Happy reading
Ting-tong.
Bel rumah kediaman Gabriel berbunyi. Jay yang sedang duduk santai di ruang tamu langsung bangkit dan bergegas keluar membukakan pintu pagar. Sosok tampan Theo yang dijumpainya.
"Malam Om," sapanya seraya menundukkan sedikit kepalanya.
"Malam Theo," balas Jay seraya tersenyum.
Ia tak pernah tak merasa kagum terhadap pemuda anak angkat kawan baiknya itu. Kelembutan serta kesopanannya selalu membuat Jay takjub.
"Saya mau jemput Javvas, Om."
"Iya. Silahkan masuk dulu. Javvas masih siap-siap di kamarnya."
"Baik Om, terima kasih."
Lalu keduanya melangkah masuk ke dalam rumah beriringan.
"Siapa Jay?" tanya Thami dari lantai atas rumahnya.
"Theo. Tolong panggilin adek," jawab Jay.
"Oh iya sebentar."
Beberapa saat kemudian Thami turun.
"Lo, adek mana Sayang?" tanya Jay.
"Sebentar. Masih belum selesai. Maaf ya Theo, jadi nunggu lama," ucap Thami pada pemuda itu.
"Iya, Tante. Gapapa," jawab Theo.
Setelahnya ia terlibat pembicaraan dengan Jay. Seputar bisnis tentu saja. Hingga 5 menit kemudian Javvas turun dan menyapanya.
"Kak Theo, maaf lama," ucap Javvas.
Theo mendongak. Ia terpaku melihat penampilan Javvas. Selalu begitu.
"Gapapa. Sudah siap?" tanya Theo seraya tersenyum.
"Sudah Kak. Berangkat sekarang?"
"Iya. Berangkat sekarang aja."
Theo beralih pada Jay dan Thami.
"Om, Tante, saya ijin bawa Javvas dinner sama papi," ucap Theo sopan.
"Iya Theo. Silahkan," ucap Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex | MarkNo (END)
RomanceKetika cinta jatuh pada orang yang tepat tapi pada tempat yang salah. Salahkah bila mencintai saudara sendiri? BxB MarkNo