Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen
🤍
Sudah 3 hari Javvas absen sekolah karena masih dalam tahap pemulihan. Selama 3 hari itu pula ia mendapatkan perhatian penuh dari keluarganya, terutama Mario. Pagi hari ia akan membangunkan sang adik, membukakan tirai serta jendela kamarnya, menyiapkan air hangat untuk mandi, serta tidak lupa mengecek kondisinya. Lalu sebelum sekolah menghampirinya kembali, mengajak turun bersama untuk sarapan. Setelahnya ia akan kembali mengantar Javvas ke kamarnya. Seolah Javvas adalah seorang bayi yang rapuh.
Saat pulang sekolah hingga malam hari pun begitu. Mario akan menanyakan apa yang adiknya butuhkan dan inginkan. Dan ia akan meladeninya dengan senang hati. Selain itu, setiap pulang sekolah, ia selalu membawakan ringkasan materi yang dibuatkan oleh Rezvan. Lalu setelahnya ia akan membantu Javvas mengerjakan tugas. Hal yang tidak perlu sebenarnya. Mengingat Javvas sama cerdasnya dengan dirinya. Namun begitu Javvas diam saja. Ia sama sekali tak menolak.
Javvas sebenarnya sudah tidak apa-apa. Dia sudah jauh lebih baik. Tak perlu diladeni sedemikian rupa. Tapi entah mengapa, dia tidak menolak sama sekali diperlakukan istimewa seperti itu. Ia malah menikmatinya. Ia menyukai perhatian-perhatian yang diberikan oleh Mario. Ia menyukai keposesifan kakaknya. Dan ia merasa aneh dengan itu.
°°
Ting!
Sebuah pesan masuk di ponsel Javvas.
'Kak Hugo?'
Javvas sebenarnya enggan menanggapi. Ia masih kesal pada kakak kelasnya tersebut. Namun pada akhirnya ia tetap membalas semua pesan Hugo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex | MarkNo (END)
RomanceKetika cinta jatuh pada orang yang tepat tapi pada tempat yang salah. Salahkah bila mencintai saudara sendiri? BxB MarkNo