***
Apakah Shani akan pergi setelah di tolak oleh Gita? Tentu saja tidak, Shani adalah orang yang keras kepala. Bukanya pergi, dia malah mengekori Gita ke atas. Sekarang dia ada di depan pintu kamar Gita, sudah berkali-kali Shani mengetuk dan memanggil Gita.
"Keluar dong, buka pintunya" Kata Shani masih mencoba membujuk Gita untuk membuka pintunya.
"Non, Maaf lebih baik Nona pergi saja. Nona muda sedang tidak ingin diganggu dulu" Kata salah satu pembantu yang mengikuti Shani juga saat dia tiba-tiba malah ke atas menyusul gita.
Suara gedoran pintu yang dilakukan oleh Shani semakin kencang, semakin juga membuat para pembantu kebingungan. Mereka tak mungkin memaksa Shani keluar karena mereka tahu siapa Shani. Lagian siapa yang tak tahu pewaris keluarga Natio? Yang sekarang banyak dibicarakan oleh media.
Walaupun nonanya adalah Gita, mereka masih menyadari jika keluarga nona-nya masih kalah jauh dengan keluarga Natio.
Sedangkan di dalam Gita menutup kupingnya rapat-rapat, cara itu jelas tidak berhasil. Dia masih bisa mendengar jelas gedoran dan teriakan Shani dari luar.
"Aaarghhh!!" Teriak Gita frustasi dan langsung berdiri dari duduknya.
Brak!!
Suara pintu terbuka dengan kencang mengagetkan semuanya termasuk Gita sendiri yang tidak expect jika suaranya akan sekeras itu. Dalam hitungan detik mereka terdiam setelah kaget, akhirnya Gita kembali pada tujuan awalnya.
"Kamu ngapain sih? Sudah saya bilang, jika saya tidak mau ditemui oleh siapapun termasuk KAMU!!" Sarkas Gita penuh penekanan.
"Kamu itu kenapa sih? Saya kesini mau jenguk kamu, kenapa kamu emosi gini?" Tanya Shani yang nyatanya sama-sama emosi juga seperti Gita.
Pertengkaran mereka terjadi lagi, tapi Gita dengan cepat menarik Shani masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya lagi.
Tok tok tok
"Non-"
"Jangan ada yang ganggu!!" Teriak Gita pada para pembantunya itu.
Gita mendengar langkah kaki yang menjauh, dia menerka jika para pembantunya itu tidak lagi ada di depan pintu kamarnya.
"Gita, sakit!" Ringis Shani karena tangannya masih dicengkeram kuat oleh Gita.
Gita melepaskan cengkraman, tapi sambil mendorong Shani ke arah Kasur. Shani yang tak bisa menahan tubuhnya dan kakinya mentok pada samping kasur, akhirnya jatuh terduduk di kasurnya Gita. Dia kini menatap takut ke arah Gita yang menatapnya tajam, seperti ada api membara pada matanya itu.
"Kasra banget!" Omel Shani tak terima.
"Kamu gak sopan banget gedor-gedor pintu kamar orang." Gita dengan nada bicara yang rendah, malahan dingin.
"Lagian kamu main pecat orang aja!" Timpal Shani sambil berdiri.
Gita menghelakan nafasnya kasar, "Bukan urusan kamu" Kata Gita.
"Jadi urusan saya, karena itu terjadi di depan saya!!" Perkara Shani berhenti sejenak karena dia harus mengambil nafas, "Soal Om Lio, kamu gak tahu siapa dia?" Tanya Shani.
Kali ini Gita yang membuang muka kembali menatap Shani dengan tatapan dinginnya, tapi tajam. Dia melangkah mendekati Shani, Shani yang tidak takut jelas tidak melangkah mundur. Dia membiarkan Gita berhadapan dengannya, dengan jarak yang saat ini lumayan dekat.
"Papih-nya Gracia kan? Lioman Harlan!" Kata Gita.
"Tahu kan? Lalu kenapa sikap mu tadi begitu?" Tanya Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
Hayran KurguGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...