6-bersemedi

7.6K 369 5
                                    

Annovra, gadis itu sedang melamun, memikirkan dimana jiwa asli pemilik tubuh ini, dan kenapa dia pergi hanya karena kejedot?.

Ingin tertawa, tapi apa boleh buat?, lebih lucu lagi saat dia terjatuh dari pohon mangga dengan tidak elitnya

"Gimana cara manggil rohnya Annovra sang pemilik tubuh asli?" Dia bergumam, bertanya-tanya sendiri.

Kalian tau? Mereka berdua memiliki nama yang sama, tapi tidak dengan sikap.

"weseweswesweswesweswessss" Annovra duduk di kasur dengan melipat kan kakinya, dan menutup mata, mencoba konsentrasi.

"Datanglah~ datanglah~" gumamnya terus berkomat-kamit.

Di depannya sudah ia siapkan segelas air putih, senang nanti ingin menyembur arwah pemilik tubuh, jika tiba-tiba muncul di depan mukanya.

Dia mematikan lampu kamar nya, dan hanya menyalakan satu batang lilin, tidak lupa kelompok Bunga mawar Tetangga yang ia curi tadi,

Ia buat berbentuk love di depannya, hmm seperti ingin mengepet saja.

Dia meminum air itu, dengan mata tertutup. dia belum menelan air itu.

Serasa semuanya sudah beres, Annovra perlahan membuka matanya, dan

Pfttt

Air menyembur dari dalam mulut Annovra saat wajah seorang gadis tepat di mukanya. Annovra jadi terjengkang ke belakang.

Gadis di depan Annovra tersenyum manis, sangat manis, dan elegan. Pikir Annovra.

"Sialan" umpat Annovra duduk kembali.

"Aku datang" gadis di depannya tersenyum.

Dia adalah arwah yang Annovra panggil tadi, entah apa masalah arwah itu, malah datang saat Annovra bersemedi asal-asalan.

"Nah jadi, dengan buk Annovra? Saya ingin bertanya, kenapa anda mati hanya karena kejedot? CK, anda sangat lemah" Annovra berdecak sebal sembari mengejek, tentunya.

"Dari pada anda, jatuh dari pohon mangga dengan tidak elitnya" arwah itu tersenyum manis.

Annovra jadi bingung, ini roh mau ngejelekin dia atau gimana?

"Lupain" Annovra mengubah topik, roh cantik itu terkekeh.

"Aku Annovra, pemilik asli tubuh ini, aku meninggal bukan karena kejedot, tapi...bunuh diri--"

"WHY?" Annovra berteriak kaget.

"Dengerin dulu" arwah itu menatap sebal ke arah Annovra.

"Oke-oke" final Annovra.

"Aku bunuh diri karena...aku kesepian. Aku mau mama, aku butuh kasih sayang orang tua, setiap malam aku nangis cuma karena itu, aku pernah coba mencari keberadaan mama sendiri, tanpa sepengetahuan Abang, tapi saat aku ketemu mama, mama seolah lupa sama aku, dia bahagia sama keluarga barunya" setetes air mata membasahi pipi roh cantik itu.

Annovra jadi sedikit sedih, hanya sedikit, catat itu.

"Trus-trus?" Annovra mendekat ke arah roh itu, jiwa keponya meronta.

"Kamu tau, anak tiri mama, teman sekelas aku" Annovra membulat kan matanya.

"Emang siapa namanya?, Cewe atau cowo?" Tanya Annovra.

"Nanti kamu juga bakalan tau" roh itu tersenyum dan menyeka air matanya.

"Annovra, aku pengen minta sesuatu sama kamu" ucapnya dengan suara yang bergetar.

"Apa?" Gadis itu menatap lekat ke arah roh yang tersenyum manis, tapi matanya memancarkan kesedihan.

"Tolong cari mama, terus peluk mama" roh itu mengepalkan tangannya, menahan rasa sakit yang tak membendung.

"Lo tenang aja, gue bakal usaha, semampu gue, tapi gue ga janji" roh itu tersenyum dan mengangguk.

Entah kenapa rph itu sering tersenyum, membuat Annovra bergidik ngeri.

"Terimakasih, aku pergi dulu" roh itu tersenyum, tiba-tiba dia menghilang, dan saat itulah Annovra langsung jatuh pingsan.

__________

"Akhh kepala gue" memegang kepalanya yang terasa cenat-cenut seperti di tusuk beribu jarum.

Menatap sekeliling yang begitu berantakan, kelopak bunga yang bertaburan kemana-mana dan lili yang sudah mati, untung saja tidak terbakar.

"Bentar-bentar, ini gak mimpi kan?" Dia menatap ke arah jam, dan jam menunjukkan pukul 07:00, sial dia terlambat bangun.

Annovra mencoba berdiri, namun dia terhuyung, tubuhnya terasa lemah, letih, lesu, loyo, lofyu🌚.

"Akhh sialan" dia memasuki kamar mandi.

Beberapa menit selesai, dia langsung keluar dan tidak menemukan siapa pun, pasti babinya sudah pergi meninggalkan dia.

"Gue harus gimana?" Dia berjongkok pasrah.

"Ah? Iya, taksi!" Dia berlari keluar rumah, berdiri di tepi jalan, mencari taksi.

Sesampainya di sekolah, gerbang itu sudah di tutup rapat, dan hanya ada satpam yang berjaga di sana.

"Gimana gue mau lewat nya?" Dia mencoba berfikir, ide iblis melintas di benaknya, lalu dia tersenyum miring.

"Hehe, liat aja apa yang bakal gue lakuin"

____________

Ini adalah part yang tidak menarik, bagiku🌚

👇⭐

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang