52- licik

1.8K 47 1
                                    

Bulan sudah menunjukkan wujudnya, langit semakin menggelap ditaburi dengan kerlap-kerlipnya bintang. Annovra berdiri di cermin, melihat pakaian yang dikenakan.

Dia memakai celana hitam, dengan jaket hitam yang dia ambil dari kamar bara. Annovra berjalan kesudut ruangan, mengambil cutter yang masih tajam, dan meletakkan cutter itu kedalam saku celananya.

Tak lupa dia juga memakai topi, dan masker hitam. Agar tidak ada yang mengenalinya. Setelah semuanya selesai. Annovra segera keluar dari rumahnya dan pergi menggunakan motor milik bara.

"Wait for my game"
_________________

"Malam ini kita jadi ga? Ngelakuin rencananya" tanya Sely menatap Meysa yang masih sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Jadi, bentar. Gue mau lakuin sesuatu"
ucap Meysa fokus mengetik pada ponselnya.

"Iya-iya terserah" Sely memutar matanya malas menatap Meysa yang terlalu fokus.

"Ini kan udah jam 1 malam, beneran mau ngelakuinnya jam segini? Emang tu orang Masih bangun apa?" Celoteh Sely.

"Nah udah!" Meysa tersenyum miring.

"Lo ngapain?"

"Liat aja nanti, kita langsung ke tempat aja" Meysa segera berdiri dan menyambar kunci mobilnya, di ikuti Sely.

Mobil hitam milik Meysa jalan melewati jalanan yang sepi, tanpa pengendara satupun.

"Anjir, Lo ngapain kehutan?!" Pekik Sely, menatap takut kearah Meysa, yang membawa nya menuju ke arah hutan.

"Lo ga usah lebay, tenang. Papa gue udah nyewa orang-orangnya buat jagain kita, kalau misalnya ada apa-apa"

Sely berdecak kesal dengan jantung yang berdetak kencang. "Awas aja kalo ada masalah tiba-tiba"

"Iya-iya! Dasar lebay!"

Sely kembali diam, sedangkan Meysa fokus menyetir. Tanpa mereka berdua sadari. Seorang pengendara motor mengikuti mereka dari belakang dengan senyuman lebarnya.

_________________

Annovra menjalankan pelan motornya di jalan raya yang sepi, tidak ada satupun manusia, hanya dirinya sendiri dijalan.

Dia menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya, membuat rambut panjangnya ikut terbang.

Mata annovra menyipit saat melihat mobil hitam yang sangat dia kenali. Tiba-tiba akal gilanya muncul, dengan seringai tipis dia mengikuti mobil itu pergi menuju hutan.

___________________

Mobil hitam milik Meysa sudah berhenti. Mereka berdua turun di sebuah bangunan yang gelap, dan menyeramkan. Bangunan itu sangat tua dan seperti nya adalah bangun tua bekas kebakaran.

"Ngapain kesini mey?" Sely menatap seram kearah bangunan tua itu.

Meysa memutar matanya malas, dia sudah sangat bosan mendengar pertanyaan dari Sely ini.

"Gak usah berisik bisa gak? Masuk aja langsung"

Meysa jalan lebih dulu, diikuti Sely yang bergidik ngeri. Mereka berdua memasuki bangunan yang tua itu. Tiba-tiba Meysa berhenti di tengah ruangan yang gelap.

"Gelap anjir" keluh Sely tak bisa melihat apapun.

Meysa pergi ke sudut ruangan tanpa sepengetahuan sely. Lalu dia menghidupkan kontak lampu, membuat Sely terkejut.

"HANTU!" Pekiknya takut, segera berjongkok memeluk tubuhnya sendiri.

Meysa berdecak kesal. "Lebay" Sely mengangkat kepalanya perlahan menatap wajah Meysa yang terlihat kesal, lalu dia menghela nafas lega.

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang