Hari itu, entah kenapa adira tiba-tiba saja ingin memaskan Daehan. Dia dengan senyum cerahnya yang sejak pagi sengaja mempersiapkan diri dan datang ke apartemen Daehan. Sekarang ibu satu anak itu bersenandung lagi sambil fokus menyetir.
"Daehan udah bangun belum ya?" gumamnya sambil melihat jam.
Dia menghela nafas.
Mengingat karakater sang anak bukannya dia yakin pemuda itu masih tidur.
"Anak itu bukannya baru bangun tapi baru tidur," gerutunya.
Setelah sampai dan memarkirkan mobil di tempatnya, ibu satu anak itu membawa beberapa tas berisi sarapan sang anak. Dia tidak perlu khawatir soal pintu kamar anaknya karena dia juga memegang kunci sekaligus tau passwordnya.
Adira tidak sebodoh itu membebaskan anak semata wayangnya yang nakal itu.
Ya, seorang ibu juga pernah muda bukan.
"Ya Tuhan!" pekiknya saat masuk kedalam apartemen ini.
Ada sampah di mana-mana dan jangan lupa baju-baju bekas pakai yang tergeletak begitu saja. kepala wanita itu menggeleng, dia membersihkan dan mengambili semua yang berserakan. Padahal, baru saja beberapa hari lalu dia membersihkannya sudah seperti kapal pecah lagi sekarang.
Dia harus mempertimbangkan Daehan untuk kembali kerumah, jika terus seperti ini bagaimana anaknya itu akan terawat?
Lebih tepatnya, siapa yang akan merawatnya?
Adira membuka kamar Daehan, benar saja. anaknya itu masih bergulung-gulung dibawah selimut, Adira tersenyum dan menggeleng.
Saat dia akan mengambil baju bekas, Adira membulatkan matanya.
"Kok ada BH?" gumamnya kaget.
Pikiran buruk hinggap di kepala cantiknya. Bukan, bukan kerena dia takut anaknya nakal atau Sex secara bebas. Tidak, yang lebih dia takutkan adalah Daehan sengaja mengoleksi pakaian wanita.
Yang berarti anaknya belok? Gay?!
ITU, ITU YANG DIA TAKUTKAN!
Maraknya kasus anak yang mengaku suka sesama jenis membuatnya pusing bukan kepalang. Adira lebih berharap Daehan malam tadi berhubungan badan dengan perempuan daripada apa yang ada dipikirannya.
Itu artinya, anaknya normal.
"Enggak, Daehan gak serandom itu untuk suka sama sesama jenis," katanya mencoba menenangkan diri.
Adira melangkah pelan ke kasur Daehan.
Dia mencoba membuka selimut itu dan...
"HuH?!" dia memegang dadanya kaget.
Wanita mengedipkan matanya berulang kali, ada perasaan lega yang menerpa. Ya, dia melihat seorang perempuan tertidur pulas dalam pelukan Daehan. Tolong tandai, Daehan lah yang memeluknya!
Dilihatnya bra/pakaian dalam wanita yang ada di tangannya dan gadis itu berulang kali. Ya, sudah pasti gadis yang memakai jaket anaknya inilah pemiliknya.
"Lucu juga gadis ini," katanya tertawa kecil.
Kalau Adira lihat-lihat perempuan ini sepertinya bukan perempuan yang nakal seperti teman-teman anaknya. Lalu kenapa dia bisa ada disini dengan Daehan, bahkan ada dipelukannya?
Tapi hatinya berkata, bahwa perempuan ini adalah perempuan baik-baik.
Lebih tepatnya, siapa yang akan merawatnya?
Pemikiran itu hinggap begitu saja dikepalanya, dia menggantung tangannya yang ingin membangunkan Daehan. Adira berdiri diam.
"Kalau aku nikahkan mereka, bagaimana ya?" gumamnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/263611124-288-k414403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PePaCa
RomanceNote : ✔ Pasangan Tsundere 2 ✔ Bukan fanfiction ✔ Ada humor, dewasa dan juga agak vulgar cuman bukan penyiksaan yang iya-iya tapi ada unsur kekeran 🔞 ......... Seekor serigala mendidik domba hasil tangkapannya, dijadikannya...