23-kembali ke habitat asli

5.9K 259 0
                                    

"ANNYEONG HASEYO, KEMBALI LAGI DENGAN ANNOVRA YANG PALING CANTEK" pekik Annovra di ambang pintu kelas.

"Kan apa gue bilang"

"Sudah tidak dapat di selamat kan"

"Seharusnya gue ga tertipu dengan wajah sed Annovra kemarin"

"Berisik tau gak!" Timpal seorang gadis, yaitu Sely.

Annovra menatap ke arah Sely dengan tatapan tajam, dia mengepalkan tinjunya, perasaan itu lagi, perasaan yang aneh.

Rasanya tangannya ingin bergerak untuk meninju wajah Sely, namun dapat ia tahan.

Annovra mengerti keadaan ini, seperti nya pemilik tubuh asli ini begitu sangat membenci Sely, entah apa sebabnya.

Dia menghampiri meja Sely, lalu menggebrak meja itu, membuat orang-orang terkejut, begitupun Sely.

"Eh Dugong" bentak Annovra menatap tajam Sely.

"Apa Lo hah?!" Solot Sely tak terima.

"Ada apa ini ribut-ribut?" Seorang guru dengan menggunakan kacamata dan buku tebal di tangannya, memasuki kelas.

"Ini nih pak, anak Dugong sok asik" Annovra menunjuk ke arah wajah Sely yang memerah, sebab menahan amarah.

"Ga usah gitu muka Lo, kaya nahan berak tau gak" ejek Annovra menjulurkan lidahnya, kemudian duduk ke kursi nya.

"Sudah-sudah jangan meributkan masalah sepele" lerai guru itu, seraya menepuk-nepuk papan tulis menggunakan penggaris panjang yang terbuat dari besi.(Gilak😁)

Sely menatap Annovra dengan tatapan penuh permusuhan, sedangkan Annovra hanya santai saja dengan wajah songong nya.

________________

Jam istirahat sedang berlangsung, Annovra berjalan seorang diri di koridor untuk pergi ke kantin.

Namun, tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang membuat langkahnya berhenti, itu Sely.

Annovra menghempaskan cekalan tangan Sely dari tangannya. "Apaan sih Lo megang-megang tangan gue, najisun tau gak"

"Cih, sok belagu lo, dasar anak miskin" cibir Sely seraya melipat kan tangannya di depan dada.

Annovra mendelik tak terima. "Lo-"

"Kenapa?" Sely memotong ucapan Annovra, membuat gadis itu naik darah.

"Gak senang kelai lah kita anjeng, lapangan noh gede asu" umpat Annovra di depan wajah Sely, membuat air liur nya keluar mengenai wajah Sely.

"Sialan" geram Sely memejamkan matanya, dengan tinju yang sudah mengepal.

"Ups? Sorry, sengaja" ejeknya dengan tawa yang terbahak-bahak.

Karena ini adalah jam istirahat, membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.

"Aduh aduh perut gue whahaha" Annovra terus tertawa seperti orang gila, dengan memegang perutnya yang sudah terasa sakit.

Amarah Sely semakin mendidih, dengan gerakan cepat, Sely langsung menjambak rambut panjang milik Annovra.

"What the fuck!" Pekik Annovra merasakan kepalanya yang sakit. rasanya kulit kepalanya ingin lepas.

Karena tak Ingin kalah, Annovra kembali menarik rambut Sely. Membuat Sely berteriak keras.

Dan terjadilah aksi jambak-jambakan, tidak ada yang berani melerai mereka, setengah dari penonton asik memvidio aksi dua gadis itu.

"Lepasin anjing sakit" ringis Sely menepuk-nepuk tangan Annovra yang menjambak kuat rambutnya.

"Gak!, Siapa yang nyuruh bangunin reog yang lagi tidur hah?!" Kesal Annovra.

"EH WOI ANJIR ANNOVRA" pekikan dua orang siswa tak membuat Annovra menghentikan aksinya.

Orang itu adalah Vian dan azel, dengan berlarian mereka berdua menghampiri Annovra.

"Woi Ra, lepasin rambut anak orang woi" panik Vian mencoba menarik tubuh Annovra. namun malah membuat Sely semakin meringis, akibat tangan Annovra tak lepas.

"Vian goblok!" Umpat azel.

Vian meringis tak enak, azel mencoba menarik tubuh Sely, dan Vian menarik tubuh Annovra.

Tubuh Sely sudah melemah, karena energinya tak sekuat energi milik Annovra.

Entah apa yang gadis itu makan, sampai-sampai masih kuat menjambak rambut Sely.

"Ra lepas" Sely meringis, air matanya jatuh ke pipi, menahan rasa sakit, bahkan rambutnya ada yang rontok akibat Annovra.

Azel dan Vian semakin panik. "Woi jancog tolong kek, jangan cuma di vidion bego!" Raung azel menatap siswa/i yang hanya diam menikmati tontonan gratis.

Bahkan ada yang sudah membawa popcorn.

Beberapa menit azel dan Vian mencoba melepaskan tangan Annovra, akhirnya terlepas juga, tapi mines tangan Annovra penuh rambut Sely.

"GILA LO ANNOVRA!" Pekik Vian lebay, dengan wajah yang  tak percaya.

Keadaan dua gadis itu bisa di bilang tidak baik-baik saja, dengan seragam yang kusut, dan rambut yang seperti singa.

Annovra memandang Sely yang terduduk lemah, dengan nafas yang memburu.

Bukannya merasa bersalah, dia malah menikmati menyiksa Sely. Next time main tinju-tinju.

"Eh-eh sini Lo pada, bawa ni Sely ke UKS, ni anak udah kek mau sekarat aja" suruh azel menunjuk dua orang gadis.

Kerumunan mulai bubar, karena Sely sudah di bawa ke UKS, begitupun dengan Annovra.

Vian dan azel ingin membopong tubuh Annovra, namun langsung di tepis gadis itu.

"Ga usah pegang-pegang!, Gue bisa jalan sendiri" sinisnya berjalan gontai ke UKS.

Vian dan azel hanya pasrah dan mengikuti gadis itu dari belakang.

Bruk

Annovra menabrak tiang dengan cukup keras, membuat Vian dan azel yang berada di belakangnya ikut meringis.

Sudahlah rambutnya seperti singa, tambah pula wajahnya yang membiru merah. haduh kan bisa berabe.

Takutnya cogan pada lari, melihat wajah Annovra.

___________

Nthaalh😁

👇Pencet beb!

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang