22. Pergi

1.5K 100 28
                                    

Happy reading

Ayok voment!

🤍

           

            

"MARIO! JAVVAS! APA-APAAN INI" teriakan Jay mengejutkan keduanya.

Keduanya segera bangkit kala melihat Jay dan Thami berdiri tak jauh mereka. Dengan tangan terkepal, nampak jelas Jau tengah menahan amarah. Sementara Thami menunjukkan ekspresi sebaliknya. Raut penuh kesedihan yang nampak dari wajah rupawannya.

"A-ayah?" ucap Javvas takut-takut.

Sementara Mario hanya terdiam.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Jay dingin.

Ekspresi wajahnya tak berubah.

"Kami lagi nonton, Ayah," ucap Mario berusaha bersikap tenang.

Walau dalam hatinya merasa takut dan juga cemas.

"Dengan sedekat dan seintim itu? Kalian pikir ayah buta?" amarah Jay semakin meluap.

"Abang sama adek kan memang deket dari dulu Yah," jawab Mario masih dengan tenang.

"Dekat seperti apa yang kamu maksud? Dekat sebagai apa?"

"Ya sebagai saudara, Yah. Apa lagi?"

"Oya? Lalu ini apa?"

Jay menunjukkan layar ponselnya pada Mario dan Javvas. Dan keduanya terkejut kalau melihat foto mereka berdua saat sedang berkencan di pusat perbelanjaan 2 bulan lalu.

"Lalu ini!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu ini!"

Jay kembali menunjukkan foto lain yang ternyata adalah foto keduanya sehari sebelumnya.

"Mau ditaruh dimana muka ayah dikirimi foto seperti ini sama Om Yuta!?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ditaruh dimana muka ayah dikirimi foto seperti ini sama Om Yuta!?"

Jay menatap kedua putranya bergantian.

"Mana ada kakak adik sedekat dan semesra itu!" ucap Jay penuh amarah.

"Sebenarnya sejauh apa hubungan kalian?" tanyanya.

Brother Complex | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang