka pun akhirnya terendus oleh sang Mama.
Awalnya Rina sempat menyambut sosok Gea dengan hangat. Ia sama sekali tidak memiliki masalah dengan kesenjangan keluarga mereka. Karena sejatinya Rina ini mirip dengan kakaknya, Tia. Mereka sama sekali tidak pernah mempermasalahkan tentang anak-anak mereka yang ingin dekat ataupun menjalin hubungan dengan siapa. Asalkan yang dilakukan oleh anak-anak mereka itu masih sesuai dengan kodrat yang ada. Yang laki-laki dekat dengan perempuan, begitu pula sebaliknya.
Tetapi, bukan berarti Rina akan diam saja dan bersikap sangat santai. Karena ia akan tetap mencari tahu, tentang bagaimana kehidupan perempuan yang sedang dekat dengan anaknya saat itu.
Rina bahkan bersumpah kalau ia akan tetap menerima Gea jika saja gadis itu hanyalah penjaga kasir biasa, serta seorang mahasiswi yang sedang cuti kuliah karena tersandung masalah biaya, tapi ... fakta mengejutkan tentang gadis itu benar-benar membuatnya speechless, dan tidak bisa merestui hubungan mereka.
Ia langsung menentang keras. Tidak terima putra semata wayangnya berpacaran dengan perempuan tidak benar.
Segala cara dilakukan oleh Rina supaya anak sulungnya itu bisa segera terlepas dari jeratan perempuan nakal seperti Gea. Tetapi, Martin yang sedang dibutakan oleh cinta, terus membela perempuan itu mati-matian, dan mengatakan kalau Gea sudah berhenti melayani para pria hidung belang yang pernah menjadi pelanggannya. Sampai akhirnya, Rina pun membeberkan sebuah fakta. Jika Gea masih aktif melayani mereka semua.
Dan ketika Martin bertanya, perempuan itu pun tidak bisa lagi menyangkal. Karena fakta itu sudah ada di depan mata, berupa lembaran foto yang dilemparkan oleh Martin di atas meja.
Hidup Martin seolah hancur begitu saja. Ia dibohongi secara mentah-mentah oleh gadis yang sangat dicintai olehnya. Salah satu orang yang paling ia percaya.
Fadil, selaku sang ayah, akhirnya mulai ikut turun tangan. Martin tidak boleh patah hati berkepanjangan. Karena jalan hidup anak itu masih terasa sangat panjang. Perempuan seperti Gea tidak boleh merusak hidup putranya. Karena itulah, akhirnya ia memberikan rekomendasi supaya putranya itu melanjutkan study ke luar negeri. Selain bisa perlahan-lahan melupakan sosok Gea, karena mereka pasti akan lebih berjauhan, Martin juga bisa belajar dengan jauh lebih tenang. Gea tidak mungkin sanggup untuk menghampiri putra mereka dan kembali menjeratnya seperti yang ditakutkan oleh Rina.
Saat itu Fadil sama sekali tidak memaksa, tapi ternyata Martin menyetujui sebuah usul dari sang ayah.
Rina akhirnya bisa tenang. Meski ia tahu kalau semenjak saat itu putranya jadi sangat sering bergonta-ganti pasangan. Bahkan sering mempermainkan hati seorang perempuan. Apa lagi perempuan yang sedang dekat dengan putranya itu pasti akan setipe dengan sosok Gea. Cantik, tinggi, dengan bentuk tubuh yang menonjol di beberapa tempat yang tepat. Sampai akhirnya Rina pun menyadari tentang satu hal. Martin sedang tertarik dengan sosok perempuan bernama Keira. Keira adalah adik dari calon menantunya Tia.
“Jangan yang itu, Mas.” Saat itu Rina berbisik dan melakukan peringatan keras kepada sang putra. Karena ia tidak ingin putranya itu membuat masalah dengan keluarga calon besan kakaknya. “Kalau masih mau main-main sama perempuan, mending kamu mainnya sama perempuan yang masih satu circle dan punya kebiasaan kayak kamu aja. Jangan buat masalah sama anak gadis orang. Bahaya. Nanti tante kamu ngamuk. Karena keluarga calon besannya kamu ganggu.”
Saat itu Martin hanya mengangkat bahu. Sama sekali tidak merasa takut dengan ucapan ibunya perihal sang tante yang mungkin saja memang akan mengamuk.
Meski begitu, tidak sekalipun ia pernah mengganggu sosok gadis cantik satu itu. Yah, walaupun beberapa kali ia sering mengamati si gadis secara diam-diam saat perempuan itu sedang berada di antara para sepupunya, atau sedang berbincang dengan ibu dan tante-tantenya. Karena saat itu Keira masih terlalu muda, ia tidak suka bermain dengan gadis muda. Tetapi, nyaris dua tahun berselang setelah mereka semua saling mengenal, akhirnya kesempatan itu pun sudah ada di depan mata, ia tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja.
Kebetulan sekali, saat itu ia juga sedang kosong, sedang tidak memiliki teman kencan. Hanya saja, rencananya itu dihalangi oleh Jeandra. Sepupunya yang akhirnya malah menikah dengan Keira. Bahkan sekarang mereka pun sudah mempunyai seorang anak perempuan. Anak yang beberapa bulan belakangan ini sering menjadi topik perbincangan ibunya. Dan karena anak itu jugalah, ibunya jadi sangat rewel untuk menyuruhnya mengakhiri masa lajang. Bahkan berniat untuk menjodohkan dirinya dengan seorang perempuan. Dan saat ini ia sedang on the way menemui perempuan itu untuk diajak pergi berkencan.
*******
Jangan lupa vote, komen, & share!
Terima kasih ✨
Kamis, 24 Agustus 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/350584321-288-k735183.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinara
RomanceSemua berawal dari busana biru pastel, ciuman terdesak, serta aksi yang dipergoki oleh ibunya, hingga membuat Nara harus terjebak bersama pria berengsek seperti Martin dalam kurun waktu yang lama. Entah sampai kapan, tapi mampukah Nara mengatasi ini...