Happy reading
Vote komen hayuuu
🤍
Mario, Hugo dan yang lain menunggu dalam diam di depan ruang UGD. Mereka tengah menunggu dokter menangani Javvas yang tiba-tiba saja pingsan beberapa saat sebelumnya. Mario yang sangat cemas tidak bisa diam. Ia berjalan kesana kemari sembari pandangan matanya tak lepas dari pintu UGD. Hingga akhirnya seorang dokter keluar dari ruangan tersebut. Mario dan Hugo mendekat.
"Bagaimana Dok?" tanya Mario.
"Dimana wali pasien Javvas Keano?" tanya sang dokter.
"Saya Dok. Saya kakaknya," ucap Mario.
"Baiklah. Akan saya jelaskan dengan bahasa yang dapat kamu mengerti. Pasien Javvas mengalami Mag akut. Penyebabnya bisa karena beberapa hal. Diantaranya konsumsi minuman beralkohol, obat-abatan, pola makan yang tidak teratur serta stres yang berlebih."
"Stres Dok?" tanya Mario.
"Ya. Stres membuat otot menjadi tegang. Jika stres memengaruhi otot lambung, hal ini bisa menekan organ-organ di sekitarnya dan mendorong asam lambung."
"Maaf menyela, apa artinya Javvas pingsan karena mag, Dok?" tanya Hugo.
"Betul. Penderita mag akut biasanya mengalami gejala yang disebut heartburn. Gejala tersebut berupa rasa terbakar di dada yang bisa menyebar ke kerongkongan, yang akan membuat penderitanya kesulitan bernafas, berkeringat, hingga pingsan. Pasien pingsan karena kondisi tubuhnya yang lemah karena mungkin kurang makan, lalu mengalami serangan gejala heartburn yang berat."
Mario dan Hugo kembali saling pandang. Pagi tadi memang Javvas makan hanya sedikit. Walaupun tidak sesedikit biasanya. Tapi porsinya tidak bisa dibilang cukup. Selain itu tekanan batin yang ia alami beberapa jam sebelumnya karena kejadian di sekolah, juga menjadi penyebab pingsannya Javvas.
"Kalian tidak perlu khawatir. Dia hanya memerlukan perawatan intensif beberapa hari saja disini."
Mario mengangguk.
"Terima kasih Dok."
°°
Mario dan Hugo duduk dalam diam di ruang rawat Javvas. Teman-teman mereka yang lain sudah pulang atas permintaan Mario, agar Javvas dapat beristirahat dengan tenang. Saat ini Javvas masih belum sadar juga. Mario yang khawatir menggenggam erat tangan pucat sang adik. Hingga ponselnya berdering.
"Halo, Bu?"
"Abang, kalian dimana? Ini Bubu datengin ke apartemen Hugo koq gak ada. Kalian belum pulang sekolah?"
"Eng.. Bu, maaf. Ini abang di rumah sakit."
"Di rumah sakit? Siapa yang sakit?"
"Adek. Tadi pingsan waktu di sekolah."
"Adek pingsan? Kenapa kamu gak ngabari Bubu?"
"Maaf Bu..."
"Sekarang kasih tau Bubu kalian di rumah sakit mana! Bubu kesana sekarang juga."
"Nyokap lo Yo?"
Mario mengangguk.
"Dia ke apart lo. Nyariin gue sama adek gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex | MarkNo (END)
RomanceKetika cinta jatuh pada orang yang tepat tapi pada tempat yang salah. Salahkah bila mencintai saudara sendiri? BxB MarkNo