21. Terungkap

1.6K 90 12
                                    

Happy reading

Ayo vote & komen

🤍

       

            

Sudah beberapa lama sejak Javvas dan Mario mengetahui perasaan masing-masing. Jika menghitungnya, hari ini tepat 1 bulan hubungan diam-diam mereka. Baik Javvas maupun Mario selalu berhati-hati dalam menunjukkan perasaan masing-masing. Mereka tak ingin kedua orang tua mereka tahu hubungan terlarang antara keduanya. Tidak hingga mereka siap.

Mereka tentu tidak berencana terus berhubungan diam-diam begini. Hanya saja mereka butuh waktu untuk mengungkapkannya pada Jay dan Thami. Karena bisa saja keduanya tidak merestui hubungan mereka dan memisahkan keduanya. Tidak, mereka tidak siap. Javvas dan Mario masih ingin menikmati kebahagiaan yang tumbuh dari dosa ini.

Mereka kini terhanyut akan manis dan indahnya cinta. Hingga hari-hari mereka dilalui dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan. Suasana rumah kembali menyenangkan. Karena Javvas, si penghidup suasana rumah, sudah kembali seperti biasa. Tingkah lincahnya, sikap manjanya, celoteh riangnya, menghidupkan dan menghangatkan seisi rumah. Kedua orang tuanya terutama Thami menjadi lega.

Bicara soal hubungan Mario dan Javvas, semakin hari keduanya semakin mesra. Meski begitu keduanya sangat jaga jarak. Sebisa mungkin keduanya tidak melakukan skinship. Tidak jika Jay dan Thami ada di rumah. Tapi terkadang ada masanya dimana mereka saling merindukan satu sama lain, sehingga diam-diam mereka mencuri kesempatan. Walaupun seringnya Mario yang melakukannya. Ia benar-benar tidak bisa menahan diri. Jika sudah sangat merindukan Javvas, ia bisa tiba-tiba datang menemuinya di kamar, memberikan kecupan singkat entah itu di kening, di pipi atau bahkan di bibir. Lain hal dengan Javvas. Ia akan semakin menunjukkan sisi manjanya di hadapan Mario saat perasaannya sedang menggebu.

              

°°

          

Javvas baru saja selesai mandi. Ia memakai kaos hitam favoritnya. Handuk yang sebelumnya ia gunakan untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, kini ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Ia tak sama sekali tak menyadari ketika Mario datang mendekat. Hingga ketika tiba-tiba ia merasakan tangan kekar sang kakak melingkari pinggangnya dengan mesra.

"Abang? Lepas Bang! Nanti kalo diliat ayah atau bubu gimana?" ucap Javvas seraya memberontak, berusaha melepaskan rangkulan Mario.

"Ayah sama bubu lagi pergi, Sayang. Gak usah kuatir," jawab Mario tenang.

Javvas menghentikan upayanya.

"Pergi? Sepagi ini? Mau kemana?"

"Lupa eung? Semalam ayah kan bilang mau ke jenguk temen ayah di kota sebelah yang habis kecelakaan."

"Aah iya. Adek lupa."

"Makanya, kalo ada orang ngomong itu didengerin! Jangan asyik main HP!"

"Ih Abang koq ngomelin adek sih!"

Javvas mengerucutkan bibirnya.

"Eh maaf Sayang. Abang gak ngomel. Abang cuma ngingetin."

Javvas tak menjawab. Bibirnya masih mengerucut. Manjanya datang. Mario yang melihatnya dari belakang mengecup pipinya singkat.

"Maaf, abang salah ngomong. Jangan marah Sayang."

Mario dan sifat bucinnya yang semakin menjadi sejak mereka resmi menjadi sepasang kekasih, membuat Javvas semakin menunjukkan sifat manjanya. Ia tak segan menunjukkan sisi kekanakannya pada sang kekasih. Dan Mario selalu rela melakukan apapun yang diminta olehnya.

Brother Complex | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang