Kembali bisa bernafas adalah hal yang paling menakjubkan lainnya setelah sebelumnya dia diculik, dianiaya bahkan ditembak. Elsa selalu meringis mengingat itu, bahkan terkadang luka dibahunya masih terasa jika bergerak tiba-tiba.
Kata dokter, dia akan menjalani pengobatan lanjutan juga walau nanti lukanya sudah sembuh dan tubuhnya kembali sehat. Biar tidak ada trauma atau masalah pisikis lainya. Elsa menurut bahkan Daehan yang paling pertama menyetujui itu.
Ah Daehan sedikit kesal saat istrinya itu bercerita bertemu mendiang kakek dan nenek-dari keluarga Tama dan Hanni, lebih tepatnya kesal karena Elsa dimimpi menginginkan bersama mereka daripada kembali sadar. Elsa hanya tersenyum saat lelaki itu berucap.
"Kakek dan nenek harusnya marahin aja cucunya yang gak mau pulang, masa iya mau jadiin suaminya yang ganteng ini duda!"
"Siapa yang ganteng?"
"Gue lah, siapa lagi, emangnya lo pikir siapa? Derren babi?"
Elsa tersenyum dan mengangguk, "Enggak dong, udah pasti suami gue ini, utu-utu gantengnyaaku!"
Lalu Daehan mencium tangan Elsa dan mengelus rambutnya.
"Rambut gue jelek ya?"
"Emang lo jelek, baru sadar!"
"Daehan!"
.
.
.
"Daehan..."
"Gak mau!" dia tetap memeluk Elsa dengan erat.
Elsa menghela nafas.
"Heh jangan kenceng-kenceng. Mau bunuh anak bapak lagi kamu!" cegahnya.
"Iya pak," katanya melepaskan sedikit pelukannya diperut Elsa.
"Jagain anak aku, awas aja bikin dia sakit lagi!"
"Siap Pak, aku janji akan menjaganya dan melindunginya. Terimakasih sudah memberikan kepercayaan bapak lagi," katanya tersenyum.
Tama mendengus, "Kalau soal ini aku bisa maafin kamu, tapi kalau soal selingkuh. Jangan harap dapat maaf dari saya!"
Daehan meringis tapi dia menangguk.
"Aku setia kok pak!" katanya membuat Hanni dan Elsa langsung menatapnya.
"Pretttt...kamu kira Emakmu ini gak cerita, Mom kamu juga gak baik-baikin kamu depan aku, udah gak usah sok sok an jadi orang bener deh!"
Daehan menyembunyikan wajahnya diperut Elsa. Dia malu soal itu, sedangkan Elsa sudah tertawa puas melihat suaminya.
Tama dan Hanni saling pandang dan tersenyum. Tama bangkit dari duduknya dan mendekati Elsa.
Tama mencium kening Elsa. "Bapak sama Emak mau ganti baju dulu. Nanti malam ini giliran kami jaga Eca."
"Padahal aku gak perlu dijagain!"
"Gak bisa, kamu harus ada yang jaga. Aku gak tau pulangnya kapan ya!" tegas Daehan.
"Dengerin suami tuh!"
Hanni tertawa melihat itu.
"Emak pulang dulu," pamitnya.
Setelah itu tinggal lah keduanya diruangan itu. Daehan masih menyembunyikan wajahnya.
"Jangan pura-pura tidur, gue tau lo gak tidur ya!"
Daehan bangun dan tidak mau menatap Elsa. Elsa mengerutkan dahinya, kenapa lelaki ini merajuk seperti anak kecil sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
PePaCa
RomanceNote : ✔ Pasangan Tsundere 2 ✔ Bukan fanfiction ✔ Ada humor, dewasa dan juga agak vulgar cuman bukan penyiksaan yang iya-iya tapi ada unsur kekeran 🔞 ......... Seekor serigala mendidik domba hasil tangkapannya, dijadikannya...