***
Suatu siang masih di SMA Tunas Bangsa 48, masih bersama Gita si kulkas yang sekarang sedang asik sendiri menikmati batagor kuah di kantin sekolah. Kenapa dia sendiri? Karena tidak bersama teman-temannya. Yang lainnya malah memilih menonton pertandingan basket dadakan antara kelas 12 dan kelas 11 yang semakin siang semakin memanas.
Seharusnya sih mereka semua belajar, tapi karena para guru ada rapat mendadak jadinya semua murid bebas, kecuali kelas yang sedang jam pelajaran Melody. Biasanya ada anak OSIS yang menyuruh mereka tetap di kelas dan menyidak siapa saja yang berani keluar, tapi sekarang beberapa anak OSIS malah terlibat pertandingan dan asyik menonton.
Menurut Gita, tidak ada menarik menonton pertandingan basket hanya untuk memperebutkan kekuasaan. Makanya dia memilih untuk ke kantin dan memakan batagornya. Dia tidak sendirian di kantin, banyak anak-anak lainnya yang memilih makan atau mampir sekedar beli makanan lalu kembali ke habitatnya masing-masing.
"Git, seriusan gak ikut ke lapangan?" tanya Eli yang tiba-tiba kembali ke kantin untuk menghampirinya.
Gita menoleh, pipinya menggembung karena penuh dengan batagor dan dia sibuk mengunyahnya, karena itu dia hanya menggelengkan kepalanya saja. Eli belum saja pergi, dia masih membujuk Gita walaupun akhirnya Gita tetap menolak untuk ikut dan asik menikmati makanannya.
"Haloo" Kata Seseorang yang tiba-tiba datang dan merangkul pundak Eli.
"Eh Teh Mpen" Sapa Eli memanggil Feni yaitu salah satu kakak kelas mereka yang kebetulan sama seperti Eli, sama-sama dari Bandung. Itulah mengapa Feni lebih sering dipanggil 'Teh' daripada kakak.
"Lagi pada ngapain nih?" Tanya Feni sambil masih merangkul Eli.
Eli menjawab pertanyaan Feni, sedangkan Gita lagi-lagi sibuk memakan sambil menyimak makanannya. Karena kedatangan Feni, akhirnya Eli gak jadi pergi dan malah mengobrol bersama di depan Gita.
Gita menyimak, dia sedikit paham bahasa sunda karena ada salah satu kerabatnya yang dari Bandung. Dia juga sudah biasa mendengar Eli dan Ara berbicara sunda.
"Kamu teh yang kemarin ribut sama Shani ya?" Tanya Feni pada Gita.
Gita yang sibuk mengunyah sampai menundanya, sepertinya setelah kejadian itu, semakin banyak orang yang mengenalnya. Sayangnya mengenalnya sebagai anak sok jagoan dengan dan semuanya berkaitan dengan si Ketua OSIS.
Gita hanya mengangguk saja sebagai jawabannya dan pura-pura tak peduli dengan urusan mengenai Shani-Shani itu.
"Kamu teh jadi terkenal di kalangan OSIS dan kelas 11" Ujar Feni, Eli kaget sedangkan Gita sudah memprediksinya.
"Bahaya dong, nyawa si Gita terancam ini mah" Timpal Eli.
"Nggak da, walaupun galak Shani masih punya hati. Aslinya baik banget dia tuh, cuma terpaksa aja jadi tegas!" Kata Feni.
"Iya sih, aku pernah lihat Kak Shani. Senyumannya manis pisan" Kata Eli.
Akhirnya dua orang yang ada di depannya Gita, membicarakan Shani. Gita sendiri sampai muak mendengar nama Shani, walaupun kata dua orang ini dan yang lainnya kalau Shani itu baik, dia sudah terlanjur kesal pada Shani.
Di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba Feni memanggil nama Shani. Eli langsung menegang walaupun dia tidak salah apa-apa, sedangkan Gita mengikuti arah pandang Feni. Dia akhirnya bertemu mata dan mata dengan Shani, seperti biasa dia langsung membuang muka kearah lain.
"Itu Feni ngapain di sana?" tanya Anin pada Shani.
"Ngobrol kali" Jawab Shani.
"Ayo ke tempat lain aja" Ajak Jinan saat melihat Feni menyuruh mereka untuk bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...