Chapter 60 - Season 2

1.3K 190 11
                                    

***

"Sayang, kita mulai lagi dari awal. Maaf ya aku gak bisa jagain kalian semua"

Mengenai ucapan Arsalan di malam Shani harus masuk rumah sakit, sepertinya Arsalan cukup serius dengan itu. Keesokan harinya Arsalan kembali ke rumah hanya untuk membawa semua barang-barang miliknya dan milik anak-anaknya yang dia beli dengan hasil jeri payahnya sendiri tanpa privilege apapun dari Abiseka Natio.

Rumah, mobil, motor, dan semua fasilitas anak-anak yang Arsalan penuhi menggunakan penghasilannya dari hasil bekerja di perusahaan sang ayah dia tinggalkan begitu saja bersama sang ayah.

Abiseka sudah memohon padanya untuk tidak pergi, tapi Arsalan sudah bulat dengan keputusannya. Dia tak mau kejadian pada Shani terulang lagi pada anak-anaknya yang lain. Dia juga sudah cukup lelah hidup dengan Abiseka yang selalu gila harta itu.

Kekayaan dan kejayaan yang dia dapatkan membuatnya buta, hingga selalu melakukan apapun demi mempertahankannya. Memang persolan harta selalu membutakan dan yang tersakiti pasti orang terdekat.

Kini Arsalan dan keluarga kecilnya pindah ke rumah yang Arsalan beli. Rumah yang sengaja dia beli hasil dari usahanya yang lain. Tidak sebesar rumahnya yanh dulu, tidak juga dilengkapi oleh fasilitas yang mendukung. Namun, disini dia dan keluarganya bisa memulai kembali semuanya.

Arsalan bersama anak kembar tiganya ditugaskan oleh Isabella untuk beres-beres di rumah baru mereka, sedangkan Isabella sendiri menunju Shani yang tidak diperbolehkan untuk pulang dulu.

Keadaan Shani sudah lebih baik, hanya saja Shani lebih sering merenung. Dia banyak diam dan berbicara seperlunya saja, jika ditanya juga menjawab dengan dua kata saja atau kadang dengan bahasa tubuh.

Isabella jelas khawatir dengan sang putri, dia menghelakan nafasnya sambil melihat Shani yang sedang melamun sambil menatap ke arah jendela kamar inapnya. Kamar inap VIP yang sengaja Arsalan siapkan, Arsalan berpikir kesembuhan dan kenyamanan Shani lebih penting walaupun keadaannya juga sedang tidak baik-baik saja.

"Shani, mau apel?" Tanya Isabella mengambil piring berisikan apel yang sudah dikupas dan dipotong.

Shani menoleh, dia menatap piring itu dengan tatapan kosong, tapi dia tetap mengambil satu apel dan memakannya lalu menatap ke luar jendela lagi. Entah apa yang menarik menatap kesana, yang bisa ditemukan hanya gedung-gedung besar lainnya yang mengelilingi rumah sakit.

Isabella menghelakan nafasnya, tapi dia tetap meletakan piring itu di atas pangkuan Shani agar sang putri mudah menjangkaunya.

Keheningan kembali terjadi, Isabella memilih membuat laptopnya untuk mengecek beberapa hal. Dia pikir keadaan sudah berbeda dan dia berniat untuk berkerja lagi.

"Dua minggu lagi ada acara penggalangan dana, kamu mau ikut sayang?" Tanya Isabella bertanya pada Shani, biasanya Shani yang selalu menemaninya pergi ke penggalangan dana yang diadakan oleh yayasan milik keluarganya. Namun, sepertinya untuk kali ini Isabella harus memaksa Arsalan ikut atau tidak ikut sama sekali karena Shani sama sekali tidak membalas.

Isabella menghelakan nafasnya, tapi tak lama pintu terketuk. Refleks Isabella dan juga Shani mengedarkan pandangannya ke arah pintu. Isabella berdiri untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Nyonya Natio" Sapa seorang wanita yang hampir seumuran dengan Isabella, wanita itu datang bersama dua orang lainnya.

"Dahayu" Sapa Isabella balik pada Dahayu yang datang bersama Feni dan jangan lupakan Gita.

Feni dan Gita sama-sama memegang bunga ditangannya, setelah menyapa Isabella keduanya masuk ke dalam menghampiri Shani yang sudah menatap mereka saat mereka masih di ambang pintu.

Story Of VS || GitShan [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang