Happy reading
Javvas dan Theo terkejut kala berjumpa di kediaman keluarga Gabriel malam itu. Keduanya tidak menyangka akan bertemu lagi di tempat ini. Theo tahu jika teman papinya memiliki 2 orang putra dan salah satunya masih bersekolah. Namun ia tak mengira jika pemuda tersebut adalah Javvas. Seorang pelajar dari SMA Neo yang mencuri perhatiannya beberapa waktu lalu.
"Loh, kalian saling kenal?" tanya Jayed.
"Kak Theo ini yang adek ceritain kemaren, Yah. Pemilik sponsor acara open house sekolah," jawab Javvas.
"Oh, yang katanya minta adek buat jadi model brand produk pakaiannya?" Thami masih tak yakin.
"Iya, Bu," jawab Javvas.
Jay dan Thami saling pandang.
"Jadi kamu pemilik T Corp?" Jayed masih tak yakin.
Ia tahu soal T Corp karena dirinya bersama Thami pernah mengikuti acara amal yang salah satu sponsornya adalah perusahaan tersebut. Meskipun saat itu sang pemilik perusahaan berhalangan hadir, tapi perwakilannya datang dan menceritakan perihal CEO mereka serta besarnya perusahaan yang dipimpinnya.
"Iya, Om," jawab Theo.
"Semuda ini udah jadi CEO!?" pekik Thami.
Theo tersenyum.
"Usia saya sudah 27 tahun, Tante," ucapnya sopan.
"27 tahun tapi sudah punya perusahaan sama brand fashion sendiri yang terkenal. Wah, hebat banget kamu, Theo!" puji Jayed kagum.
Pemuda itu menggeleng.
"Saya gak ada apa-apanya kalo gak ada papi. Ini semua karena papi," ucapnya merendah.
Jayed dan Thami semakin kagum.
"Sudah ganteng, sukses, rendah hati lagi! Sempurna banget Nak Theo ini." Kali ini Thami yang memberikan pujian.
"Tante terlalu berlebihan," ucap Theo.
"Jangan memuji dia terlalu tinggi, Jay, Tham! Gak baik," sela Tara.
Sesaat kemudian Jay dan Thami baru menyadari jika Tara masih berada disana. Kemudian mereka berdua beserta Javvas dan Theo segera duduk di sofa.
"Anak lo hebat. Gue kagum," ucap Jay terang-terangan.
"Siapapun bisa jadi seperti Theo, Jay. Gak terkecuali kedua putra lo. Tergantung gimana lo asuh dan didik mereka. Gue ke Theo selalu ngingetin 3 hal. Jujur, tanggung jawab dan rendah hati," terang Tara.
Tahu Tara belum selesai, pasangan suami istri itu diam mendengarkan.
"Poin pertama, jujur. Jujur atas apa yang lo hadapi, atas apa yang terjadi dan atas apa yang lo lakuin. Kalo emang lo melakukan kesalahan, entah itu disengaja ato enggak. Lo harus minta maaf. Dengan terbiasa jujur, orang akan percaya sama lo sepenuhnya. Poin kedua, tanggung jawab. Tanggung jawab atas apa yang ada di depan mata, atas apa yang sudah diserahkan ke lo, dan yang terpenting tanggung jawab atas hasil perbuatan sendiri. Lalu akibat dari besarnya rasa tanggung jawab, lo akan bekerja keras untuk semua pekerjaan dan kewajiban yang dipercayain ke lo. Poin terakhir, rendah hati. Yang terutama dari 2 poin sebelumnya. Dengan menanamkan sikap rendah hati dalam diri sendiri, lo bakal disukai banyak orang dan itu akan membuka jalan lo menuju kesuksesan," sambung pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex | MarkNo (END)
RomanceKetika cinta jatuh pada orang yang tepat tapi pada tempat yang salah. Salahkah bila mencintai saudara sendiri? BxB MarkNo