4-kelas

8.4K 427 4
                                    

Brak

"ANNYEONG HASEYO"

Dugh

Terdiam, satu kelas di buat terdiam dengan seorang gadis yang menendang pintu, dan langsung tersungkur dengan wajah yang mencium lantai.

Dia Annovra, gadis itu bingung, kenapa di dalam kelas mendadak sepi? Dan mereka semua menatap nya seperti ingin meminta hutang.

"Tampar gue, cubit gue, jitak gue cepetan, bilang kalau ini bukan mimpi"

"A-annovra? K-kok jadi betmen?"

"Fiks ini bukan Annovra"

"Pasti dia kesurupan, makanya otaknya sedeng"

"Demi tuhan, jangan dulu, gue mau hidup"

"Dimana Annovra yang elegan dan berwibawa?"

"Kenapa Annovra kaya orang kesurupan ya?"

Ohhh Annovra mengerti sekarang, dia berdiri, lalu melangkah ke papan tulis.

"PERHATIAN SEMUANYA, LIHAT KE ARAH GUE" Annovra berteriak dan mengetuk-ngetuk papan tulis.

"Gue, sebagai Annovra yang cantik, aduhay semok bukan maen, ingin mengucapkan kiko enak tau" dia menyengir seperti orang bodoh.

"Anak anj--"

"Sabar-sabar"

"Kenapa ni orang jadi tengil gini dah?, Herman gue"

"Demi apa pun, gue lapar, gue mual"

"Gue butuh tamparan, supaya gue percaya kalo yang di depannya ini bukanlah Annovra"

Annovra tersenyum miring, lalu berjalan angkuh ke meja nya, eh? Bentar....

"Kursi gue dimana?" Tanya Annovra menatap sekeliling kelas, mereka semua menunjuk ke arah kursi yang ada seorang laki-laki yang sedang tidur.

"Ini manusia ga mencontohkan perikemanusiaan, kesekolah bukannya belajar, malah tidur, ga punya adab" ucap Annovra, membuat seluruh kelas hening.

Tiba-tiba laki-laki itu mengangkat kepalanya saat Annovra mengatakan itu, laki-laki itu menatap tajam ke arah Annovra, sedangkan Annovra berbinar.

"Aaaakk cogan gue bertambah" batinnya menjerit bahagia.

"Oppa~!!!!" Girang Annovra menatap kagum laki-laki itu.

"Annovra udah Annovra, gue pengen nangis liat nya"

"Huweek mual gue cog"

"Itu anak otaknya emang tinggal setengahnya keknya"

"Oppa, perkenalkan nama gue Annovra yang cantik aduhay semok kaya kebo, dan maniez seperti Lisa black pink" Annovra mengedipkan matanya.

"Stres"

Deg

Ucapan itu, membuat hati Annovra sakit, dia meremas dadanya yang seperti di tusuk jantung sembilu.

"Oppa?, Kenapa kau tega mengatakan itu? Hiks!" Annovra seketika terhuyung, untungnya ada kursi yang menyelamatkan nya.

"Plis deh novra, ga usah bikin gue malu" Annovra menatap ke arah asal suara. Dan seorang gadis menatap nya tajam.

"Lah? Gue yang ngedrama kok Lo yang sewot?" sinis Annovra.

Mereka semua terkagum-kagum menatap Annovra yang berubah 100%.

Gadis itu tak terima dan langsung menggebrak meja. "Lo kalo ga senang, duel kita anjing" tantangnya.

Annovra berdiri dan seolah menggulung lengan seragam nya, padahal seragam nya berlengan pendek, memalukan!.

"Meh meh, maju Lo maju, Lo ga tau aja, kalo gue ni mantan ketua preman cap kapak" Bangga Annovra.

Wajah gadis itu memerah, dengan tangan yang mengepal menahan amarah. "Lo!!!"

Kring
Kring

Bel masuk berbunyi, begitupun guru masuk, Annovra duduk di sebelah laki-laki yang mengatakan dia stres tadi.

__________

Waktu istirahat tiba, Annovra ke kantin sendirian, namun baginya itu sudah hal biasa, dia berjalan dengan senyuman manis.

Menyapa para laki-laki tampan, yang melewati nya.

"Cowo kiw-kiw"

"08 berapa Bang?"

"Ganteng banget deh"

"Jadi pacar aku yang ke 50 mau ga?"

"Wadaw sexy"

"Aduh ganteng nya adek imut ini"

"Awww maniez sekali senyuman mu mas"

"Aduh oppa sarang heyoo"

"Ai lop yu tuu~"

Begitulah gombalan buaya benita yang keluar dari mulut Annovra saat laki-laki tampan melewati nya, bukannya tergoda mereka malah jadi ngeri sendiri.

Annovra tidak jelek, dia cantik, benar dia cantik, tapi mines otaknya, rada-rada sengklek aja.

Asal kalian tau, Annovra memuji laki-laki tampan bukan karena dia cinta, dia hanya kagum dengan wajah mereka yang begitu sempurna, dan itu membuat jiwa raga buaya betinanya meronta-ronta minta di keluarin.

Annovra tiba-tiba berhenti, dia menatap sekeliling yang ramai dengan murid, dia sekarang seperti maling saja, mengawasi tempat, siswa/i menatap heran ke arah Annovra yang seperti ingin mencuri sesuatu.

Iya mencuri, mencuri hati cogan maksudnya.

Annovra menyerngit heran, ahh dia sedang mencari di mana letak kantin.

"Kantinnya di mana coba?" Dia bergumam sendiri.

Bara, satu nama yang terlintas di benaknya, sang babi tercinta.

"Yuhuuu babi bara wer Ar yuuu" Annovra berteriak seperti orang gila, mencari bara, di luasnya bangunan yang di huni beribu manusia.

Pletak

"Babi" umpat Annovra mengelus dahinya yang di jitak, dan yang menjitak nya adalah bara.

"Aaa babi" Annovra merentangkan tangannya ingin memeluk bara, sedangkan bara langsung mendorong tubuh Annovra.

Annovra memajukan bibirnya kesal. "Idih?, Ngapain Lo gitu? Kayak bebek, tau gak" dengus bara.

"Parah Lo babi, awas aja Lo, nanti malam ga gue ajak ngepet lagi" ancam Annovra menatap tajam bara.

"Ya ya ya terserah lo, gue zapek"

"Oke fine, gue pergi bye" Annovra mengibaskan rambut panjang nya ke arah muka bara.

"Anzeng" umpat bara saat matanya terkena rambut Annovra.

"Busuk rambut Lo, bau kandang babi" itu adalah kata-kata bohong, sebenarnya bara mencium bau rambut Annovra yang harum dan wangi.

____________

Oke gue tau sekarang, kalau....yang lagi baca cerita ini pasti bernafas.

Udah, ga usah shock, gue emang pintar, soalnya gue pelamar 😏.

👇⭐

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang