21-kasih sayang dari bara

4.3K 217 0
                                    

Dengan langkah gontai dan tatapan kosong, Annovra membuka pintu rumahnya.

Keadaan nya sekarang sangat berantakan, dengan baju basah kuyup, begitupun rambutnya, dan jangan lupakan wajah pucat dan mata merahnya.

Bara yang saat itu sedang duduk di sofa di buat terkejut dengan kedatangan Annovra, lantas dia berdiri dan menghampiri Annovra.

"Ra? Lo kenap-"

Bruk

Annovra langsung menubruk tubuh bara, dan memeluk erat laki-laki itu, tubuh bara menegang, namun tak ayal dia memeluk balik Annovra.

Dapat ia rasakan tubuhnya ikut basah akibat baju Annovra, Annovra membenamkan wajahnya ke leher bara, dan menangis kembali.

"Bara...Axel bara..." Ucap Annovra pelan, namun di dengar oleh bara.

"Axel?" Bara menyerngit kan alisnya Bingung.

Annovra mengangguk, kemudian terisak di leher bara, bara menjauhkan wajah Annovra dari lehernya, lalu menangkup wajah gadis itu.

"Ceritain ke gue, ada apa?, Kenapa Lo nangis gini?" Tanya bara khawatir menyeka air mata Annovra.

"G-gue takut, orang yang gue sayangi pergi ninggalin gue" jawab Annovra dengan suara yang tersekat-sekat.

Bara hanya mengangguk mendengar perkataan Annovra, dia tidak ingin menanyakan lebih lanjut lagi.

Karena baginya Annovra hanya membutuhkan istirahat, akibat keadaan Annovra yang begitu kacau.

"Sttt stt" bara mengelus rambut Annovra, dan kembali mendekap tubuh gadis itu.

"Ada gue, jangan takut"

Annovra mengangguk, kembali membenamkan wajahnya ke leher bara, dapat bara rasakan lehernya basah akibat air mata Annovra.

Bara mengangkat tubuh Annovra, dan menggendong gadis itu ala koala, Annovra yang di perlakukan seperti itu hanya diam, dan memeluk leher bara.

Bara mengusap punggung Annovra. "Setelah ini ganti baju Lo, kalo gak Lo nanti masuk angin" Annovra mengangguk.

Setelah sampai di kamar Annovra, bara menurunkan Annovra di sofa. "Ganti baju Lo, kalau bisa mandi sekalian, gue buatin Lo makanan" ujar bara, Annovra mengangguk lagi dengan tatapan kosong.

Bara menghela nafasnya lalu mengusap rambut Annovra, pun keluar dari sana.

Dia menuju ke dapur untuk memasak sesuatu yang bisa Annovra makan, dia membuka kulkas dan mengambil daging ayam lalu bahan-bahan lainnya.

Bara mulai memasak, dia akan membuat sup ayam untuk Annovra.

Setelah selesai dia pergi ke kamarnya dahulu, dan mengambil Hoodie nya, kembali lagi ke dapur, untuk mengambil sup.

Kemudian berjalan ke kamar Annovra, dia membuka pintu kamar Annovra menggunakan kakinya, karena tangannya penuh.

Annovra sedang berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Pakai ini" bara meletakkan sup di atas meja tepat di sebelah kasur Annovra, lalu menyodorkan Hoodie miliknya.

Tanpa bicara Annovra mengambil Hoodie itu dan memakainya.

"Makan dulu Ra, biar tubuh Lo gak lemah-lemah banget" Annovra mengangguk kemudian duduk.

Bara mengulurkan mangkuk sup, yang langsung di terima Annovra.

"Gue keluar dulu, makan yang banyak, kalau perlu apa-apa panggil aja" lalu bara keluar dari kamar Annovra.

Beberapa menit kemudian.
Annovra menghabiskan sup yang di buat bara untuknya tadi, lalu dia berbaring kembali, tubuhnya terasa panas, akibat kehujanan.

Dia memejamkan matanya, kala rasa kantuk menyerang, dan perlahan matanya tertutup sempurna.

__________________

Hari semakin larut, Annovra bergerak gelisah di kasurnya dengan keringat yang membasahi dahinya.

"Axel..." Annovra menyerngit kan alisnya, dengan masih mata yang tertutup.

Annovra dengan cepat mengambil posisi duduk, dan membuka matanya, nafasnya terengah-engah dengan dada yang naik turun.

Air mata kembali merembes keluar dari mata indahnya, dia tidak tahu jika kehilangan Axel akan membuat nya menjadi seperti ini.

Annovra terisak kecil, memeluk lututnya sendiri, dan membenamkan wajahnya ke lutut.

Bara yang saat ini masih belum tertidur, dia mendengar suara tangisan dari kamar Annovra, karena memang kamar mereka sebelahan.

Tanpa pikir panjang, bara keluar dari kamarnya dan membuka kamar Annovra, dia melihat Annovra yang sedang menangis.

"Annovra" bara berdiri di samping gadis itu.

Annovra mengangkat kepalanya dan langsung memeluk tubuh bara. Dengan posisi bara yang berdiri dan Annovra yang duduk di kasur.

Annovra memeluk pinggang bara, pun bara mengelus rambut Annovra.

"Axel bar..." Ucap Annovra dengan suara yang teredam, dan tangis yang ia tahan.

"Jangan nangis, gue gak suka liat Lo nangis. karena, jika Lo nangis, sama aja bikin dunia gue hancur ra." Bara dari dulu memang tidak suka jika Annovra menangis, karena dia tidak suka adik kecilnya tersakiti

"Axel jahat bar, d-dia ninggalin gue" Annovra berucap dengan bibir yang bergetar, lalu dia mendongak, menatap bara yang juga menatap nya.

Bara menangkup wajah Annovra, dan mengusap pipi basah gadis itu.

"Siapa Axel? Bilang sama gue, biar gue hajar dia" Annovra menggelengkan kepalanya pelan.

"Ga bisa...."

"Kenapa?" Bara menaikkan sebelah alisnya.

"Dia udah pergi jauh, j-jauh....dan gak akan kembali" cicitnya seraya menggigit bibir bawahnya.

"Jangan di gigit, nanti berdarah" bara mengusap lembut pipi Annovra.

"Tidur oke? Gue gak mau Lo kekurangan tidur" Annovra menggelengkan kepalanya.

"Gue temenin oke? Tapi Lo harus tidur" Annovra terdiam sejenak, kemudian mengangguk lemah.

Dia melepaskan pelukannya dari pinggang bara, kembali membaringkan tubuhnya ke kasur, pun bara ikut berbaring di sebelah Annovra.

Bara kembali memeluk tubuh Annovra, Annovra langsung membenamkan wajahnya ke leher bara, dan bernafas dengan tenang.

"Gue gak suka liat Lo nangis, Ra" batin bara mengelus rambut Annovra.

Dapat bara rasakan nafas Annovra yang sudah teratur dan dengkuran halus, pertanda gadis itu sudah tenang dan tidur.

_______________

Dua curut lagi akur-akurnya😁

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang