8

46 1 0
                                    

Mom menatap tajam pada anaknya. Lalu menghela nafas lelah.

"Sekarang jelasin sama Mom," suruhnya.

"Jelasin apa??" lelaki itu dengan wajah bantal menatap ibunya.

"Kamu masih ke club??"

Terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Kamu udah sadar sekarang?"

Daehan mengangguk, "Aku sadar kok-"

"MOM MALU TAU GAK?? APA-APAAN KAMU TADI MALAM HAH?!" marah Mom tiba-tiba.

Daehan mengedipkan matanya.

"Apaan sih Mom??" dia menatap ibunya tidak mengerti.

"Owh masih pura-pura polos, iyaa??!" Ibunya mencari sapu.

Daehan melotot melihat itu dari kejauhan.

Daehan menatap Elsa minta tolong. Baru saja dia dan Elsa keluar dari kamar, tapi ibunya sudah memarahinya tanpa kejelasan.

"Apa sih Sa?"

"Anu itu-"

"Kenapa kamu panggil Elsa? Kamu gak boleh tolongin anak ini Elsa, gak bisa, anak ini harus tetep Mom hukum!"

Elsa meringis dan mengangguk.

Daehan berlari sambil di kejar Momnya dari belakang.

Ceritanya tadi malam, saat Elsa sedang asik bernonton TV ria. Ada seseorang mengetuk pintu, ternyata oh ternyata, ada Mom Adira-Nama Mom Daehan dan Emak Hanni-Ibu Elsa datang berkunjung tanpa aba-aba.

Bukan itu masalah utamanya, saat masih sedang kaget-kagetnya, tak lama setelah itu Daehan dengan kondisi setengah sadar datang juga.

Bukan main-main, lelaki tampan itu datang bersama dengan seorang perempuan yang Elsa sendiri jujur gak tau itu siapa. Yang Elsa tau mereka party lalu Daehan diantarkan pulang, sepertinya rencana mereka berikutnya adalah celap-celup.

Karena jelas sekali tadi malam mereka bertiga memergoki Daehan yang ciuman di dekat pintu.

Setelahnya perempuan yang entah siapa itu di usir paksa oleh Mom dan Daehan berakhir setengah tidur sambil terus menciumi tubuh Elsa. Mereka memutuskan untuk menunggu besok paginya saja.

"Maaf Mom, Aduhh Daehan gak macam-macam kok, aduh!"

Elsa tertawa melihat Daehan yang berhasil dipukuli.

"Mau ditaro dimana muka Mom tadi malam hem, lihat mertua dan Istri kamu juga liat kelakuan kamu tadi malem!"

"Aduh maaf, maafin gue Sa, maaf tante, Aduh!"

Puas banget gue liat dia di pukulin Mom, batin Elsa tertawa jahat.

Emak menatap anaknya yang ternyata juga sadar dan menatap balik, Elsa tersenyum dan mengangguk. Dari kejadian tadi malam, tentu saja dia tak bisa berpikir jernih. Emak terus menerus memikirkan nasib anak perempuannya.

Ibu mana yang tidak memikirkan itu jika melihat kejadian tadi malam?

"Aku gak papa," katanya tanpa suara dan tersenyum kecil.


@@@


"Pa-pagi Han!"

"..."

.

.

"Han mau makan apa?"

"..."

.

.

.

"Han tunggu, gue belum seles-"

"Berangkat sendiri!"

PePaCaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang