***
Hari Senin kembali menyapa, seperti biasa hari Senin akan menjadi hari paling tak disukai karena segudang kejadian yang terlalu mendadak atau karena hawa liburan di weekend kemarin masih terbawa.
Malas
Itu intinya, sama seperti teman-teman Gita yang terlihat lemas sekali saat tiba-tiba mendengar ada ulangan harian dadakan dari guru terfavorit mereka, siapa lagi kalau bukan Bu Melody terhormat.
"Kenapa sih?!" Kesal Olla sambil melempar lembar jawaban MTK yang langsung Melody periksa dan Olla mendapatkan 65.
"Sabar ya" Ujar Oniel yang mencoba tabah karena dialah yang paling kecil diantara teman-temannya, ingat ya teman-temannya. Karena dalam jangka kelas, geng mereka termasuk dalam 10 besar.
Tebak siapa yang paling besar? Benar sekali, siapa lagi kalau bukan Gita. Murid terpintar di sini, yang kadang kepintarannya membuat teman-temannya heran.
Gita santai saja sambil memandangi lembar jawabannya yang diberi nilai 85. Tidak 100 karena memang soal dari Melody sesusah itu.
"Lu keren Gits" Celetuk Oniel yang kebetulan bangku mereka bersebelahan.
Gita tersenyum saja mendengar celotehan dari Oniel, sedangkan di sebelahnya ada Eli dengan otak ngebulnya. Sesekali Eli merengek karena otaknya sudah mulai sakit, walaupun Gita tak paham rasanya otak sakit itu bagaimana? Kalau sakit kepala sih masih masuk akal.
Oh iya, jangan lupakan Adel dan Lulu yang sama-sama pasrah. Walaupun mereka tidak terlalu lebay seperti Eli, tapi terekam jelas jika mereka juga tersiksa. Beda lagi dengan Flora yang sudah buka hpnya untuk nonton Anime.
"Gila si Flo, apa gak pusing ya? Perasaan dia kemarin-kemarin gak masuk, tapi ulangan bisa. Mana sama nilainya kaya Gita" Ujar Ara yang memang duduk bersama Flora.
Intinya semuanya tertekan kecuali Gita dan Flora, si pintar yang rangkingnya selalu bersebelahan. Di tengah terpuruknya mereka, ada seseorang yang menatap mereka.
"Itu Muthe kan, ngapain sih liatin mulu ke kita" Bisik Oniel pada Gita, tapi masih bisa didengarkan oleh yang lainnya.
"Suka kali" Celetuk Adel yang sekilas mengangkat kepalanya untuk melirik, lalu menjatuhkan lagi kepalanya di atas meja, sama seperti Olla yang memberikan tanggapan mengangguk saja.
Sedangkan Gita tidak merespon, dia melirik ke arah Muthe dan Muthe langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, sampai akhirnya dia diajak ke kantin oleh teman-temannya.
Aneh, tapi Gita tidak peduli. Dia lebih peduli perutnya yang sudah lapar. Tanpa banyak bicara, Gita berdiri membuat semua temannya mengalihkan pandanganya pada Gita kecuali Flora yang masih fokus dengan anime.
"Lapar" Kata Gita singkat padat dan jelas.
Mau tak mau yang lainnya berdiri juga, mereka mengikuti Gita berjalan ke arah kantin. Kecuali Flora yang pasrah di tarik oleh Ara, sedangkan dia masih saja fokus menonton.
"Btw guys, daripada lemes mending main game"
Oniel mengusulkan sebuah permainan, awalnya mereka tidak minat untuk mengikutinya, tapi lama-lama mengalir begitu saja dan buat mereka jadi ruang kembali.
"Lu licik!!" Ujar Lulu sambil mendorong Olla.
"Hahahaha"
Pertengkaran kecil yang membuat yang lainnya tertawa, terutama Gita walaupun ketawanya dia masih waras dari pada teman-temannya.
Mereka terus melakukan permainan itu sepanjang jalan dan membuat mereka menjadi pusat perhatian, tapi itu sudah biasa bagi mereka. Mereka memang dilabeli sebagai kumpulan manusia berisik, kecuali Gita. Orang-orang heran kenapa Gita bisa masuk pada kelompok itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...