Chapter 42 - Season 1

4.1K 273 17
                                    

***

Penerangan dari jendela membuat tidur Shani terganggu. Padahal matanya masih berat sekali ingin melanjutkan tidurnya. Apalagi di tambah sepertinya matanya gak bengkak akibat kebanyakan menangis.

Secara perlahan dan paksaan Shani membuka matanya dan hal pertama yang Shani lihat adalah platform rumah sakit. Dia masih harus beristirahat di rumah sakit, apalagi semalam tiba-tiba Shani kembali demam. Buktinya Shani merasakan sebuah kain kompres pada keningnya.

Dia mengambil kain kompres yang anehnya seperti kompres baru diganti. Dia berpikir mungkin Mamih-nya atau Zee yang menggantikan kompres untuknya. Dia juga merasakan seseorang tengah tertidur di dekatnya sambil menggenggam tangannya.

"Zee" Panggil Shani pada orang itu yang tengah tertidur sambil memakai hoodie membuat Shani tak bisa melihat mukanya.

Panggilan lemah dari Shani sepertinya tidak mampu membangunkannya, saat Shani ingin membangunnya dia malah dibuat heran dengan pemandangan di sofa.

"Eunghhh~~" Shani melihat di sofa ada Zee yang baru saja terbangun dan sedang melakukan peregangan.

Saat itu juga Shani langsung menatap ke arah orang yang ada disampingnya. Jika Zee ada di sofa, lalu siapa yang sekarang tengah tertidur sambil menggenggam tangannya? Spontan Shani langsung menarik tangannya dari genggaman orang itu.

"Pagi Cii, udah bangun?" Tanya Zee sambil mengucek-ngucek matanya dan mendekati Shani.

"Udah mendingan?" Tanya Zee lagi sambil menempelkan tangannya pada kening Shani.

Sedangkan Shani masih melihat pada orang yang ada di sampingnya.

Sepertinya Zee paham sesuatu, dia mengikuti arah pandangan Shani lalu menghelakan nafasnya.

"Ngapain?" Tanya Shani menghentikan gerak tangan Zee yang hendak membangunkan orang itu.

"Bangunin dia" Kata Zee sambil melepaskan tangannya dan melanjutkan aksinya.

Bruk

Zee dan Shani sama-sama kaget saat Zee mencoba membangunkannya malah orang itu jatuh ke belakang akibat Zee terlalu kuat membangunkannya.

"Gita?" Kaget Shani sedangkan Zee terdiam sambil membuka mulutnya kaget kaget.

"Zee itu bantuin" Kata Shani sambil menepuk Zee, Zee segera memutari ranjak Shani dan berjongkok di sebelah Gita.

"Masih bernafas untungnya" Kata Zee seraya memeriksa nafas Gita, tapi anehnya Gita tak kunjung bangun juga.

"Ci, tapi kok gak bangun-bangun ya?" Tanya Zee sambil mendongak menatap Shani.

Shani yang panik langsung menekan tombol emergency dekat ranjangnya. Sedangkan Zee masih berusaha membangunkannya Gita dengan menggoyang-goyangkan bahu Gita dan sesekali memukul-mukul pipi Gita pelan.

Tak lama untungnya perawat datang, dengan panik Zee memberi tahu jika Gita tidak bangun-bangun walaupun nafasnya ada. Dengan cepat perawat tersebut memeriksa kondisi Gita dan perawat lainnya yang baru datang langsung memanggil dokter dan tim medis lainnya.

*

"Eeungh~" Gita mengerang tanda dia akhirnya terbangun.

Dia mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba mendapatkan fokus, dia juga langsung memegangi kepalanya yang sangat pusing.

Secara tiba-tiba sebuah tangan mendarat pada keningnya dan mengusapnya. Gita langsung menatap ke arah Shani yang tengah tersenyum sambil mengusap keningnya lalu kepalanya dengan lembut.

Dia baru menyadari sesuatu, seharusnya yang terbangun di atas ranjang rumah sakit adalah Shani bukan dirinya, tapi kenapa sekarang jadi bertukar posisi. Gita semakin heran saat dia melihat sebuah infusan terpasang pada tangannya.

Story Of VS || GitShan [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang