Q. Theo dan Winny

824 67 5
                                    

Happy reading

     

    

"Winny?" ucap Theo terkejut.

Sementara Winny yang tengah meletakkan bawaannya di meja juga tak kalah terkejut.

"Kak Theo? Papi Tara?"

Ketiganya membeku di tempat. Mereka bertiga tak menduga akan bertemu di tempat seperti ini.

"Loh, Kak Theo sama Ko Winny saling kenal?" celetuk Javvas.

Tak ada yang bereaksi. Kedua pemuda itu hanya saling tatap dalam keheningan. Dari netra keduanya nampak kerinduan namun juga luka yang begitu dalam.

Tiba-tiba Winny melangkah mundur. Tangannya meraih tangan Rezvan. Lalu tanpa mereka duga Winny menariknya menuju pintu.

"Om, Tante, maaf, kami pulang dulu. Permisi," ucapnya.

"Loh, Ko?" tanya Rezvan bingung.

"Ko Winny!" panggil Javvas.

Namun pemuda itu tak peduli. Ia berlalu begitu saja. Meninggalkan keheranan pada keempat anggota keluarga Gabriel.

"Kejar," ucap Tara tiba-tiba.

Theo menggeleng.

"Dia sudah gak mau ketemu Theo, Pi. Buat apa Theo kejar?" ucap Theo.

"Setidaknya kamu bisa minta penjelasan sama dia. Kamu lupa dulu dia bilang apa?"

       

Flashback on

         
"By, kamu dimana?"

"Aku di rumah Om Rio. Kenapa Kak?"

"Baba kamu dimana?"

"Baba pulang ke China, Kak. Ada apa sih sebenernya?"

"Gapapa. Kami mau ketemu kamu sama Baba."

"Kami? Maksudnya Kakak sama Papi?"

"Iyalah. Sapa lagi?"

"Eum... Mau ngapain Kak?"

"Ada yang mau diomongin."

"Soal?"

"Kakak gak bisa bilang di telpon Baby. Makanya kakak mau ketemu langsung sama kamu sama Baba."

"Eum... Kalo gitu sama Om Rio aja gimana?"

"Om kamu yang menetap di sini itu?"

"Iya."

"Ya udah deh gapapa. Pokoknya ada perwakilan dari keluarga kamu."

"Emang ada apa sih Kak? Ada perlu apa?"

"Nanti juga kamu tau."

Brother Complex | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang