10-viral

6.3K 319 1
                                    

Kalian lebih suka Annovra mode Bar-bar, senggol bacok, maniez, tengil, atau diam nih?

Kalau aku sih lebih suka bakso, soalnya enak, apalagi bakso goreng😁

_______

Annovra memasuki kawasan sekolah nya, ia menempati kelas 11, bara kelas 12 sama dengan algara dkk.

Dia melangkah melewati koridor, banyak mata yang memandang ke arah nya, dengan bergosip ria.

"Ohh jadi ini cewe itu yang viral itu?"

"Iya dia yang mau di kiss sama hazel"

"Ihh gak banget, ga tau malu dia"

"Hmm...harus di bawa ke dukun nih"

"Dulu Annovra kalem pendiam deh, sekarang kenapa jadi aneh gitu sikap nya?, Bikin risih orang lain"

Hoho, viral sudah dirinya, Annovra bersorak gembira, karena sudah banyak yang mengenal nya sekarang

Ia pastikan mereka akan terkena pelet ikan yang di pakai Annovra

Annovra menghentikan langkahnya, menatap tajam ke arah segerombolan siswi yang tadi menggosipnya

Ah, sudah lama sekali dia tidak membuat onatr, sekali-kali boleh lah

"Siapa tadi yang bilang gue ga tau malu?" Tanya Annovra mengangkat dagunya angkuh, dengan tangan yang menyilang di depan dada.

"Gue, kenapa?" Sahut seorang gadis bernama meysa.

Annovra menatap meysa dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu dia tertawa terbahak-bahak

"Jadi spek kaya Lo, yang gosipin gue?, Ckck gak banget, bahkan gue lebih cantik dari pada Lo" sinis Annovra membuat meysa mengepalkan tinjunya kesal.

kan memang benar jika Annovra cantik, dia memiliki kulit putih, tubuh ideal, dan paras yang sempurna.

"Walaupun Lo lebih cantik, tapi, gue lebih kaya dari lo" meysa meninggikan suaranya.

Annovra hanya mengangguk seperti burung pelatuk, benar yang di katakan meysa, Annovra tidak terlalu kaya, dan tidak terlalu miskin pula.

Meysa menyeringai penuh kemenangan melihat Annovra yang hanya diam.

Meysa pergi dari sana bersama antek-anteknya, meninggalkan Annovra yang menatap kagum ke arah para gerombolan siswa tampan.

Jadi dari tadi Annovra diam karena melihat cogan? Sungguh terlalu.

__________________

Annovra duduk di bangku kantin sendirian dengan di suguhkan semangkuk bakso dan segelas es teh.

"Behhh segarnya es teh ini" desahnya setelah menyeruput es teh lalu mengelus lehernya, mirip sekali dengan monyet yang berada

Di kartun dua botak kembar, dengan lagu tanam-tanam ubi.

"Ada yang kurang, nih buat Lo" ujar bara yang baru datang memasang kan helm yang ia balikkan, ke kepala Annovra.

"Buset bang" kaget Annovra, menengok ke arah bara, sedangkan bara menahan tawanya melihat komuk Annovra.

"Hmphhh!"

Bayangkan helm yang besar di kenakkan di kepala Annovra, membuat setengah wajah gadis itu tertutup.

"Muka Lo whahaha" bara menepuk-nepuk meja kantin, sembari memegang perutnya, tertawa lepas, dia tidak bisa menahan ini semua.

"Bentar-bentar" Annovra memesan es kelapa, masih memakai helm di kepalanya, orang-orang yang berada di kantin, di buat tertawa melihat tingkah aneh Annovra.

"Ada-ada aja njir, si Annovra tingkahnya"

"gue lebih suka ngeliat dia gini sih, bisa tertawa lepas, dan bisa buat apa aja yang dia mau"

"Benar, gue setuju"

"Adem ayem gue liatnya teh"

Annovra kembali, dengan cengiran khasnya, ia memegang satu buah kelapa muda yang sudah di buat lubang dan Pipit di atasnya.

Dia duduk kembali di samping bara. "Mau ngapain Lo monyet?" Tanya bara menatap Annovra heran.

"Liat nih gue" tunjuknya mengadahkan buah kelapa.

"Slrupp ahhh"

Annovra mengelus lehernya seperti yang ia lakukan tadi, tak lupa wajahnya yang ia tiru semirip mungkin dengan monyet.

"WHAHAHA ANJENG LO ANNOVRA, PERUT GUE" bara tertawa terbahak-bahak, wajah Annovra sangat mendukung sekali pikirnya.

"Ekhem, gue manusia ya, bukan anjeng" sinis Annovra membuka helm yang ia pakai tadi, menyeruput es kelapa yang belum habis.

Dengan wajah tak merasa bersalah, Annovra melempar sembarang helm itu, hingga mengenai kepala botak seorang guru BK.

Bukk

"Mampus gue" ringis Annovra melihat guru botak mengelus kepalanya yang berkilat terkena cahaya matahari, menjadi memerah.

Kepala bulat botak licin itu, terlihat berkilat di bawah sinarnya matahari,
jika saja ada cicak yang jatuh, pasti cicak tersebut akan terpeleset,

Sangking berkilat dan glowingnya kepala tersebut.

"Behh sakit kali itu mang" bara ikut meringis, melihat guru itu celingak-celinguk mencari sang pelaku.

"SIAPA YANG BERANI MELEMPAR HELM BUTUT INI KE KEPALA KINCLONG SAYA?" pekiknya dengan wajah yang memerah marah.

Semua murid yang melihat adegan tersebut, langsung menunjuk Annovra.

Sedangkan Annovra membuat wajah tak bersalah, dengan bersenandung kecil dan memalingkan pandangannya ke segala arah.

"Babi kali" gumamnya dengan cengiran, sedangkan dia menahan malu, eh? Tunggu? Kapan Annovra mempunyai urat malu?.

"Gue ga ikut-ikutan deh" ujar bara ngeri, ngacir dari sana, meninggalkan Annovra yang sudah menyiapkan ancang-ancang untuk berlari dari amukan pak botak.

"1 2 3, LARIIIII" secepat mungkin Annovra berlari dari sana, sedangkan pak botak melototkan matanya, mengejar Annovra dengan sudah payah.

"JANGAN LARI KAMU ANNOVRA" teriak pak botak menunjuk Annovra.

Pak botak harus memegang perutnya yang buncit, agar celana nya tidak melorot.

"HAHAHAHA" sontak mereka yang melihat adegan tersebut tertawa serentak.

__________________

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang