T. Jav's Plan (1)

1K 77 10
                                    

Happy reading

    

   

Pagi ini seperti rencana sebelumnya, Javvas akan ikut sang ayah ke kantornya. Namun hingga menjelang pukul 6 ia tak kunjung bangun. Berbincang-bincang dengan Mario hingga lewat pukul 10, Javvas tampaknya sangat menikmati tidurnya yang pertama kali di kamarnya setelah beberapa hari tidur di rumah sakit. Mario yang sudah bangun sedari tadi bahkan sudah selesai mandi. Ia baru saja menutup pintu kamarnya ketika Jay juga keluar dari kamarnya bersama Thami. Ia sudah rapi. Sudah siap dengan pakaian kerjanya.

"Adek sudah bangun Bang?" tanya Jay.

"Tadi waktu abang tinggal ke kamar sih belum Yah," jawab Mario.

"Tapi adek gapapa kan!?" Jay kembali bertanya seraya membuka pintu kamar Javvas perlahan.

"Gapapa Yah. Cuma kaya'nya dia nyenyak banget. Soalnya tidur di kamar sendiri kan!?"

Jay mengangguk.

"Abang turun dulu deh. Ayah mau liat adek."

Mario menurut. Ia pun turun dan menghampiri Thami di dapur.

"Pagi Bu," sapanya.

Thami yang sedang asyik dengan masakannya menoleh, lalu menyunggingkan senyum manisnya.

"Pagi Abang. Adek mana Bang?" tanya Thami.

Cup!

Mario mengecup pipi Thami singkat.

"Belum bangun, Bu," jawabnya.

"Tumben. Nyenyak banget keliatannya."

"Iya. Bubu masak apa?"

Mario bersiap membantu Thami.

Sementara itu...

Jay mendekat pada ranjang sang putra. Ia mengamati wajah lelap Javvas. Sesaat kemudian senyumnya tersungging. Jay menjulurkan tangannya, mengusap kepala Javvas dengan lembut.

"Eung.." erang Javvas.

Ia membuka matanya perlahan.

"Ayah?" ucapnya lirih ketika melihat sang ayah berdiri di hadapannya.

"Pagi Adek," sapa Jay.

"Pagi Ayah," balas Javvas.

Ia menoleh ke sisi ranjang yang lain, mencari sosok Mario.

"Abang sudah bangun, Sayang. Sudah ke bawah bantuin bubu."

Javvas mengangguk-angguk lucu.

"Nyenyak ya tidurnya?"

"Uhum. Tidur di kamar sendiri jauh lebih enak daripada di rumah sakit."

Jay kembali tersenyum.

"Jam berapa ini Ayah?"

"Jam 6 lewat."

Brother Complex | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang