47-rencana

1.6K 57 2
                                    

Halo semuanya, pembaca lamaku masih ada ga nih.

Setelah berbulan ga update, akhirnya aku update lagi. Sebenarnya cerita ini udah dari 2023 bulan brp gitu, lupa. Tapi kemarin awal tahun 2024 ak unpublish cerita ini, karena ya... gitu lah. Lalu sekarang aku publish kembali ceritanya dan mau tamatin langsung karna emang tinggal beberapa bab lagi bakalan end, kan sayang gitu ya ga di lanjutin.

Happy reading all❤️

...

"Pokoknya gue gamau tau! Kita harus balas semua perbuatan annovra. Setelah apa yang semua dia lakuin, kita gak bisa diam aja! Gue mau dia hancur di tangan gue!"

"Lo tenang aja sel, gue bakalan selalu ada di pihak Lo. Kita berdua, sedangkan dia sendiri. jelas kita bakalan menang" ucap meysa.

Senyuman jahil terukir di bibir Sely. "Gue punya ide! Sini gue bisikin mey"

Meysa segera mendekat ke arah selly, lalu mulai membisikkan rencana yang akan mereka susun serapi mungkin, untuk annovra.

"Gimana?" Selly tersenyum miring, saat mendapatkan senyuman lebar dari meysa.

"Keren ide Lo, setelah ini, gue yakin dia bakalan langsung pergi dari dunia ini"

"Hahaha, gila sih. Pasti dia bakalan trauma"

Setelah itu, mereka bertos ria, dan tertawa terbahak-bahak.

___________

Annovra terlihat fokus, mengetik sesuatu di laptopnya. Jari-jari lentiknya bergerak cepat menekan keyboard. Keadaan yang hening, membuat bunyi ketikan dari annovra, terdengar jelas.

Senyuman miring tercetak di bibirnya saat yang dia kerjakan, sudah selesai.

"Akhirnya" lega annovra meregangkan tubuhnya. Terhitung sudah 2 jam dia menatap layar laptop, hanya untuk mengerjakan rumus-rumus yang dia buat.

Pintu kamar annovra terbuka, menampakkan bara yang membawa 2 gelas coklat panas, bahkan asapnya terlihat jelas mengepul di udara.

"Ihhh, perhatian banget" ucap annovra.

"Gue emang perhatian, dan sangat cocok untuk dijadikan menantu" ujar bara dengan wajah pedenya.

"Dih, pede banget" annovra menatap sinis bara, dan mengambil gelas yang bara ulurkan.

"Makasih" bara hanya mengangguk, dia memilih duduk di meja rias. Menatap annovra dari sana.

"Lo lagi ngerjain apa?" Tanya bara.

"Tugas" jawab annovra, seadanya.

"Tugas? Hari libur masih ada tugas juga?"

"He'em" annovra mengangguk-angguk saja.

"Mau gue bantu?"

"Telat Lo, dari tadi kek datang. Ini gue hampir lumutan dua jam natap ni layar doang" Annovra memutar matanya malas.

"Gila, dua jam. Kalau kata gue mah, mending Lo nonton oppa-oppa Lo itu, biar ga stres"

"Nambah stres lah gue, kalau nonton"

"Lah? Kenapa?" Bara mengerutkan keningnya heran, mendengar perkataan Annovra. bukannya cogan bisa membuat pikiran annovra menjadi lebih waras?

"Yaiyalah, melihat ketampanan para cogan, otak gue semakin geser, dan jantung gue dag dig dug serrr"

"Mulai-mulai" bara mendatar kan wajahnya menatap annovra yang malah bermain drama.

"Ck, gue lagi menghayati ini" annovra mendengus kesal.

"Lo pintar banget main drama Ra, cocok jadi artis, di tv" puji bara, membuat mata annovra berbinar.

"SUMPIL?! Demi apa?! Lo ga bohong kan?" Annovra memicingkan matanya.

Bara menggeleng, "engga lah, ngapain gue bohong?"

"Srius? Aaaa! Gue cocok jadi pemain apa coba?" Tanya annovra dengan antusias nya.

"Cocok nya main di... SUARA HATI ISTRI AHAHAHAHA" bara tertawa terbahak-bahak menatap wajah annovra yang tadinya bahagia menjadi kesal.

"BARA KAMPRET!" Gadis itu berteriak keras dan melempar bara menggunakan bantal. Dia pikir bara akan mengatakan dia cocok bermain drakor, ternyata malah sebaliknya.

Bara segera berlari dari kamar annovra, sebelum dia semakin di amuk oleh singa yang sudah mulai mereog itu.

_____________

"Halo? Ini siapa ya?"

📞:"Halo annovra, ini gue, rhodes"

"Ohhh om, iya om ada apa nih?"

📞:"Gue mau ketemu sama lo, ada hal penting yang pengen gue omongin, secara langsung"

"Eeee, boleh deh. Kapan?"

📞:"Nanti malam bisa?"

"Malam ya? Kayanya bisa deh"

📞:"Kalau gitu nanti malam gue jemput"

"Oke"

Tuttt

Annovra merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit-langit kamar yang tinggi.

"Ngapain ya, itu om-om mau ketemu? Semoga aja dikasi makanan gratis lagi" batin annovra.

Annovra terdiam sejenak, memikirkan sudah berapa lama dia tinggal di tubuh ini. Dan itu sudah terhitung hampir 5 bulan lamanya.

"Lumayan lama, dan gue juga gak terlalu banyak beban. Yahh setidaknya Rara gak ada nyuruh gue buat ngungkit tentang keluarga dia lagi. Tapi, gue kok penasaran ya sama papanya, masih hidup kah, atau dah mati? Atau sekarat?"

Dia dibuat berfikir keras, dan pada akhirnya dia melupakan hal itu, dan memilih untuk menonton oppa-oppanya.

__________

Jangan lupa vote nya, tandain typo gess

⭐👈

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang