27-lah? balik lagi?

4.7K 322 6
                                    

"AAAAA"

Annovra berteriak kencang dan langsung memposisikan tubuhnya dengan posisi duduk.

Dia menatap sekitarnya yang terdapat banyak orang. sial, ternyata dia sedang berada di tepi jalan.

"Lah? Balik lagi?" Gumamnya heran.

Banyak orang-orang yang berjalan kaki menatap heran ke arah Annovra yang sedang terbengong bak gembel.

Bahkan sempat ada ibuk-ibuk yang memberikan satu lembar uang seribu di hadapan Annovra.

"Lah? Ini ceritanya gue jadi gembel ples pengemis gitu?, Masa iya sih? Cewe secantik gue jadi gembel?"

Akibat aksi ibuk-ibuk tadi, membuat orang-orang ikut memberikan uang ke Annovra.

Annovra hanya diam, bisa-bisanya Rara meninggalkan raganya yang sedang berada di tepi jalan seperti seorang pengemis.

"Aduh kasihan cantik-cantik jadi gembel" ucap ibuk-ibuk menatap nyalang ke arah Annovra.

"Ya gue emang cantik sih, tapi gak usah bilang gue gembel jugaa" Raung Annovra tak terima.

"Ya ampun, ternyata dia punya kelainan jiwa juga ya?" Bisik ibuk-ibuk lainnya yang di angguki oleh temannya.

"Iya-iya, sayang banget"

Annovra termenung. "Bawa aku pergi dari sini" batin gadis itu dengan komuk yang sudah tidak bisa terkendali kan.

"Rara sialan, ini pasti gara-gara Lo" batinnya miris, menyeka matanya yang tidak ada air mata.

"Oke, gwencaha!" Annovra berdiri dari duduknya mengambil uang yang sudah terkumpul banyak di depannya tadi, kemudian berlari seperti banci di lampu merah.

Orang-orang yang menatap perilaku Annovra hanya menggelengkan kepalanya.

"Kasian"

____________

"Terimakasih Annovra, karena kamu aku bisa meluk mama lagi, walaupun dengan waktu yang singkat, aku hargai semua kerja keras kamu, akhirnya aku bisa tenang, sekali lagi terimakasih" ucapan tersebut terlontar tulus dari Rara.

Annovra mengangguk saja, dia jadi berfikir kapan pula dia bekerja keras?.

"Papa Lo? Gimana?" Tanya Annovra.

Rara tersenyum manis, "udah gapapa, lupain aja, aku juga gak terlalu peduli"

"Wah parah, anak durhaka" batin Annovra menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Maaf soal aku yang narik jiwa kamu secara tiba-tiba"

"Iya-iya Lo emang wajib sih minta maaf sama gue" Annovra memainkan kukunya.

Rara menghela nafas. "Maaf juga buat... Tadi, karena aku bikin kamu jatuh dari pohon"

"Iya-iya lanjut" Annovra hanya mengangguk tanpa menatap Rara.

Rara dengan wajah bersalah nya terus saja berbicara. "Maaf udah narik kamu masuk ke dalam masalah aku"

"....dan terimakasih" Rara tersenyum, yang di balas anggukan oleh Annovra.

"Tapi gue gak mau maafin Lo" ucap Annovra santai.

"Nih" tiba-tiba sekantong plastik besar langsung muncul di hadapan Annovra, di dalam sana terdapat buah mangga yang sudah matang dengan bentuk yang besar.

Seketika mata Annovra membulat sempurna. "Oke gue maafin" dia menyeringai lebar.

"Udah pergi sana syuh-syuh" usirnya tanpa memperdulikan raut wajah Rara yang sudah kesal.

"Kalau gitu aku pergi dulu, dah, makasi"

"Yaa" tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung menenteng plastik tersebut, yang sialnya berat.

"Sialan, kok berat?, Pasti karena ni buah gede ditambah sama dosa rara" kesal Annovra.

"BARA YUHUUUU, TOLONG GUE DONG"

"Apaan" sahut bara yang menghampiri bara.

Annovra menelisik setiap tubuh bara, kekar, jantan, Maco, berotot itu yang Annovra lihat.

"Well, badan Lo kan gede ni yah, berotot" ucap Annovra.

"Terus?"

"Mending Lo tolongin gue, angkat ni plastik yang beratnya kaya dosa Lo" suruh Annovra tanpa rasa bersalah.

Bara mendelik tajam. "Enak aja"

"Ya enak lah"

"Ga! Gue gak mau" tolak bara dengan menggeleng kan kepalanya.

"Lo!" Mata Annovra membulat sempurn, dia menunjuk wajah bara yang tampan seperti jaemin xodiac.

"Apa?!" Solot bara dengan mata yang juga sudah membulat.

Dengan gerakan cepat Annovra menghampiri bara, dan menjambak rambut laki-laki itu, mirip sekali dengan kucing dan anjing.

"Akhhh Rara lepasin!, Sakit goblok" Raung bara. Merasakan sakit di kulit kepalanya.

Rasanya rambut bara ingin rontok semua, akibat jambakan dari Annovra yang bukan maeeenn.

"Gakk"

"Lepas woi!! Bajingan!!!!"

"UDAH WOI UDAH, LO BERDUA GAK BOLEH BERANTEM KALAU GAK NGAJAKIN GUE!" entah dari mana bersama teriakan tersebut.

Membuat bara dan Annovra terdiam, dengan posisi Annovra yang masih memegang rambut bara.

"Mangga coyyy" heboh Azel menatap ke arah plastik yang berada di lantai.

"Kapan Lo berdua datang" tanya Annovra menatap horor ke arah Vian dan Azel yang tiba-tiba datang seperti kutang.

Vian dan Alex menyengir. "Kita punya pintu Doraemon nih"

"Halahh" Annovra melepaskan tangannya dari rambut bara, dan langsung menolak bara, sehingga laki-laki itu terjengkang.

"Akhhh babi" umpat bara merasakan bokongnya yang terhempas di lantai.

"Ehhh ngerujak lagi kuyy??!!!" Ajak Annovra dengan semangat nya.

"KUYYYY" serentak Vian dan azel langsung mengangkat plastik, membawanya ke dapur.

Sedangkan bara hanya menghela nafas berat, masih menggosok bokongnya yang terasa nyeri.

"Makin hari makin-makin tu orang" gumam bara, mencoba berdiri.

Dia berjalan sedikit membungkuk dengan tangannya yang berada di pinggang, mirip sekali dengan kakek-kakek.

_____________

ㅤ      ╭╮⑅╭╮       
     ╭◜˶ ᵔ ᵕ ᵔ ˶ ◝╮ㅤ
       ⌣⌣⌣⌣⌣⭐ pencet bintangnya.

Pencet woi
、⭐ '
    ╰😠︿′
    ‵︿)
    〈.

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang