#9 - end here

30.2K 2.4K 67
                                    

Kama beranjak dari tempat tidur ketika mendengar suara ketukkan pintu. Menutup novel Pride and Prudice yang baru ia baca beberapa halaman, gadis itu melangkahkan kaki menuju pintu dengan kening mengerut dan rasa penasaran.

Pasalnya tidak banyak yang masih tinggal di kapal. Terdapat beberapa kegiatan seru yang bisa dilakukan oleh para tamu jika bosan dengan fasilitas mewah kapal. Ada yang memutuskan berenang, ada yang pergi diving, ada yang berkeliling dengan jetski menyusuri laut. Dan ada juga yang memilih tetap tinggal.  Salah satunya adalah Kama yang sedang tidak memiliki semangat untuk berpetualang.

Aren sempat berusaha membujuknya ikut bermain jetski. Sayangnya sejak awal Kama memang bertekad untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang-orang. Kehadiran dirinya dan Ethan di cruiser party ini cukup mencolok karena dulu mereka hampir menikah. Kama hanya malas menjelaskan hal yang sama berulang kali. Terlebih, dia butuh waktu untuk dirinya sendiri.

Membuka kunci, Kama memutar handle pintu lalu menariknya tanpa prasangka apapun. Sebab itu, mendapati sosok tinggi Ethan berdiri di hadapannya berhasil membuat gadis itu terkejut.

"Mas Ethan?"

"Aku dengar kamu nggak ikut rombongan Mika jetski," ucap Ethan tanpa basi-basi. Sebelum perhatiannya teralih pada bahu terbuka gadis itu.

Karena Kama melepaskan kemeja putihnya. Mata Ethan dengan bebas mengikuti lekuk di sepanjang leher dan bahunya. Summer dress pink bertali tipis itu memperlihatkan lebih banyak kulit putih pucatnya.

Ethan masih ingat betapa lembutnya Kama setiap kali ia menyentuhnya.

Tidak hanya itu, bagian dada yang berpotongan rendah berhasil membuat Ethan menelan ludah. Mulutnya tiba-tiba kering. Tidak sopan bagi seorang pria memandangi dada perempuan terlalu lama. Tapi Ethan tak mampu menahannya. Terlalu banyak yang ia lihat malah membangkit kenangan-kenangan yang membuatnya sesak, di suatu bagian.

Menyadari kemana mata Ethan memandang. Kama sontak merona. Dia memeluk novelnya—menutupi dada lalu berkata. "Aku lagi males keluar. Pengin stay, aja."

"Sambil baca novel?" Ethan melirik novel dalam dekapan Kama. Hanya sebentar.

"Sambil baca novel," angguk Kama agak kikuk.

"Aku mau pergi mancing," Ethan diam sejenak sambil menimang-nimang. "Do you want to join me?"

"Mancing?" Kama menggigit bibir bawahnya.

Ia tahu harus menolak ajakan Ethan demi ketenangan jiwanya. Namun Kama cukup menyukai kegiatan memancing meskipun dia tak pernah beruntung dalam hal tersebut.

Sejak kecil Kama sering menamani sang papa memancing, dan mengetahui Ethan memiliki hobi yang sama dengan papanya. Kama selalu meminta Ethan mengajaknya jika pria itu ingin memancing.

Yeah, itu waktu mereka masih pacaran. Sekarang Ethan tak perlu melakukannya lagi.

"It's sure to be fun ... but ... kayaknya aku nggak bisa ikut." Tolak Kama sehalus mungkin.

"Kenapa?"

Karena saat sama kamu, aku nggak bisa mikir dengan jernih, Mas. "Karena aku mau baca novel."

"Kamu masih nggak nyaman sama aku?" tanya Ethan blak-blakan.

Kama yang tak siap dengan keterusterangan Ethan membelalak. "I didn't say that."

"Then join me," Ethan berkata dengan suara lembut tapi terdengar tak ingin dibantah. "Maybe this will help us make it less awkward. Besides, kamu suka mancing." Melihat masih ada keraguan di mata Kama, Ethan kembali menambahkan. "Come on, it will be fun."

Feel My HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang