***
"Shani" Panggil Arsalan saat keluar dari ruang kerjanya karena mendengar kebisingan anak-anaknya di luar.
Shani yang sudah berada di anak tangga ke 3 harus menghentikan langkahnya dan menatap ke Arsalan. Arsalan melambaikan tangannya, mau tak mau Shani harus turun dan menghampiri Arsalan.
Arsalan membawa Shani masuk ruang kerjanya, dia menyuruh Shani untuk duduk di sofa seraya di sebuah buku yang dia siapkan untuk Shani.
Shani duduk dengan tidak tenang, dia tiba-tiba teringat Gita saat bertemu Papinya di sekolah. Dia menerka-nerka jika Arsalan akan memarahinya atau apalah lainnya.
"Shan" Panggil Arsalan sambil duduk di depan Shani, seutas senyum Arsalan tampilkan pada putri sulungnya itu.
Arsalan tersenyum malah membuat Shani semakin takut saja, dia meneguk ludahnya dan lidahnya terasa kelu tidak bisa menjawab panggilan Arsalan.
Di Tengah ketegangan Shani, Arsalan menyodorkan sebuah buku. Bukan buku yang Shani mau atau bahkan Shani suka, tapi jika sudah disodorkan buku dari Arsalan-mau tak mau Shani harus menerima buku dan tugasnya.
"Ini buku bagus, pelajari dan seperti biasa buat resume setelah membaca per bab" Perintah Arsalan.
Shani menghelakan nafasnya, dia dengan malas menatap sebuah buku yang tak terlalu tebal tapi, tapi tetap saja Shani tidak suka karena isinya membosankan. Tentang bisnis.
Dia dengan perasaan enggan harus mengangguk dan menerima bukunya.
Anggukan dari Shani membuat Arsalan senang, "Nih, belanja sana" Ujar Arsalan mengeluarkan salah satu kartu kreditnya.
Nah kalau ini Shani suka, dia dengan senyuman lebarnya menerima kartu kredit dari Arsalan. Walaupun Shani sudah difasilitasi kartu kredit, tapi jika dikasih lagi pasti akan senang. Dia bisa belanja sepuasnya, hobi dia adalah belanja dan menghabiskan uang papihnya. Untungnya punya papih kaya raya, walaupun tak begitu peka, tapi pengertian.
Lagian jelas Shani suka belanja karena sebelum adanya Shani, dia sudah biasa menghadapi istrinya yang sama suka belanja juga seperti Shani. Dia selalu memanggil Shani adalah Isabella versi lite.
"Sebelum itu, papih mah tanya sama kamu"
Penuturan Arsalan membuat Shani kembali tegang, ternyata manis diawal ada alasannya.
"Jujur, kamu gak setuju dengan perjodohan dengan Chika?"
Shani terdiam, dia agak sedikit ragu untuk menjawab jujur walaupun Papihnya ingin jawaban jujur darinya. Dia takut Arsalan marah atau jawabannya akan berdampak pada sesuatu.
"Jawab jujur Shane! Kamu dan Gita pacaran?" Lanjut Arsalan.
Shani langsung menggelengkan kepalanya cepat, membantah perkataan Arsalan tentangnya dan Gita. Bukan pacaran, tapi hampir pacaran alias tidak jadi.
Shani menarik nafasnya dan menahannya sejenak, "Aku gak setuju perjodohannya pih, tapi aku sama Gita gak pacaran" Jawab Shani, akhirnya dia menjawab walaupun ada ketakutan dalam dirinya.
Arsalan mengangguk, dia tampak berpikir sejenak dan itu membuat Shani semakin tegang.
"Suka sama Gita?"
Kalau pertanyaan yang ini Shani malu menjawabnya, jadinya dia mengangkat bahunya. Terserah Papihnya itu asumsikan Shani suka atau tidak, yang aslinya Shani mungkin suka.
Walaupun Shani tidak pernah mengatakan secara gamblang atau mengakuinya, tapi Shani suka Gita. Dia suka dekat-dekat dengan Gita, rindu saat jauh dengan Gita, dan selalu merasakan cemburu jika Gita dekat dengan yang lainnya, bahkan termasuk Kathrina adik sepupunya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...