02

82 2 0
                                    

Pagi hari yang cerah, secerah senyum kekasih yang dirindukan. Kalau tidak ada kekasih, maka orang terkasihlah yang di rindukan. Orang terkasih bukan untuk pasangan saja kan, bisa keluarga atau teman terdekat.

Tapi sepertinya kegemparan terjadi di sebuah apartemen salah satu pemuda kota A, lelaki yang doyan dunia malam itu untuk kesekian kalinya, kembali mendapatkan masalah besar. Wah bukan besar biasa, sangat besar.

Pemilik yang membawa masalahpun juga besar.

"PRAMODA DAEHANNNN!!!" teriakan seorang wanita membuka pagi yang cerah itu.

Wanita yang tidak muda tapi terlihat masih cantik itu hidungnya kembang kempis, mukanya memerah marah dan tangannya mengepal geram.

Bagaimana tidak, saat membuka pintu ini dengan senyum secerah mentari, dia tiba-tiba saja di kagetkan dengan pemandangan di dalamnya. Pemandangan yang disuguhkan anak satu-satunya itu benar-benar menguji cepat jantungnya.

"Enghh..." hanya gumaman yang keluar dari bibir Daehan.

Wanita itu menghela nafas, "Kalau sampai hitungan ketiga tidak bangun, Mom akan hancurin laporan kuliah kamu!" ancamnya.

"Hmm..."

"Satu!"

"Engghhh bentar lagi, masih pagi," gumamnya.

"Dua! Bangun atau semua baju kamu Mom siram air?!" ancamnya.

"Bentar lagi," gumamnya.

"Tiii..."

Daehan membuka matanya dan berteriak, "Anjing, gue bil-" ucapnya berhenti setelah melihat wanita yang paling dicintainya menatapnya penuh emosi.

Wah rasanya Daehan mau mati aja deh, pikirnya.

Mom menatapnya menantang, apa barusan anaknya ini mengatainya?

"Kamu bilang apa tadi?"

Daehan tertawa canggung, "Mom sejak kapan ada di sana?"

"Sejak kamu di dalam kandungan!" ucapnya asal.

Daehan mengerutkan dahinya, "Apart ini baru dibangun 5 tahun lalu Mom, dan aku baru menempatinya 2 tahun. Bagaimana bisa-"

"Owh, udah pinter ya jawab Mom sekarang?" potong Mom membuat Daehan terdiam menutup mulutnya.

Mom menghela nafas.

"Kamu pulang malam lagi?" tanya Mom.

"Iya, Mom."

"Minum sama ke club lagi?" tanya Mom.

Daehan terdiam sebentar, "Iya, iya gitu deh," jawabnya menunduk.

Emak tercintanya itu mengangkat satu halisnya membuat Daehan mati-matian berdoa agar tidak terjadi hal buruk lagi setelah ini. Namun mana sempat, karena masalah sebenarnya ada setelah ucapan Mom berikut ini.

"Pokoknya Mom gak mau tau, kamu harus menikahi dia sekarang!"

"Iya Mom- eh??"

Daehan memiringkan kepalanya tidak mengerti.

Dia siapa?

Perasaan Daehan tidak punya kekasih atau kedekatan apapun dengan manusia berjenis perempuan. Tapi Mom baru saja memintanya menikah? Sama siapa?

Apa jangan-jangan hantu apart ini? Weh gak lucu, anaknya bisa jadi anak setan junior nanti.

"Mom jangan ngarang!" ujar Daehan tidak menerima.

"Siapa yang ngarang?" tanya Mom balik.

"Itu soal nikah, Daehan masih muda. Enggak ada nikah-nikah ya, lagipula ceweknya mana? Daehan gak punya cewek, masa iya nikah sama Setan??!"

PePaCaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang