U. Jav's Plan (2)

851 66 9
                                    

Happy reading

   

   

"Pagi Bubu.. Pagi Ayah.. Pagi Abang Sayang.."

Javvas menghampiri satu per satu anggota keluarganya. Ia mengecup singkat pipi Thami, menerima kecupan hangat di keningnya dari Jay, dan menerima kecupan di pipinya dari Mario. Hatinya sungguh sangat senang hari ini. Karena untuk pertama kalinya, setelah sekian lama ia akan pergi ke sekolah.

"Semangat sekali, Dek," ucap Thami.

"Uhumm... Setelah sekian lama akhirnya adek sekolah lagi. Seneng deh!" ucap Javvas riang.

"Makanya jaga kesehatan, jangan sampe sakit," ucap Jay.

"Iya Ayah," ujar Javvas riang.

"Happy banget sih Dek! Seneng bubu liatnya kalo adek happy gini!"

"Iya dong. Soalnya hari ini adek gak nyetir sendiri ke sekolah! Kan dianter abang!" kata Javvas seraya menggamit lengan Mario dan memeluknya mesra.

Mario hanya tersenyum seraya mengusak surai Javvas gemas.

"Iya, selama ada abang, nanti abang anter jemput sekolah," ucapnya.

"Yeay! Eh tapi Bang. Nanti gak usah jemput ya?"

"Loh, kenapa?"

"Lupa?"

Mario mengernyit.

"Adek nanti mau ketemu Kak Theo, Bang."

"Oh," ucap Mario datar.

"Abang cemburu ya..." goda Javvas.

Mario hanya terdiam.

"Elah Bang, adek kan jalan sama Kak Theo karena mau bantu dia balikan sama Ko Winny. Bukan karena mau kencan."

"Ya awas aja kalo kencan!"

Jay dan Thami saling pandang. Sisi posesif Mario kembali!

"Apa Abang mau ikut aja nanti?" tanya Javvas.

"Emang boleh?"

"Ya kalo Abang takut adek bakal selingkuh ikut aja gapapa."

"Siapa sih yang bilang kamu selingkuh, Sayang?"

"Ya abisnya Abang kaya' gitu."

Mario menghela nafas lelah.

"Abang gak kepikiran kamu bakal selingkuh. Abang gak ada pikiran buruk sama kamu. Abang cuma cemburu aja. Karena pacar cantiknya abang mau jalan sama cowok lain."

Mendengar kata cantik yang diucapkan Mario, Javvas tersipu. Ia sampai tak bisa berkata-kata.

"Abang gapapa Sayang. Abang tau niat kamu baik. Jadi abang dukung 100%," ucap Mario seraya menggenggam erat tangan Javvas.

Javvas menatapnya penuh cinta.

"Makasih Bang. Adek sayang Abang. Sayaaaaaang banget."

"Abang juga sayang adek."

Keduanya saling melempar senyum.

"Ehem!" tegur Jay.

Kedua putranya menoleh.

Brother Complex | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang