12-Axel ngamok

6.1K 281 1
                                    

Axel, pemuda itu memilih meninggalkan taman yang sedari tadi ia tempati, hari semakin larut, tak membuatnya gentar sedikit pun.

Berjalan seorang diri di trotoar, mengadahkan kepala ke atas, menatap indahnya bulan, seperti, melihat, seseorang yang saat ini, ia rindukan.

"Annovra..."gumam Axel tak tahan membendung air matanya.

Rasa bersalah terus saja menghantuinya, ia terus menyalahkan diri sendiri, atas kematian sang sahabat.

Andai saja dulu ia dapat mencegah Annovra memanjat, andai Dulu dia tidak mengguncang pohon mangga yang Annovra panjat, dan andai saja, dia bisa mengulang kembali waktu.

Semua itu hanyalah perandaian yang di buat oleh axel. dia terus berdoa, jika benar memang adanya kehidupan kedua, dia ingin sekali meminta maaf dengan Annovra.

Maaf telah membuat gadis itu jatuh dari pohon, dan maaf karena sudah lancang mencintai gadis itu.

Janji yang mereka buat, di ingkari begitu saja oleh axel.

Kalian tahu? Kenapa Annovra membuat janji itu? Karena, dia tidak ingin membuat persahabatan mereka yang sedari dulu, Hancur begitu saja.

Kalian pasti tidak bodoh, untuk mengerti hal seperti ini.

"Gue rindu sama Lo novra, bawa gue pergi sama Lo. kenapa Lo meninggal cuma gara-gara hal sepele doang sialan?"

Pemuda itu menyeka kasar air matanya, lalu terkekeh sejenak, "haha, kayanya ga lama lagi gue gila" gumam Axel terkekeh geli.

"Iya gila, gila karena Annovra! Akhhh anjing!" Umpatnya.

Bugh

Dengan wajah tak bersalahnya, dia menumbuk keras mobil seseorang di tepi jalanan, sehingga mobil tersebut rusak.

Sangat tidak tau malu sekali Axel ini.

Axel menatap datar kerusakan mobil itu, lalu pergi dari sana, dia tidak peduli. yang penting hatinya sedikit lega, karena bisa melampiaskan amarahnya.

Biarkan polisi mencarinya, itu urusan nanti, sekarang, dia hanya butuh ketenangan.

_____________

Seorang gadis yang sedang tidur dengan tidak elitnya, mendengkur hebat, dengan posisi, kepala yang sudah terjuntai ke lantai, sedangkan kakinya masih di atas kasur.

Itu sudah merupakan khas tidur dari Annovra, sang bintang, ia bintang kejora.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, bara menatap datar Annovra yang tidur seperti anak monyet.

Memang sangat cocok sekali di juluki dengan sebutan anak monyet, pikir bara. Melangkah dekat ke arah Annovra.

Bara sangat tertekan dengan perubahan drastis yang di miliki monyetnya ini.

Dari kelinci, berubah menjadi anak monyet.

Sungguh di luar nurul.

"Ni orang enaknya di apain ya? Biar dia bangun?" Pikir bara.

"Aha!" Sebuah ide terlintas di benak bara, dengan langkah perlahan bak pencuri, dia menuju meja rias Annovra.

Mengambil bedak tabur sang pemilik, dan kembali lagi.

Bara tersenyum licik, meletakkan bedak di tangan Annovra sebanyak mungkin, lalu dia mengambil rambut Annovra, dan menggosokkan ujung rambut gadis itu ke pipinya.

Sontak Annovra yang merasa gatal, tangannya yang di penuhi bedak itu langsung mendarat di pipinya.

"Pfftt" bara menahan tawanya, saat Annovra bangun dengan posisi kepala yang terjatuh terlebih dahulu, dan terbatuk-batuk.

"Uhuk uhuk anj-Hacim" Annovra menggosok hidungnya yang terasa gatal, sepertinya bedak masuk ke dalam hidungnya.

Bara tertawa lepas, melihat wajah Annovra seperti badut Ancol yang di penuhi bedak.

"Ketawa Lo BANGKE" pekik Annovra langsung menghujani bara pukulan dengan bantalnya.

"A-aduh, berhenti woi, plis lah pala gue sakit buset" ringis bara, mencoba melindungi Kepalanya.

"Lo pikir kepala gue gak sakit hah?! Setelah terhantuk ke lantai?!" Marah Annovra menatap tajam bara.

"Maaf deh maaf, ga jahil lagi kok sumpah, kalo gue jahil lagi, nanti gue minta maaf lagi!!!" mohon bara.

"Gakk!" Annovra terus memukul kepala dan tubuh bara menggunakan bantal nya.

Sepertinya bara sudah tertular virus jahil Annovra.

"AKHH AMPUN RA, SUMPAH DEH AMPUN WOI, RAMBUT GUE GA USAH DI JAMBAK"

"SALAH LO BANGKE, SIAPA YANG NYURUH JAHILIN GUE"

"MAAF WOI SUMPAHLAH, LO KAN JUGA PERNAH JAHIL SAMA GUE"

"GAK. PEDULI!!!!!!!"

Entah bara masi hidup atau tidak lagi, kali ini.

____________________

Poor bara💐

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang