15-masuk bk

5K 272 0
                                    

Annovra berjalan di lapangan sekolah dengan gaya angkuh, berjalan dengan kaki mengangkang, dan tangan yang di buka lebar, tak lupa dagu di angkat tinggi, setinggi harapan orang tua.

Di setiap perjalan dia mendengus dan menatap sombong ke arah para murid, entah apa yang sedang dia rencanakan.

Dengan sengaja dia menyenggol bahu orang-orang yang lewat di samping nya, dan mengangkat dagunya, saat orang-orang itu menatap nya tajam.

"Apa? Betumbuk kita?" Tanya Annovra.

"Betumbuk?" Orang itu menaikkan sebelah alisnya.

"Lo budeg atau gimana nih? Congek Lo banyak kah?" Ejek Annovra membuat orang di depannya menatap datar.

"Ke ruang BK sekarang" suruhnya dengan ekspresi suram.

"Idih-idih siapa lo nyuruh-nyuruh gue, jangan sampai gue hapus Lo dari daftar cogan gue ye!" Ancam Annovra menunjuk ke arah wajah sang ketos yaitu algara.

Rahang algara mengeras, urat-urat lehernya menonjol, dengan wajah memerah, mengepalkan tinjunya.

Dia tidak punya pilihan lain, dia hanya punya satu pilihan yaitu....

Grepp

Tanpa berpikir panjang algara langsung menggendong Annovra seperti karung beras.

"Woi-woi turunin gue, bangke!" Pekik Annovra memukul punggung algara.

"Diam!" Suruh algara, langsung berjalan membawa Annovra.

"GAK! TURUNIN GUE SHIBAL WOI SEKKIYAAAA!!!!" Dia berteriak bak orang kesurupan.

Membuat gendang telinga algara berdenging. "Diam atau gue tampar bokong tepos Lo" ancam algara penuh Geraman.

Terdiam, Annovra tak berani berkutik, dia takut bokong semoknya yang masih ting-ting itu ternodai.

Annovra hanya mendengus parsah membiarkan algara membawa nya.

Melihat keterdiaman Annovra, algara menyeringai licik, mudah sekali, pikirnya.

Kembali mereka berjalan ke ruang BK. Beberapa menit kemudian mereka sampai Didalam ruang BK.

"Nah jadi pak botak, ada gorengan apa sih kawan?" Tanya Annovra duduk di kursi berhadapan dengan meja pak botak.

Sedangkan algara berdiri di samping pak botak, agar bisa leluasa melihat wajah Annovra.

Dengan tak tahu malunya, dia menyilang kan kakinya di atas meja, dan mengambil toples kacang milik pak botak.

"Jadi pak?" Tanya nya lagi sembari memakan kacang.

Pak botak langsung mengangkat tangan nya dan berdiri dari kursi.

"Saya undur diri jadi guru BK" ucap pak botak, langsung berlari ngacir dari ruangan, meninggalkan Annovra yang anteng memakan kacang.

Dan algara yang tampaknya tertekan, namun tetutup dengan wajah datarnya.

Annovra mengangkat bahunya acuh, jika begini kan mudah jadinya, dia tak perlu menerima hukuman, mungkin?.

"Ekhem" algara berdehem.

"Iya sygku?" Jawab Annovra dengan suara lemah lembut dan wajah manisnya.

"Sial" batin algara, saat jantungnya mulai berdetak kencang.

"Kenapa diam beb?, Ciee baper ni yeee" goda Annovra menaik turunkan alisnya.

Wajah algara memanas, namun ekspresi nya tetap sama, yaitu datar, seperti tembok.

Annovra berdiri lalu menghampiri algara dan menoel hidung mancung laki-laki itu.

"Jangan bengong mas, nanti di culik tante-tante" mengedipkan matanya sebelah pergi melenggang dari sana.

Meninggalkan algara yang terdiam menatap kepergiannya, dengan hati yang berbunga-bunga.

Bibirnya terangkat sedikit ke atas,

________________

Heliz berjalan santai sendirian di koridor yang ramai, dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku, dan wajah datar menjadi khasnya.

Para murid perempuan yang melihat itu terpekik kegirangan, melihat ketampanan heliz yang menjadi favorit mereka.

Heliz merupakan most wanted di sekolah ini, tak hanya heliz saja, begitupun dengan algara, bara dkk.

most wanted perempuan nya adalah Selly dan meysa, dan....satu lagi manusia sengklek yang bernama Annovra.

Annovra terkenal menjadi most wanted karena sikapnya yang sangat di luar nurul, jika perempuan lain bertemu laki-laki pasti mereka akan terlihat anggun dan cantik.

Sedangkan Annovra terlihat seperti barongsai yang kesurupan bunga bonsai.

Kembali dengan heliz, dia memasuki area kantin, mencari tempat kosong yang sekiranya bisa untuk ia duduk.

Dia menyipitkan matanya saat melihat seorang gadis sendirian yang sedang menyantap makanan.

Tanpa berpikir panjang heliz langsung berjalan ke meja gadis itu, dia menjadi tatapan semua yang berada di kantin.

Akankah ini menjadi suasana mencengkam part dua?, Pikir mereka semua.

Heliz duduk di sebelah gadis itu sedangkan sang empu hanya diam tak peduli, jika sudah di suguhkan dengan makanan favorit.

Cogan pun terlewat olehnya. Heliz di buat Bingung, tumben sekali gadis ini tidak mengreog seperti sapi lepas kandang?.

Oh sekarang dia tahu, Annovra sedang asik menyantap bakso dengan bibir yang sedikit membengkak dan merah merona.

"Huhah huhah" Annovra mengipas wajahnya menggunakan tangannya.

Lalu lanjut lagi mengunyah makanan bulat yang menjadi candu nya.

"Ekhem" heliz berdehem, Annovra mengalihkan pandangannya menatap heliz.

Dengan mata yang sedikit mengeluarkan air mata, hidung merah, telinga merah, bibir merah, mirip seperti badut jembatan Ancol.

"Eh? Ada heliz tampan" dia menyengir bodoh, mengalihkan kembali pandangan ke mangkuk bakso, dan menyeruput kuah hingga mangkuk glowing seperti pantat kuali emak.

___________

Kayanya bentar lagi orang" pada angkat tangan ngeliat tingkah Annovra.

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang