51-rebutan

1.8K 66 3
                                    

Annovra menatap kosong kearah gundukan tanah yang masih baru, didepannya. Semua orang sudah pulang sedari tadi, sedangkan dia masih saja duduk disini seorang diri.

"Semoga lo tenang di sana" Setelah mengatakan itu, Annovra pergi dari sana, meninggalkan kesepian.

Dia berdiri di tepi jalan, mencoba mencari taksi, namun keadaan jalan sangat sepi. Yang mengharuskan dia untuk berjalan kaki saja.

Disepanjang perjalanan, Annovra hanya diam tak berkutik, namun berbeda dengan isi kepalanya yang sangat berisik.

"Tunggu balasan dari gue, Lo salah pilih lawan" senyuman miring terukir di bibir Annovra. Kemudian gadis itu tertawa terbahak-bahak bak orang gila.

Untung saja tidak ada orang selain dia, jika ada orang, bisa jadi dia dianggap sebagai orang yang tidak waras, oleh masyarakat.

____________

"Kita harus gimana?"

"Lo tenang dulu, ga usah takut! Kita harus bikin rencana yang baru, kalau bisa kita bunuh dia sekaligus!"

"Lo gila? Yang ada polisi ngejar kita!"

"Ck, tenang ga usah takut. Lo lupa siapa bokap gue?"

"Belagu bener Lo, semalam pas nusuk anak orang aja badan Lo sampai gemetar, mana teriak kaya odgj lagi"

Meysa memutar matanya malas. "kan gue kaget anjing, gue kira yang mati Annovra, eh malah Abangnya, tapi gapapa si. Pasti mental Annovra down banget" Meysa tertawa terbahak-bahak.

Sely hanya memutar matanya malas. "Langsung ke rencana berikutnya aja"

Meysa menghentikan tawanya, lalu mulai membisikkan rencana yang akan mereka lakukan lagi, memang mereka tidak pernah jera.

"Bagus rencana Lo!"

"Kan, gue tau kok rencana gue emang keren" Meysa berucap bangga.

_____________

Seperti biasa, Annovra pergi ke sekolah, dan bangun di pagi hari, namun kali ini berbeda, tidak ada lagi yang akan membuatkannya sarapan, tidak ada lagi yang akan bertengkar dengannya di pagi hari, tidak ada lagi yang akan sekolah bersamanya.

Annovra menghela nafas berat, dia menatap kearah meja makan yang kosong, bayangan dia dan bara yang sedang tertawa disana, langsung berputar.

Dia menggelengkan kepalanya, berjalan keluar rumah. Hal yang tak disangka, ternyata Vian, Azel, Heliz, Azka serta Algara berada di depan rumahnya dengan motor mereka masing-masing.

"Eh? Mau ngapain rame-rame? Mau demo di rumah gue?"

"Kita mau jemput Lo lah, apa lagi" ucap Vian yang dia Angguki Azel.

"Jadi? Gue harus sama siapa nih?"

"Sama gue" Heliz membuka suaranya.

"Nggak, sama gue" Algara menatap tajam Heliz.

"Sama aka!!!!" Azka tak ingin kalah saing, ikut membuka suara.

"Waduh, rumit" gumam Vian.

"Biasa, anak muda" azel terkekeh menatap tiga orang itu berebut ingin memboncengi Annovra.

"DAHLAH, kalo gini gue jalan kaki aja, berantem mulu, dasar monyet"

"Lah-lah kok jalan kaki?" Panik Azel.

"Tau tuh, malah berantem"

Vian menghidupkan motornya, lalu menyusul Annovra. "Naik sama gue aja"

Annovra menatap Vian lalu mengangguk setuju, Azel menatap kebelakang nya ternyata 3 orang itu masih saja berdebat.

Annovra Vian dan Azel, lebih dahulu pergi, tanpa sepengetahuan 3 orang tersebut.

"Monyet Lo berdua, Halah es kutub tai kebo" ejek Azka.

"Diam, atau gue robek mulut Lo" ancam Algara.

"Gak takut huuu"

"Idih, sok-sokan banget jadi imut depan Annovra, aslinya mah kaya monyet, ga biasa diam"

"Berani Lo ngatain gue monyet?!" Azka melototkan matanya tak terima.

"Tuh liat, makin mirip sama monyet noh, mata lu hampir keluar, ihhh takut banget" Heliz bergididk ngeri.

Lihatlah mereka bertiga, bahkan 2 orang yang jarang berbicara itu sangat tidak bisa diam sekarang.

"Dari pada Lo berdua beruang kutub"

"Gapapa, beruang kutub lucu" algara menatap Azka dengan mengejek.

"Keren Lo berdua begitu? Dasar MONYET" pekik Azka mengacungkan jari tengah nya.

"Gue patahan jari Lo anjing"

"Patahin nih patahin" Azka mengacungkan kedua jari tengahnya.

"Sialan ni orang, kita buang dia Algara" Heliz menatap Algara.

"Buang aja Lo sendiri, gue mau sekolah" Algara segera menghidupkan mesin motornya, meninggalkan dua orang yang terlihat Bingung.

"Kita ditinggal?" Tanya Heliz, Azka mengangguk mengiyakan.

"Bajingan!"

_______________

Double up🤙

Beberapa bab lagi akan menuju end, dan kita akan lihat pembalasan dari Annovra untuk musuh tercintanya

Sad end or Happy end?🤔

Jangan lupa vote⭐

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang