M. Abang Pulang!

1.2K 84 22
                                    

Happy reading

     

     

Mata Javvas terbelalak kala mendapati sosok yang sangat dirindukannya berada di sisinya. Menggenggam erat tangannya. Dengan senyumnya yang walaupun lelah nampak jelas dalam raut wajahnya, namun tak melunturkan sedikitpun ketampanannya. Lalu, seraya mendekat, ia menyapa Javvas dengan suara beratnya yang amat sangat pemuda itu rindukan.

"Hai, Sayang."

"A-abang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-abang?"

Javvas terkejut setengah mati. Dadanya berdebar 2x lebih cepat. Ia lalu mengusap-usap matanya untuk memastikan yang dilihatnya.

"Iya Sayang, ini abang. Jangan diusap keras-keras matanya. Nanti sakit," ucap Mario lembut seraya menurunkan tangan Javvas dari matanya.

"Abang..." ucap Javvas lirih dan bergetar.

Seolah kekuatannya bertambah 100x lipat, Javvas yang semula sangat lemah bangkit begitu saja. Menarik tubuh tegap sang kakak, lalu memeluknya dengan erat. Saat itu pula air matanya mengalir deras.

"Abang.. Hiks.. Abang..." Hanya itu yang keluar dari bibirnya.

Mario tersenyum di balik punggung Javvas. Dielusnya penuh kasih kepala sang adik.

"Abang.. Hiks.. Pulang... Abang pulang."

"Iya Sayang. Abang pulang."

"Abang.. Hiks.. Adek.. Kangen... Adek kangen sama.. Hiks.. Abang..."

"Iya Sayang, abang tau. Abang juga kangen kamu, Sayang. Makanya abang pulang."

"Hiks.. Abang..."

Javvas semakin mengeratkan pelukannya pada Mario. Ia meremat jaket yang melekat di tubuh sang kakak. Tak ada lagi kata yang terucap setelahnya. Hanya isak tangis Javvas yang terdengar di keheningan pagi buta itu. Meluapkan segala kerinduan dan rasa bahagia yang tak terkira, karena orang terkasih kini ada di hadapannya.

      

°°

     

"Abang kapan dateng?" tanya Javvas.

Ia sudah tenang sekarang. Tangannya mendekap erat tubuh Mario yang kini telah berbaring di sisinya. Menjadikan tangan sang kakak sebagai bantal, mengabaikan bantal yang sebenarnya, yang kini dipakai oleh Mario. Wajahnya ia benamkan di dada orang yang dicintainya itu.

"Abang landing sekitar jam 2. Trus sampe sini jam 3an."

"Ayah langsung pulang?"

"Iya, sama bubu."

Brother Complex | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang