45-gagal

1.5K 94 6
                                    

"Makan om makan, anggap aja makanan sendiri" ucapnya menyuruh Rhodes makan, dan dia lanjut memakan steaknya

Setelah selesai dari kegiatan makan malam mereka berdua. Mereka masih duduk di sana, dengan Annovra yang sibuk dengan ponselnya dan Rhodes memandang nya lekat.

"Annovra, gue pengen ngomong sesuatu." Ucap Rhodes membuat mata Annovra beralih menatap nya.

"Ngomong aja gapapa"

Rhodes mengangguk. "Sebenarnya gue
A—"

Drtt
Drtt

"Eh Bentar-bentar hp gue bunyi" Annovra berdiri dari duduknya lalu menerima panggilan dari orang yang menelpon nya.

Sedangkan Rhodes berdecak kesal. "CK, lain kali aja deh." Dia menghembuskan nafas pelan.

Dia melihat Annovra dari belakang gadis itu, dan menghela nafas lagi. "Ini kapan gue bisa jujurnya?"

Beberapa menit berlalu, Annovra kembali menghampiri Rhodes. "Eh om gue kayaknya harus pulang deh, soalnya babu gue udah marah-marah kaya emak-emak nih."

"Yaudah kita pulang bareng." Saat Rhodes hendak berdiri, Annovra langsung mencegahnya.

"Eh!! Ga usah om, gue udah pesan taxi tadi, ga perlu capek-capek nganterin gue. terimakasih buat semuanya." Ucap Annovra kemudian berlari keluar restoran.

Rhodes kembali duduk, dan membuka ponselnya, lalu menelpon seseorang. Kemudian dia meletakkan kembali ponsel.

Diperjalanan menuju pulang, Annovra tak hentinya dibuat kagum dengan bulan yang bersinar terang di langit.

Dia menyembulkan kepalanya ke luar pintu kaca mobil, membuat rambutnya beterbangan akibat angin.

"Bulan secantik itu ya? Gue bisa ga ya secantik bulan?" Gumam Annovra tersenyum manis.

Sang supir yang melihat aksi Annovra menggelengkan kepalanya. "Eneng udah cantik tuh, mau sepantaran sama bulannya" ucap sang supir membuat Annovra terkekeh kecil.

"Hah Bisa aja si pak," Dia kembali memasukkan kepalanya dan memilih untuk bermain ponsel.

Sang supir melihat wajah Annovra dari kaca. "Neng cantik banget, mau gak jadi menantu saya?, Anak saya tampan Lo." Tawar sang supir membuat Annovra mengalihkan pandangannya.

Lalu dia terkekeh. "Waduh kalo itu si saya gatau ya pak, mana tau nanti jodoh saya artis Korea." Ucapnya dengan cengiran.

"Anak saya juga spek orang Korea loh neng, dia suka banget joget gitu, tapi katanya dia suka T-twice Twice gitulah"

Annovra menjatuhkan rahangnya. "Wadaw," dia sangat kagum sekali melihat laki-laki yang suka joget Twice.

"Wah pak, anak bapak spesies apa emang?" Tanya Annovra.

"Spesies langka neng"

"Oalah pantesan, bapaknya juga rada-rada gini kok" gumam nya pelan, agar si tukang taxi tidak mendengar.

___________

Annovra saat ini sedang berbaring di atas kasurnya, setelah pulang dari Restoran. Dia menepuk-nepuk perutnya yang sangat terasa kenyang.

"Makanan gratis emg paling enak" Gumamnya dengan mata yang setengah tertutup.

Kemudian dia membuka kembali matanya menatap kearah langit-langit kamar yang kosong tanpa hiasan sedikit pun.

"Kosong banget kaya hati gue" ucapnya kemudian terkekeh kecil.

"Kapan gue bisa terbangun dari mimpi buruk ini... Eh tapi ga usah deh disini juga banyak cogan kok haha"

Dia menghela nafas panjang, perlahan matanya tertutup dan nafasnya teratur dengan dengkuran yang keras.

Disebelah kamar Annovra, terdapat bara yang masi belum bisa tidur, dia duduk di atas kasur dengan wajah prustasi nya.

"Anjir lah bocah kampret, dengkuran nya aja hampir kedengar satu kampung"

Bara berdecak kesal lalu mengacak rambutnya. "Jual aja boleh ga si?"

"Wahh ide yang bagus" seringai kecil terukir di bibir bara.

"Heheheh aku tau ape yang nak aku buat" dia terkikik kecil dengan seringai yang semakin mengembang.

________

Hllooo aku update nih, hehe sorry ga nepatin janji, pas votenya 60+ baru aku update, sorry ya soalnya sibuk banget, sibuk mikirin dia maksud nya, haha bercanda-bercanda.

Part ini sedikit pendek, bukan sedikit si, emang pendek banget ini mah.

50 vote aku update 🤩
Ayo vote dan komen
👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang