Setelah pulang dari pertemuan mereka, Elsa hanya diam saja sepanjang jalan. Entahlah, rasanya tak rela saja jika harus berpisah dengan suaminya. Bisa dikatakan mereka sudah terbiasa bersama, tapi malah terpisah seperti sekarang.
Walau tinggal bersama Mom, tetap saja rasanya berbeda.
"Kita pulang ya, salam ke Mom maaf gak bisa mampir," kata Retta saat Elsa sudah turun.
"Iya, kalian hati-hati ya dijalannya," ucap Elsa.
"Duluan Sa." Monna melambaikan tangannya.
Elsa juga melambaikan dan menunggu mobil itu hilang dari pandangannya. Setelah benar-benar mereka sudah jauh, Elsa membalikan badannya dan masuk ke dalam rumah. Dia membuka pintu dengan kunci yang dibawanya.
Setelah pintu tertutup, tiba-tiba saja pusing melandanya.
Elsa berjalan beberapa langkah lagi untuk mencari sandaran. Dia menyenderkan tubuh ke salah satu sofa dan mencoba menahannya, lalu mual mulai menyerangnya.
"Hueeekkk..."
Ditutupnya mulut, tapi ke dua rasa itu semakin menjadi.
"Aduhh... Huekkk... Huekkk..." Elsa terduduk dan menyenderkan tubuhnya disofa.
"Elsa!!" teriak seseorang taka sing.
Elsa tidak dapat membuka matanya, rasanya sangat pusing dan Mual.
"Elsa, Elsa kamu kenapa Nak?"
"Mom, aku mual... huekkkk..."
Mom membantu nya berdiri agar ke kamar mandi. Tapi Elsa menggeleng, badannya sangat lemas, belum lagi pusing itu masih melanda.
"Kalau gitu ayok ke kamar, kita ke kamar tamu di sana saja!" ucap Mom.
Elsa menatap Mom dan mengangguk lemah. Setelah sudah payah, mereka sampai di tempat yang dituju, direbahkannya Elsa di sana. Mom menghela nafas dan ke dapur, dia ingin membuat sesuatu yang hangat-hangat untuk Elsa.
"Mom akan buatkan susu-"
"Enggak Mom, tidak papa."
"Mom gak suka penolakan ya!" katanya.
Elsa tertawa kecil, "Kalau begitu teh aja Mom, aku sepertinya akan kembali mual jika mencium bau susu."
Mom terdiam sejenak, lalu mengangguk.
Elsa terdiam menatap langit-langit kamar, tak lama dia menangis. Sebelah tangannya dia tutup untuk menutup matanya, bibirnya terisak sambil memanggil nama suaminya. ya, Elsa kembali merindukan Suami iblisnya itu!
"Eh, kok nangis?" tanya Mom.
Elsa membuka tangannya dengan masih terisak dia menatap Adira.
"Daehan Mom, Hueeeee..."
Mom menaruh tehnya dan membantu Elsa duduk.
"Masih pusing?"
Elsa menggeleng.
"Daehan," ucapnya.
Mom tersenyum, "Kan tadi udah ketemu," ucapnya.
Elsa terlihat mau menangis lagi.
"Hei, cup cup cup..."
Elsa masih terisak, dia memeluk Mom.
Sebenarnya bukan sekali dua kali Mom melihat Elsa gampang menangis seperti ini, apalagi saat menantunya itu mengingat Daehan. Elsa sering sekali menangis akhir-akhir ini untuk hal-hal yang kecil, dia bahkan menangisi ayam yang Mbak Ati-ART yang baru kembali sehabis mengurus keluarganya yang sakit, potong saat akan memasak beberapa hari lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PePaCa
RomanceNote : ✔ Pasangan Tsundere 2 ✔ Bukan fanfiction ✔ Ada humor, dewasa dan juga agak vulgar cuman bukan penyiksaan yang iya-iya tapi ada unsur kekeran 🔞 ......... Seekor serigala mendidik domba hasil tangkapannya, dijadikannya...