24

35 2 0
                                    

Kalau manusia dalam film atau buku normalnya agak keras kepala dan gak mengikuti arahan tokoh lain atau authornya hanya semata-mata agar cerita terkesan lebih menegangkan. Elsa berbeda, dia menjadi penurut kepada suaminya.

Bukankah kepada suami memang harus menurut?

Oke-oke, intinya seminggu ini Elsa memang menuruti sang suami dan saran apapun itu mengenai ketenangan hidup mereka berdua. Ya, mereka kembali mengambil cuti.

Tapi tidak akan mungkin terus-terusan seperti ini bukan? Akhirnya setelah semiggu dan setelah Daehan membayar akun gosip itu juga agar tidak lagi mengeluarkan berita aneh soal mereka. Hidup mereka sudah sedikit tenang.

Owh omong-omong soal akun gosip kampus itu, tidak mudah menutupnya. Tapi setelah diancam akan dilaporkan kepihak berwenang karena menyebarkan privasi orang lain, akhirnya mereka mencari jalan damai.

Tentu saja dengan uang tutup mulut juga!

Jangan ditiru ya, manusia seperti Daehan memang tidak lepas dari duit. Gampang banget kayaknya buang-buang uang.

"Denger, abis kelas lo harus bareng gue, jangan keluyuran kemana-mana!" tegasnya.

Elsa mengangguk, dia melihat sekeliling. Masih ada banyak pasang mata yang terang-terangan memperhatikan keduanya.

"Iya, udah sana lo ke kelas juga!" usir Elsa.

Daehan menghela nafas.

Dia mencium kening Elsa, Elsa diam saja karena sudah biasa. Tapi tidak yang melihat itu, mereka berteriak membuat keduanya tersadar. Jika Elsa malu, Daehan tidak peduli dengan hal itu.

Setelah Daehan pergi, Elsa dengan cepat masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran.

@@@

Perempuan itu terdiam saat segerombolan perempuan masuk ke kamar mandi dan berbincang dekat dengannya yang sedang make up. Dia tidak peduli, biarkan saja mereka mau apa toh bukan urusannya.

"Lo harus tau, tuh cewek berani-beraninya datang ke kampus," kata salah satu dari mereka.

Ah, dia mengenal kumpulan ini. Ini kumpulan anak-anak yang sering membicarakan pangeran kampus itu, ya mereka adalah pemuja pangeran kampus itu. apa lagi kalau bukan, fans gila yang sering menjadi topik utama.

Ih dengarnya saja merinding. Bagaimana bisa ada seseorang yang begitu terobsesi kepada orang lain, udah gitu ini bukan hanya satu lagi.

Kelompok ini berisikan orang-orang sakit jiwa.

"Gue denger cewek itu juga dicium pangeran, najis sok banget njirrr!!"

Keduanya berteriak jijik.

Perempuan itu menatap cermin di depannya dalam diam, soal isu itu dia sudah mendengarnya. Dia tidak peduli, sumpah! Lagian kenapa mereka mempermasalahkan, mereka kan suami istri, mau kayang depan kampuspun ya terserah meraka.

Telinganya langsung terpasang saat mendengar ketua-dia kenal-kelompok fans itu berbicara.

"Gue punya ide!"

"Apa Ya?"

"Gimana kalau kita culik tuh cewek dan habisi di tempat biasa?"

Ketiganya terdiam.

Sialnya lipstick yang sedang dia pegang terjatuh membuat suasana itu semakin hening. Ketiganya menatap dia yang sedang mengambil lipstick yang ada di bawa. Ya, sepertinya mereka baru sadar ada telinga lain yang ikut mendengarkan.

Faya, ketua kelompok itu menaikan halisnya.

"Ada telinga rupanya," katanya.

Dengan keadaan normal, dia mencoba merapikan alat-alatnya untuk segera pergi dari sana.

PePaCaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang