11-pertemuan singkat

6.1K 287 0
                                    

Annovra berjalan seorang diri di trotoar, di temani kesunyian dan suara jangkrik yang saling bersautan.

Dia memakai Hoodie oversize agar tidak langsung terkena hembusan angin malam yang dingin.

Dengan langkah pasti, dia membawakan dirinya ke taman, seorang diri, menatap hamparan bunga yang masih terlihat segar dan indah di saat malam hari.

Mendudukkan dirinya ke bangku taman, menghela nafas panjang. ia tengah berfikir, bagaimana caranya membantu sang pemilik tubuh ini?.

Tidak ada kah sesuatu yang bisa membantunya?

Sebuah memory? Atau? Alamat rumah mama sang pemilik tubuh?.

Lama berfikir, Annovra menyipitkan matanya saat tak sengaja melihat siluet orang yang ia kenal.

"Axel?" Gumamnya, menatap tak percaya.

Tidak mungkin kan Axel pergi jauh-jauh ke sini, memangnya untuk apa?.

Annovra berdiri, mencoba meyakinkan bahwa yang ia lihat adalah benar-benar Axel.

Pukkk

Annovra menepuk bahu pemuda itu, sang empu terlonjak kaget, menatap heran ke arah gadis yang menepuk pundak nya.

"Maaf? Lo siapa ya?" Mata Annovra membelalak, ternyata di depannya ini memang axel.

"Axel?l-lo...Axel?" Tanyanya lagi, Axel mengerutkan keningnya heran, dari mana gadis asing ini mengetahui namanya?.

Seingat nya ia tak pernah bertemu dengan orang ini, "dari mana Lo tau nama gue?" Bingung axel menyadarkan Annovra.

"Ah? Maaf" Annovra melepaskan tangannya, "mungkin gue salah orang". Lanjutnya gugup.

Annovra menunduk kan sedikit kepalanya, lalu pergi dari sana, meninggalkan axel terdiam memproses kejadian.

"Dia siapa?...." Tanya Axel pada diri sendiri, menatap punggung Annovra yang sudah menghilang bak di telan bumi.

____________

Gadis ini tak henti-hentinya menghela nafas dari tadi, pertemuannya dengan axel begitu singkat.

Ada rasa tak rela saat meninggalkan axel yang terdiam bingung seperti orang bodoh, wajah Axel sangat mirip seperti odgj hilang sendal, menurut Annovra.

"Ngeliat wajah Axel, gue jadi ke inget bencong yang di lampu merah" sendu gadis itu, menendang batu kecil di tepi jalan.

"Jadi kangen Axel....huwaaaa" Annovra meraung tak jelas, dia sangat merindukan sahabat terlaknat nya itu.

Memori tentang mereka berdua terus saja berputar di benak Annovra.

"Axel...gue kangen Lo..anjing" Annovra menangis tersedu-sedu menghembuskan ingusnya di Hoodie.

Tak peduli jika ada yang akan melihatnya nanti, yang penting hidung nya lega.

"Awas aja Lo Axel, kalo ketemu lagi, emang gue tonjok-tonjok muka tengil Lo itu, sampai bonyok" ancamnya dengan tersedu-sedu.

Annovra berhenti berjalan, memilih duduk di trotoar, menatap kendaraan yang berlalu lalang.

Dia menumpu wajahnya pada tangannya, menguap lebar, rasanya matanya beberapa kali terpejam namun terus terbangun akibat suara bising kendaraan.

Dia sudah seperti pengemis sekarang, hanya tinggal menaruh kaleng di depannya, pasti dia akan mendapat uang.

"Huaaahhhhh hue hue hue" Annovra menguap dengan tak elitnya, kembali berdiri, dan berjalan, takut nanti jika ada begal yang mencegatnya.

Kan tidak lucu, sedangkan dia tidak membawa apa-apa saat ini, jangankan dompet, uang saja tidak ada.

__________

"Lo dari mana ra?" Tanya bara, saat melihat Annovra yang baru saja pulang.

"Tadi...gue ketemu orang, terus mukanya mirip odgj yang sendalnya hilang, kasian gue liatnya" ucap Annovra dengan wajah sedih.

Bara tersenyum pasrah, kapan Annovra bisa bersedih dengan benar? Bisakah dia bersedih dengan serius? Tidak main-main?.

"Iya-iya terserah Lo aja, yang penting gue ga ikut campur" bara mengangkat tangannya, pertanda tak ingin ikut campur.

Jika begini terus menerus, bisa-bisa dia ikutan sengklek dan gila seperti Annovra.

Eh? Jika di pikir-pikir, bara sepertinya sudah terkena virus sengklek dari Annovra.

Contohnya seperti di kantin saat itu, dimana dia dengan bodohnya tertawa terbahak-bahak melihat wajah konyol Annovra.

Annovra menatap bara lalu mengangguk sedih, berjalan gontai ke kamarnya, sesekali meringis saat menabrak tembok.

Bara di buat ikut meringis, melihat Annovra yang seperti ini, malang sekali, pikirnya.

_______________

Kasian sekali Annovra 😔, aku jadi ikutan sedih, pasti kalian sedih juga kan? Sampai nangis 3 mangkuk besar? Sama dong.
👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang