27

23 2 0
                                    


"Jangan takut Sa, gue akan pastiin lo gak akan kecewa terhadap hubungan ini."

"Gue gak bisa pastiin itu Sa," katanya.

Elsa menoleh.

"Iya?"

Pastiin?

Pastiin apa?!

"Lo kenapa Hmm?"

Elsa terdiam sejenak dan menghela nafas, "Tadi itu, pastiin apa ya? gue lagi gak fokus."

Dahi lelaki itu mengkerut, tak lama dia tersenyum dan memeluk Elsa. Elsa terdiam menerima itu.

"Lagi banyak pikiran ya? Tadi kan pas turun lo tanya pulang kapan, ya gue gak bisa pastiin kapannya."

Elsa menepuk kepalanya, dia baru ingat itu!

"Maaf, tadi emang lagi banyak pikiran Han," jawabnya.

Daehan mengangguk, dia memberikan dasi kepada Elsa. Elsa menatapnya heran.

"Kenapa?"

"Pake in," katanya.

Elsa mengangguk, "Anu, elu kalungin. Gue kan belum bisa bergerak bebas-"

"Sini sama gue aja!" serobot seseorang mengambil dasi itu.

Dia bahkan mendorong Elsa membuat tubuh itu sedikit hilang kendali. Tapi tidak sampai terjatuh, Derren menahan Elsa dengan memberikan tangannya agar dia ada tumpuan untuk menahan. Elsa melepaskan tangannya dan bilang terimakasih.

Daehan menatap keduanya, dia tidak memperdulikan Mutia yang memakaikan dasi kepadanya.

"Lo gila ya Mutia, ini orang baru keluar dari rumah sakit lo dorong," omel Derren.

Mutia membalikan badannya dan menatap Derren lalu Elsa.

"Lemah," gumamnya.

Derren membulatkan matanya, "Lo anjing, gue tembak juga lu!" kesalnya.

"Tahan nyet, lo mau jadi criminal ganteng?"

Derren langsung menatap Elsa sumringah, "Elo!"

Elsa mundur beberapa langkah.

"Apa?"

"Akhirnya lo akui gue ganteng!" saat Derren mau memeluk Elsa, Daehan sudah menarik tangan Elsa membuat gadis itu mendekat kepadanya dan menabrak dadanya.

"Jangan peluk-peluk orang sembarangan!" ucap Daehan kesal.

Derren meringis, dia melirik Mutia yang terlihat mengeluarkan aura permusuhan. Apa sebaiknya hari ini dia tidak usah pergi ya?

"Damai, gue kan adik iparnya Han."

"Males punya adek modelan kek lo," sarkasnya.

"Kalau bukan gue, lo mau sapa hah?!"

"Mening Redo kemana-mana lah, daripada orang kek lo!" walau kalian berdua sama menyebalkannya, batinnya melanjutkan.

Dia menunduk dan menatap Elsa yang ternyata mendangahkan wajah menatapnya. Kenapa gadis sepertinya banyak yang suka? Bukan, maksudnya seperti ini apa yang membuat mereka suka kepada Elsa?

Dan apa juga yang membuat dirinya begitu tertarik dan tidak suka jika Elsa disukai orang lain?

"Gue yakin banget lu juga gak sudi karena tuh temennya Elsa pernah suka Elsa kan?!"

Daehan menaikan halisnya. Elsa membulatkan matanya dan seketika membalikan badan.

"Lo tau?"

Bentar, jadi Elsa tau Redo suka dia? Batin Daehan dan Derren.

PePaCaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang