Happy reading
Jangan lupa vote dan komen
🤍
Bel istirahat baru saja berbunyi. Jerom, Rezvan dan Harvey bergegas meninggalkan kelas. Tanpa peduli sang guru belum beranjak dari sana. Dengan terburu-buru ketiganya menaiki tangga menuju kelas XII yang berada di lantai 3. Tujuan mereka adalah kelas Mario yang berada paling ujung. Sesampainya di depan kelas tersebut, mereka berdiri dengan resah karena di dalam masih ada guru.
Lui yang menyadari kehadiran ketiganya menyikut Mario. Pemuda yang tengah asyik menulis itu seketika menoleh pada Lui. Ia lalu mengalihkan pandangan keluar kelas tatkala Lui menunjuk ke arah pintu. Mario mengernyit melihat tampang cemas ketiga sahabat adiknya.
Rezvan memberi isyarat padanya untuk melihat ponsel. Mario segera meraih ponselnya dari saku celana. Ada pesan masuk dari Rezvan dan Jerom.
Kening Mario kembali mengerut. Ia heran. Pasalnya pagi tadi Javvas berangkat bersamanya. Dan mereka berpisah di parkiran karena ia langsung ke ruang guru. Ia pikir adiknya langsung pergi ke kelas. Tapi rupanya tidak. Entah kemana perginya Javvas sehingga tidak masuk ke dalam kelas."Kenapa?" bisik Lui.
Mario menunjukkan ponselnya. Kini kening Lui pun mengerut.
"Si Jav bolos?" pekik Lui bersamaan dengan guru matematika mereka beranjak meninggalkan kelas.
"Gak mungkin adek gue bolos!" seru Mario.
"Kak! Si Jav kemana?" tanya Harvey yang tiba-tiba sudah berada di sisi meja Mario bersama kedua sahabatnya.
"Emang dari kapan dia gak ada di kelas?" tanya Mario, masih berusaha tenang.
Ia tahu ketiga sahabat adiknya itu cemas.
"Dari awal masuk," kompak ketiganya.
"Kami pikir Javvas sakit. Tapi koq tumben banget gak ada pemberitahuan, gak ada ijin. Bu Nia sampe nanyain," ucap Jerom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex | MarkNo (END)
RomanceKetika cinta jatuh pada orang yang tepat tapi pada tempat yang salah. Salahkah bila mencintai saudara sendiri? BxB MarkNo