38-jauhin dia

2.4K 132 7
                                    

Hallo aku update lagi🤩, udah lama kayanya ga update, eh? Maybe??.




"makasi ka novra, udah anterin aka ke kelas" ucapnya dengan senyuman yang lucu.

Saat ini mereka berdua berada di depan kelas, membuat banyak mata mengarah ke arah mereka.

"Sama-sama" jawab Annovra dengan senyuman yang manis, membuat Azka tersipu.

"Kakak cantik" pujinya dengan malu-malu kucing.

"Aka juga" Annovra tersenyum manis.

"Eh?" Azka mengerjapkan matanya. "Emang aka cantik ya?" Lanjutnya menatap Annovra polos.

"Lah?, Iya juga ya?" Gumam Annovra menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Eh? Haha?, Maksud kakak, aka lucu" dia terkekeh canggung.

"Ohhh" Azka mengangguk. "Terimakasih Kaka" lanjutnya.

"Kalau gitu, Kakak ke kelas dulu ya?, Belajar yang rajin" Annovra mengacak-acak rambut Azka, yang membuat laki-laki itu tersipu maloe.

"Oke dada" Azka melambaikan tangannya, begitu Annovra.

Lalu Annovra pergi, meninggalkan Azka sendirian, karena memang para murid sudah memasuki kelas.

Saat Azka melihat punggung Annovra yang semakin lama semakin mengecil, sebelah sudut bibirnya terangkat menjadi senyuman licik, lalu dia memasuki kelasnya.

Annovra berjalan santai di koridor, tidak peduli jika guru sudah masuk atau pun belum.

Bukannya memasuki kelas, kakinya malah melangkah pergi ke toilet.

Saat sudah memasuki toilet, dia berdiri di depan kaca, lalu membasuh wajahnya, seraya bersenandung kecil.

Namun, dia di kejutkan oleh suara pintu yang di tutup keras. "Anjing" umpat Annovra mengusap dadanya yang rata. Eh?.

Annovra menatap tajam pada si pelaku, begitupun sebaliknya. Karna tak ada percakapan yang terjadi, Annovra memilih untuk pergi, namun tangannya di oleh salah satu dari mereka.

"Dih, apaan sih Lo" sinis Annovra menyentak tangan orang di depannya.

"Jauhin dia" ucap Sely, menatap tajam Annovra.

Annovra menyerngitkan dahinya. "Dia siapa? Kalo ngomong yang benar"

"Heliz dan––

"Algara" lanjut meysa, memotong ucapan Sely.

"Oh? Kalau gue gak mau?, Gimana?" Annovra menyeringai dengan melipatkam kedua tangannya di depan dada.

"Lo!" Meysa melototi Annovra dengan menunjuk wajah gadis itu.

"Apa?!" Solot Annovra melototi meysa.

Meysa mengepalkan tangannya, dia memejamkan matanya dengan gigi yang bergemelatuk.

Annovra yang menatap meysa menahan amarahnya hanya tersenyum senang. Dia sangat suka jika membuat orang marah.

"Gue peringatin buat Lo, jangan, pernah, deketin, heliz, dan, algara, lagi!" Peringat Sely menekan setiap ucapannya.

Annovra terkekeh geli. "Bodoh!"

"Lo mau?, Ambil. Ingat, kodrat cewe itu di kejar, bukan mengejar" ucap Annovra dengan senyuman mengejek nya.

"Sialan" desis Sely dengan wajah memerah menahan amarahnya.

Suhu di dalam toilet menjadi panas. Annovra mengipas wajahnya menggunakan tangannya.

"Haduhh, panas kali" ujarnyaa lalu mengedarkan pandangannya ke setiap sudut.

Sely dan meysa mencebikkan bibirnya kesal. Kemudian Annovra memutar matanya malas.

"Udah kan? Gak ada yang lain?, Cih, buang-buang waktu berharga gue, Lo berdua" setelah mengatakan itu, Annovra langsung keluar dari toilet.

Meninggalkan dua orang gadis yang sudah kesal setengah mampus.

"Akhh!!! Annovra anjing" umpat Sely.

"Sialnlan!!" Lanjut meysa, lalu menendang tong sampah di sebelah pintu, membuat sampah menjadi berserakan.

"Liat aja, gue bakalan merebut heliz,  Dari Annovra, meskipun harus dengan cara kotor sekalipun" gumam Sely tersenyum miring.

"Cih" meysa berdesis sinis. lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengetik sesuatu di sana.

Setelah mendapat balasan dari orang yang dia kirimkan pesan, dia tersenyum licik.

"Pergi" ajak meysa, kemudian di ikuti oleh Sely.

_________

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Annovra sedang duduk di halte sendirian sembari melihat ke arah jalan yang banyak motor dan mobil berlalu lalang.

Dia memilih pulang sendiri dengan berjalan kaki, dari pada pulang bersama dengan bara.

Sebenarnya, tadi heliz dan algara sudah memberikan nya tumpangan. namun, dengan mentah-mentah Annovra menolak itu.

Entah kenapa, dia saat ini  ia ingin sendirian saja.

Annovra mengedarkan pandangannya, lalu dia melihat dua orang pria berbadan kekar yang berjalan ke arahnya, namun dia hanya acuh.

"Pengen pulang, tapi... Mager, huft" dia menghela nafas nya.

Annovra merasakan gerak-gerik di sebelah kiri dan kanannya. Ternyata itu adalah dua orang pria yang berjalan ke arahnya tadi.

Dengan cepat, Annovra segera berdiri. Namun, sialnya. Tas yang ia gunakan malah di tarik, membuat dia jatuh terduduk.

"Akhh" ringis Annovra.

Dua orang pria itu, langsung memegang kedua belah lengan Annovra.

"Lepas sialan!" Annovra memberontak.

"Diam!, Atau kami akan membunuhmu" bentak salah satu dari mereka, yang langsung menyodorkan pisau ke leher Annovra.

"Sialan" batin Annovra lalu memejamkan matanya.

"Hei" panggil pria di sebelah kanan Annovra, ke arah pria di sebelah kiri Annovra.

Pria itu mengode temannya agar, menelpon seseorang.

"Halo bos, orangnya sudah berhasil kita culik."

"......"

"Baik bos, kami akan segera membawa nya"

"......"

"Siap bos"

Telepon dimatikan. Lalu, sebuah mobil datang, berhenti tepat di depan mereka.

Annovra langsung di seret ke dalam mobil. Sedangkan gadis itu, hanya pasrah.

Tanpa perlawanan Annovra langsung memasuki mobil, dan duduk di sana. Di apit oleh dua pria yang menculiknya tadi.

"Mungkin hari ini, gue mati untuk yang kedua kalinya, bye-bye world" batin Annovra berkata lirih.

_______________

Aku update, masi ada ga ya yang baca?🤔. Kalo ada, jangan lupa vote😉.

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang