30-plotwist

3.6K 193 52
                                    

Selesai dari rasa malunya, karena salah target, Annovra kembali duduk, dengan wajah masamnya.

"Rasain Lo" ejek Azel.

"Mampus" Vian ikut mengejek.

"Apaan sih Lo berdua, unprend kita" Annovra mendengus kesal, kemudian menyenggol bahu Vian dan Azel dengan kuat.

"Gila ni bocah"

"Bukan salah gue kalau gue salah target, salah aja tu cewe, siapa suruh dia ganteng" dumel Annovra membela dirinya.

"Sama aja tholol" Vian menoyor dahi Annovra, dan langsung di hadiahi geplakan di kepalanya.

"Ishh sakit tau" ringis Vian memajukan bibirnya.

"Idih apaan bibir Lo monyong-monyong gitu?, kaya bebek tau gak" Azel menyerngit jijik melihat Vian.

"Sirik aja Lo goblok"

"Lo lebih goblok" tak terima Azel.

"Udah-udah! Sama-sama goblok gak usah kelai" lerai Annovra yang telinga kiri dan kanan nya sudah panas akibat dua orang di sebelahnya.

"Salah milih tempat gue" batin Annovra.

Dia memilih berdiri dan duduk di sebelah bara, yang dari tadi hanya diam memainkan ponsel.

"Bara" panggil Annovra.

"Hm" jawab bara, tanpa menoleh ke arah Annovra, seolah ponsel lebih penting dari pada Annovra

"Bara" panggil Annovra lagi.

"Apa?" Jawabannya lagi.

"BARA!" Pekik Annovra kuat tepat di telinga bara.

"APA!" Pekik bara tak kalah kuatnya.

"Fuck you" Annovra menunjukkan jari tengahnya ke arah bara, lalu memilih untuk memainkan ponselnya.

Rahang bara terbuka lebar, tak paham dengan cara jalan pikiran Annovra. "Gitu doang?" Gumam bara tak percaya.

"Eh ini algara mana ya?, Di tungguin gak dateng-dateng" tanya seorang laki-laki yang memakai Hoodie hitam.

"Entah, make-up pan kali" jawab laki-laki yang memakai celana jeans.

"Otw" celetuk seorang gadis yang Annovra goda tadi.

Mereka semua hanya mengangguk, paham di ucapkan gadis cuek bebek itu.

"Itu orang Ngomong apaan dah" tanya Annovra bingung.

"Dia bilang, algara otw" jawab bara.

"Kok Lo semua pada tau sih apa yang dia omongin?" Annovra menyerngitkan dahinya.

"Udah terbiasa" jawab Vian.

"Ohhhhh" Annovra ber-Oh ria.

Bisa di hitung orang di dalam sana sekitaran 20 orang, dan hanya sebagian yang Annovra kenal, selebihnya, nanti saja, dia akan datangi rumah mereka satu-persatu untuk dia lamar.

Beberapa menit berlalu, akhirnya algara datang, tidak sendiri, namun masi ada orang di belakangnya.

"Itu dia si algara" ujar Azel, membuat masing-masing mereka menoleh ke arah pintu, begitupun Annovra.

"Lah, kok?" Annovra kembali di buat Bingung.

Bara yang melihat Annovra kebingungan pun bertanya. "Kenapa Lo?"

"Itu, si heliz kok ada di sini?" Tanya Annovra.

"Dia adik algara, cewe yang Lo goda tadi, juga adik algara." jawab bara seadanya.

Annovra menganga tak percaya, jadi Selama ini laki-laki yang dia goda, merupakan saudara, dan gadis yang dia goda tadi?––ah sudahlah, dia jadi malu memikirkan itu.

"Plotwist dari segala plotwist-plotwist nya" batin Annovra.

Heliz berjalan santai dengan sebelah tangan di sakunya, dengan hati yang suram dia memasuki basecamp tersebut.

Seketika suasana hatinya langsung cerah, melihat seorang gadis yang duduk di sebelah bara, dia Annovra.

Tak beda dari heliz, algara pun ikut senang melihat Annovra berada di sana, itu membuatnya bisa semakin dekat dengan Annovra, mungkin.

Heliz dan algara berjalan serentak melangkah ke arah Annovra, tiba di depan Annovra, mereka berdua saling bertatap tajam.

Sedangkan Annovra masih belum menyadari kehadiran lelaki itu, dan masih sibuk dengan ponselnya.

Orang-orang yang berada di dalam basecamp seketika terdiam, melihat tingkah dua adik beradik yang seolah berhadapan dengan musuh mereka.

Bara menyikut lengan Annovra. "CK apaan sih" decak Annovra kesal.

"Itu" bisik bara menunjuk ke arah depan Annovra.

"Eh cogan, ada apa ya?" Tanya Annovra tersenyum manis.

Di perlakukan manis oleh Annovra membuat hati mereka berdua menghangat, tidak tahu saja, jika Annovra begini ke semua cowo.

Heliz langsung duduk di sebelah Annovra yang memang kosong.

Algara di buat iri dengan heliz yang melangkah lebih dulu darinya. Algara menatap tajam bara, bara yang mengerti pun langsung bergeser.

Sekarang Annovra duduk di tengah algara dan heliz. "Behh nikmat mana lagi yang engkau dustai" batin Annovra tersenyum senang.

"Kesambet apa tu dua orang?" Vian berbisik ke arah Azel.

"Entah, gue gak tau, ada yang gak beres nih" balas Azel dengan berbisik juga.

"Ekhem, perut Lo pada lapar gak sih?" Dehem mahen memberikan kode.

"Iya nih laper bener cog" celetuk Vian.

"Laper!!" Jawab mereka serentak.

Algara yang paham dengan kode alam dari para manusia itu, langsung mengeluarkan dompet dari sakunya, dan melemparkan black card ke arah mahen.

Dan langsung di tangkap oleh mahen. "Hehe, maksi bro. Siapa yang mau ikut? Kita borong warung" pekik mahen.

Annovra berteriak. "Gue ikut!!!"

"Gak!" Ucap algara dan heliz bersamaan.

Algara menatap heliz tajam, begitupun sebaliknya. Namun berbeda dengan Annovra.

"Apaan dah?, Gue mau cari udara segar" kesal Annovra.

"Enggak, ya enggak!" Ucap algara dan heliz bersamaan lagi.

"CK" Annovra berdecak kesal.

"Gas coy kita pergi" ucap mahen yang di ikuti oleh beberapa orang.

"Yahhh" Annovra menunduk lesu, padahal dia ingin ikut, sekalian melihat pemandangan di malam hari.

Azel, Vian dan bara menatap heran ke arah algara dan heliz, kenapa dua orang itu jadi sangat aneh?".

______________

Kalo ada typo tandai aj, maklumlah keyboard ak kalo ngetik lain yang ke-ketik lain😁.

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang