16-gara-gara rujak

4.7K 264 2
                                    

Annovra duduk di bangku taman di belakang sekolah, seorang diri, di pangkuan nya terdapat rujak yang sempat ia buat dari rumah tadi pagi.

Dia menikmati angin yang bertiup lembut menerpa wajah cantik nya, dia sudah berjanji akan menjadi pendiam dan elegan seperti Annovra sang pemilik tubuh, hari ini.

"Eh? Annovra?" Annovra menatap dua orang yang memanggil nya.

"Ehh WOI BRO KESINI" pekik Annovra, dan dia tidak jadi berjanji.

Dengan cepat dua orang yang di panggil Annovra datang. "wah udah lama ga keliatan, dari mana aja?" Tanya Annovra mencocol buah mangga ke sambal rujaknya lalu mengunyah buah itu.

"Biasa bolos" sahutnya.

Mereka berdua adalah Vian dan azel. "Eh Lo berdua mau kaga?, Enak nih" tawar Annovra yang di angguki azel dan Vian.

"Oiyya jelas lahh cog" ujar Vian semangat.

"Bentar-bentar" azel membuka seragam sekolah nya, meninggalkan kaos hitam berlengan pendek.

Dia membentang seragamnya di tanah dan duduk di atas sana. "Nah adem, sini Lo berdua duduk" ajak azel.

Annovra dan Vian langsung menghampiri azel dan ikut duduk.

Annovra meletakkan dua kotak bekal di tengah-tengah mereka bertiga, satu berisikan sambal, dan satu berisikan banyak macam buah dan sayuran.

Di mulai dari, nanas, mangga, jambu, bengkoang, timun, dll.

"Makan woi makan" heboh Annovra mengangkat satu kakinya dan mereka bertiga mulai menyantap rujak.

Berbicara dan tertawa bersama, Annovra menikmati ini, dia suka jika ada yang sefrekuensi dengannya.

Sama-sama gila, dan sama-sama gobloknya, seperti Vian dan azel.

"Eh kok sambel nya pedas ya?" Tanya azel tiba-tiba saat rujak yang mereka makan sudah habis.

"Lah iya juga, Lo naroh apa aja Ampe pedas gini ra?" Tanya Vian seraya huhah huhah.

"Dikit kok anjir" Annovra mengipas bibirnya yang panas. "Cuma 50 biji cabe hijau" lanjutnya.

"KAMVRET" pekik azel dan Vian berbareng, langsung ngacir berlari mencari air terdekat.

Sedangkan Annovra tertawa terbahak-bahak, sebelum dia tersedak sehingga membuat hidungnya perih.

"Uhuk-uhuk HUWAAA HIDUNG GUE SAKITT" pekiknya ikutan berlari mencari air.

____________________

Annovra mengatur nafasnya yang tak beraturan di dalam toilet, dia mencuci wajahnya yang memerah.

Untung saja hidung dan tenggorokan nya sudah tidak sakit, dan pedas perlahan menghilang.

Sedangkan kondisi Vian dan azel dia tidak tahu bagaimana.

Di toilet laki-laki azel terus mengetuk pintu toilet dan berteriak tak jelas.

"Vian BANGKE cepetan asuu, gue mau boker!!!" Pekiknya tak sabaran menahan sesuatu yang ingin keluar.

Dia melirik ke semua pintu toilet dan terpakai semua, entah kenapa keberuntungan tidak berpihak padanya.

"Sabar dongg!! Ga usah ganggu!!! Nanti punya gue ga keluar babi!!" Umpat Vian tak kalah kuatnya terpekik.

Azel menyandarkan tubuhnya di pintu toilet. "Cepat plisss gue mau boker, demi apa pun jangan sampai gue boker dalam celana" mirisnya.

Kan tidak lucu jika most wanted sekolah boker dalam celana, bisa tercoreng nanti nama baiknya.

"Yarobun, gue nyerah" lirihnya pelan, dan langsung jatuh pingsan.

_________________

"Dengan segenap jiwa bangsa, saya, Annovra cantik, baik, pendiam, tidak pernah toxic, dan rajin menabung, meminta maaf atas kesalahan yang saya buat, karena saya, saudara azel sampai masuk UKS" ucap Annovra panjang lebar di depan azel yang mendengus kesal.

"Telat asu, gara-gara Lo nih pingsan gue, untung gue ga mati" dengusnya.

"Ya kalo Lo mati, gue parti coyyy sampai bawah" sahut Vian.

"Mati tanam" enteng Annovra.

"Sialan Lo berdua, orang sekarat gini bukannya sedih malah senang" azel menggeleng kan kepalanya tak percaya.

"Eh btw, besok bikin rujak lagi ya Ra, pake 100 biji cabe hijau" lanjut azel dengan cengiran bodohnya.

Pletak

"WASUUUU"

_________________

kasian babang azel🥲

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang